Paska Aksi Demo Masyarakat Gunung Kembang 3 BPD Penuhi Panggilan Inspektorat

/ 7 Februari 2024 / 2/07/2024 11:03:00 AM


POLICEWATCH.NEWS - LAHAT - Paska aksi demonstrasi warga Desa Gunung Kembang kecamatan Merapi Timur, Di Pemkab Lahat, turunkan kades, hari ini Rabu (7/2/2024)

3 DPD Desa Gunung Kembang kecamatan Merapi Timur dimintai keterangan oleh penyidik inspektorat 

Hal ini disampaikan oleh Wakidi diakuinya benar hari ada 3 anggota BPD Desa Gunung Kembang di undang oleh pihak inspektorat , Ketua BPD Ridwansyah, Wakil Hernan Hawati dan Anggota Rohanuddin, untuk dimintai keterangan saya mendampingi mereka di Kantor Inspektorat " ujarnya 

Pemanggilan 3 BPD tersebut kasus ini akan terang benderang permasalahan yang ada di desa gunung kembang, yang sudah lama menunggu masyarakat kami, dan bertanya tanya, saya yakin inspektorat bekerja secara profesional dan sesuai SOP, semoga ini menjadi terang benderang kasus ini terang " Wakidi 

Sementara itu pantauan policewatch.news.comRabu (7/2)  3 BPD turun dari mobil Suzuki Ertiga mereka mengenakan seragam baju putih ditanya petugas sat pol pp dari mana, salah satu BPD Kembang menjawab kepada sat pol PP yang berjaga dari Desa gunung kembang dan ketiganya masuk keruang dilantai bawa,

Hari ini ketiga DPD masih menjalani pemeriksaan diruang yang sama dikantor inspektorat kabupaten lahat.

Berita sebelumnya Ratusan Warga Desa Gunung Kembang kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat gelar Aksi Damai didepan kantor Bupati Lahat, menuntut untuk segera dilakukan penutupan Tambang Batuan Krokos (Galian C) serta meminta kepala desa Gunung Kembang saat ini, Edi Suparno dipecat dari jabatannya.

Dalam orasinya, para orator aksi damai itu menyuarakan dengan lantang meminta bupati kabupaten Lahat untuk menutup pertambangan Galian C yang tepat di tengah aliran sungai Lematang dan meminta mengembalikan kondisi sungai Lematang seperti semula. Dalam orasi itu juga mencuat berbagai ketidakpuasan masarakat desa dengan pola kepemimpinan kepala desa saat ini, diantaranya terkait dugaan pungli, pelayanan publik yang buruk, dugaan penyelewengan dana desa, serta dugaan politik uang saat pilkades yang saat ini perkaranya masih terus berproses yang tak kunjung selesai.

Aktivitas Pertambangan Batuan Krokos (Galian C)

Banyaknya masyarakat yang gerah dengan pola kepemimpinan kepala desa Edi Suparno, yang dinilai cukup arogan dan tidak berpihak atupun mengayomi masyarakat desa. Puncaknya kemarahan masarakat, saat melihat mulai adanya aktivitas pertambangan batu krokos di tengah sungai Lematang yang tepat berada dibawah jembatan gantung desa Gunung Kembang pada awal bulan September 2023 lalu.

Masyarakat mulai khawatir dengan aktivitas pertambangan itu, akan berdampak buruk bagi desa mereka. Saat aktivitas pertambangan mulai beroperasi sekitar satu minggu, mayarakat mulai resah dan kasak-kusuk mengeluhkan. 

Akhirnya masyarakat mendatangi kepala desa meminta untuk menghentikan pertambangan. Bahkan masyarakat sempat mengeruduk rumah pribadi kepala desa untuk meminta tutup pertambangan.

Upaya-upaya mediasi pun kemudian ditempuh, antara pihak pemerintah desa bersama masyarakat. Setidaknya telah dilakukan 4 kali upaya mediasi yang dilakukan, diantaranya 2 kali dilaksanakan dibalai desa yang nyaris ricuh. Unsur tripika kecamatan ataupun yang mewakili selalu hadir mengikuti jalanya mediasi. 

Mediasi selalu berakhir dengan jalan buntu, tak kunjung menuai kata sepakat. Sehingga mencuat rencana melaksanakan aksi damai didepan kantor Bupati, dengan harapan pemerintah kabupaten Lahat dapat mengabulkan permohonan masyarakat untuk menutup aktivitas pertambangan dan copot jabatan kepala desa.(Tim)

Komentar Anda

Berita Terkini