Siapa Dibalik Penyelewengan Distribusi Bantuan Beras Bulog Kabupaten Lombok Tengah.

/ 26 April 2024 / 4/26/2024 11:04:00 AM


Policewatch-Lombok Tengah

Pendistribusian beras BULOG di Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, Kabupaten Lombok Tengah menjadi sorotan setelah terungkap adanya kekurangan berat beras bantuan yang seharusnya 10 kg per karung namun ternyata hanya 9 kg. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan serius terkait proses distribusi bantuan pangan yang seharusnya dilakukan dengan teliti.

Menurut Budiwan Susanto, Manager Operasional Bulog NTB, pihak Bulog selalu melakukan pengecekan teliti sebelum pendistribusian ke lapangan untuk menghindari masalah. Namun, kekurangan berat beras ini terjadi, menimbulkan pertanyaan tentang proses pengawasan yang dilakukan.

Dalam klarifikasinya, Budiwan menyatakan bahwa pihak Bulog bertanggung jawab dari gudang hingga pintu keluar gudang, sementara tanggung jawab transportasi ada pada pihak JPL (Jasa Prima Logistik). Namun, petugas JPL yang disebut Bambang mengaku tidak mengetahui masalah kekurangan berat beras tersebut.

Koordinator Kabupaten Lombok Tengah, Haerul Fahri, juga mengaku tidak mengetahui masalah kekurangan berat beras. Kepala Desa Barabali menegaskan bahwa distribusi beras bantuan adalah wewenang petugas yang ditugaskan dari Bulog, seperti Kordes, Korcam, dan Korkab.

Namun, dua kepala dusun mengungkapkan adanya dugaan pungutan liar (pungli) oleh oknum petugas penyalur yang berinisial "R" sebesar Rp 700.000. Meskipun demikian, kepala dusun hanya menyerahkan Rp 500.000 dengan alasan biaya transportasi. "R" yang diduga sebagai petugas penyalur atau koordinator tingkat Desa membenarkan adanya pungutan tersebut.

Pihak BULOG Provinsi membantah adanya pungutan tersebut, menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas dugaan pungli ini. Masyarakat menuntut agar aparat penegak hukum menindak tegas kasus ini untuk menjaga integritas dan transparansi dalam distribusi bantuan pangan.

Mn

Komentar Anda

Berita Terkini