Policewatch-Lombok Tengah
Sebuah diskusi yang menghadirkan Ir. H. M. JidanHadi Mpd, Ketua Umum Ormas Gagak Hitam NTB,Sekaligus Tokoh Praya Timur, Ibu Yuli Kabid Prindag Loteng, dan penggiat pengrajin ketak dari Desa Sengkrang, Ibu Sri Pribrianti, SPD, berlangsung di Kantor Sentra Industri Ketak Desa Sengkerang, Kecamatan Pratim, Loteng. Diskusi tersebut membahas tentang pemanfaatan fasilitas bangunan Sentra Industri Ketak yang dibangun dengan biaya mahal dan mewah namun belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kemajuan pengrajin industri ketak di Lombok Tengah.
Ir. H. M. Jidan menyoroti pentingnya optimalisasi fasilitas Sentra Industri Ketak sebagai upaya untuk mendorong kemajuan industri ketak di Lombok Tengah. Dengan mengajak semua pengrajin ketak yang ada di Lombok Tengah untuk bersama-sama memanfaatkan fasilitas ini sebagai tempat transaksi bagi produk industri ketak, baik bagi warga lokal maupun wisatawan mancanegara yang berkunjung, sehingga dapat menjadi oleh-oleh khas yang menarik bagi para tamu.
Ibu Yuli Kabid Prindag Loteng menyambut baik inisiatif untuk meningkatkan pemanfaatan Sentra Industri Ketak sebagai sarana promosi dan transaksi bagi pengrajin industri ketak di daerah tersebut. Dengan memanfaatkan fasilitas tersebut secara bersama-sama, diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing produk industri ketak di pasar lokal maupun internasional.
Penggiat pengrajin ketak, Ibu Sri Pribrianti, SPD, juga menyampaikan dukungannya terhadap gagasan untuk mengoptimalkan Sentra Industri Ketak sebagai pusat transaksi dan promosi produk industri ketak. Dengan kolaborasi antara pengrajin ketak, pemerintah daerah, dan pelaku industri, diharapkan industri ketak di Lombok Tengah dapat lebih berkembang dan meningkatkan daya tarik pariwisata daerah.
Optimisme dan semangat untuk mewujudkan visi tersebut menjadi pendorong bagi semua pihak terkait untuk bekerja sama dalam memanfaatkan potensi sentra industri ketak sebagai magnet kemajuan industri ketak dan sebagai daya tarik wisata bagi Lombok Tengah.
Pewarta"Mamen".
