Policewatch-Lombok Tengah.
06/11/2024.Debat Calon Wakil Bupati Lombok Tengah semakin panas dengan pertanyaan tajam dari calon nomor 3, Legewarman, mengenai masalah data Dapodik yang terkesan diabaikan oleh pemerintah daerah. Legewarman menyorot kerugian yang ditimbulkan akibat data Dapodik yang tidak akurat, terutama bagi tenaga honorer dan infrastruktur sekolah.
Dengan nada kecewa, Legewarman menanyakan strategi yang akan dijalankan oleh calon nomor 2 untuk memperbaiki sistem data Dapodik yang berantakan. Sayangnya, jawaban yang diberikan oleh calon nomor 2 terkesan kurang konkret dan tidak menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Calon nomor 2 hanya menyatakan bahwa akan memberikan perhatian lebih kepada operator sekolah tanpa menjelaskan langkah konkret yang akan diambil. Hal ini membuat Legewarman terlihat kecewa dan menunjukkan bahwa calon nomor 2 tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang permasalahan data Dapodik dan solusi yang dibutuhkan untuk mengatasinya.
Legewarman dengan tegas mengungkapkan bahwa data Dapodik yang tidak akurat telah merugikan banyak pihak, terutama tenaga honorer yang telah mengabdi bertahun-tahun di Lombok Tengah. Selain itu, data yang tidak akurat juga berakibat fatal terhadap infrastruktur sekolah, dengan contoh terakhir kerusakan 86 gedung SD dan SMP yang disebabkan oleh kesalahan data Dapodik.
Pernyataan Legewarman membuat calon nomor 2 terlihat terpojok dan tidak mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan jelas. Debat ini menunjukkan betapa pentingnya pemimpin memiliki pemahaman yang mendalam tentang permasalahan di daerah dan menyiapkan solusi yang konkret untuk mengatasi permasalahan tersebut. Masyarakat Lombok Tengah menantikan calon pemimpin yang memiliki kepedulian dan komitmen yang kuat untuk mengatasi masalah data Dapodik yang berakibat fatal bagi pendidikan di Lombok Tengah.
MN