Policewatch-Lombok Tengah.
06/11/2024.Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Tengah semakin memanas, dengan pasangan nomor urut 3, H. Puadi dan Legewarman, mencuri perhatian dengan visi dan misi yang jelas serta solusi konkret untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Lombok Tengah.
Pasangan ini menunjukkan kejelasan dan ketajaman dalam menjawab pertanyaan kritis mengenai isu penting di Lombok Tengah, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga bahaya narkoba. Mereka menekankan prioritas peningkatan kualitas pendidikan dengan fokus pada akses, kualitas guru, dan lingkungan belajar yang kondusif.
Dalam bidang kesehatan, H. Puadi dan Legewarman menyadari permasalahan di RSUD Praya dan menjanjikan peningkatan sarana prasarana, peralatan, dan kualitas sumber daya manusia, termasuk tenaga medis seperti dokter spesialis. Mereka juga akan meningkatkan insentif untuk menarik lebih banyak dokter spesialis bertugas di RSUD Praya.
Menanggapi bahaya narkoba, pasangan ini menawarkan program pencegahan dan penanggulangan yang komprehensif melibatkan berbagai pihak, mulai dari keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Mereka juga berkomitmen untuk meningkatkan kerjasama dengan aparat penegak hukum untuk memberantas peredaran narkoba di Lombok Tengah.
Calon Wakil Bupati, Legewarman, juga mencuri perhatian dengan menawarkan solusi konkret untuk mengatasi masalah kekeringan yang melanda Lombok Tengah. Ia menegaskan bahwa pasangan ini memiliki solusi yang terukur, yaitu berkoordinasi dengan BWS Provinsi untuk mendapatkan akses air dari Bendungan Pandan Duren dan melanjutkan pembangunan Lurung Reban untuk mendistribusikan air secara merata ke lahan pertanian.
Namun, dalam debat, Legewarman juga menyorot masalah data Dapodik yang terkesan diabaikan oleh pemerintah daerah. Ia menanyakan strategi yang akan dijalankan oleh calon nomor 2 untuk memperbaiki sistem data Dapodik yang berantakan.
Sayangnya, jawaban calon nomor 2 terkesan kurang konkret dan tidak menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Legewarman dengan tegas mengungkapkan bahwa data Dapodik yang tidak akurat telah merugikan banyak pihak, terutama tenaga honorer dan infrastruktur sekolah.
Debat ini menunjukkan betapa pentingnya pemimpin memiliki pemahaman yang mendalam tentang permasalahan di daerah dan menyiapkan solusi yang konkret untuk mengatasinya. Masyarakat Lombok Tengah menantikan calon pemimpin yang memiliki kepedulian dan komitmen yang kuat untuk membangun Lombok Tengah yang lebih baik dan mengatasi masalah data Dapodik yang berakibat fatal bagi pendidikan di daerah tersebut.
Nurman MPW