Policewatch-Lombok Utara
Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, Jumat (9/5), meluncurkan sebuah inisiatif inovatif untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Kepolisian Resor (Polres) Lombok Utara dan masyarakat luas: Gerakan Literasi Bhayangkari. Gerakan ini ditandai dengan penyerahan 12 judul buku ilmiah karya Ny. Heny sendiri kepada Kapolres Lombok Utara, AKBP Agus Purwanta, S.I.K. Buku-buku tersebut telah terdaftar resmi di Perpustakaan Nasional dan masuk dalam sistem SISTER Kemdikbudristek.
Acara penyerahan buku yang berlangsung di Lobi Polres Lombok Utara dihadiri oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Utara, Ir. Mochammad Wahyu Dharmawan, M.Si., serta jajaran Pejabat Utama Polres dan Bhayangkari. Ny. Heny menekankan pentingnya budaya membaca sebagai bagian integral dari identitas institusi pelayanan publik, termasuk kepolisian. Menurutnya, modernitas bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga kematangan intelektual yang menentukan kualitas pelayanan.
Lebih dari sekadar donasi buku, Gerakan Literasi Bhayangkari Lombok Utara ini mencakup beberapa program strategis. Salah satunya adalah pendirian Pojok Baca di area pelayanan publik Polres Lombok Utara. Pojok Baca ini bertujuan untuk memanfaatkan waktu tunggu masyarakat sebagai kesempatan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan. Inisiatif lain adalah gerakan internal "satu anggota Polri, dua halaman bacaan per hari," sebuah langkah kecil namun berdampak besar dalam meningkatkan literasi di lingkungan internal kepolisian.
Kapolres AKBP Agus Purwanta menyambut positif dan memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Ia menegaskan bahwa Polri tidak hanya perlu kuat secara fisik dan operasional, tetapi juga cerdas dan berwawasan luas. Literasi, menurutnya, menjadi senjata baru Polri di era informasi.
Dukungan juga datang dari Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan KLU, yang menilai Gerakan Literasi Bhayangkari sebagai tonggak penting dalam penguatan SDM di sektor pelayanan publik. Ia menekankan bahwa literasi bukan hanya tanggung jawab perpustakaan, tetapi menjadi tanggung jawab bersama. Kerjasama antara Bhayangkari dan Polres Lombok Utara menunjukkan komitmen kuat untuk menjadikan penguatan SDM sebagai agenda strategis.
Gerakan ini sejalan dengan semangat Asta Cita, agenda pembangunan nasional yang menekankan pentingnya SDM unggul, kesetaraan gender, dan partisipasi perempuan. Ny. Heny Agus Purwanta, dalam hal ini, menjadi contoh nyata perempuan Indonesia yang berperan sebagai penggerak perubahan, ilmuwan, dan pendidik publik. Gerakan Literasi Bhayangkari Lombok Utara diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk menciptakan program serupa dan meningkatkan kualitas SDM di Indonesia.
Jurnalis
Mamen