Policewatch-Mataram
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) berhasil mengamankan enam orang yang diduga terlibat dalam aksi premanisme di PT. PNM Bertais, Kecamatan Sandubaya, Lombok. Penangkapan yang dilakukan oleh Tim Puma Jatanras Direktorat Reskrimum Polda NTB ini terjadi pada Sabtu, 10 Mei 2025, menyusul laporan masyarakat yang menjadi korban aksi kekerasan dan pemerasan tersebut.
Keenam tersangka yang kini telah diamankan adalah M (50), MTW (32), MIR (33), MRH (33), MT (40), dan AA (32). Mereka ditangkap di berbagai lokasi setelah Tim Puma melakukan penyelidikan intensif yang bermula dari penangkapan AA di wilayah Bertais. Dari keterangan AA, terungkap keterlibatan lima tersangka lainnya dalam insiden tersebut. Penyelidikan lebih lanjut, termasuk analisis rekaman CCTV, mengarah pada penangkapan M, MIR, dan MT di wilayah Mantang, Lombok Tengah, serta MTW dan MRH di lokasi terpisah.
Insiden yang diduga sebagai aksi premanisme ini terjadi pada tanggal 30 April 2025. Berawal dari kedatangan M ke PT. PNM Bertais untuk meminta sertifikat jaminan kredit milik Titik Susanti yang telah lunas. Karena Titik Susanti tidak hadir, pihak perusahaan menolak permintaan tersebut. Namun, keesokan harinya, M kembali datang bersama sekitar 20 orang lainnya dan memaksa untuk mendapatkan sertifikat tersebut. Penolakan pihak perusahaan disambut dengan aksi kekerasan.
Para tersangka diduga melakukan perusakan terhadap dinding kantor PT. PNM Bertais. Lebih lanjut, mereka diduga melakukan penganiayaan terhadap salah satu karyawan dengan mencekik, menendang, dan merampas handphone miliknya hingga rusak. Karyawan tersebut mengalami luka memar di leher dan melaporkan kejadian tersebut ke Polda NTB.
Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid, SIK., menjelaskan bahwa keenam tersangka saat ini ditahan di Polda NTB untuk menjalani pemeriksaan dan proses hukum lebih lanjut. Pihak kepolisian menegaskan komitmennya untuk memberantas aksi premanisme dan mengapresiasi laporan dari masyarakat yang membantu mengungkap kasus ini. Polda NTB juga menekankan pentingnya keamanan dan ketertiban masyarakat di Nusa Tenggara Barat. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan pengembangan untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Jurnalis
Mamen