Bhayangkari Lombok Utara Dorong Hilirisasi Kakao Kampung Senara Tembus Pasar Nasional

/ 2 Juni 2025 / 6/02/2025 09:25:00 PM

 



 Policewatch-Lombok Utara 

 Kampung Coklat Senara di Desa Genggelang, Lombok Utara, berpotensi besar untuk menjadi sentra kakao unggulan di tingkat nasional.  Hal ini mengemuka dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Literasi Inklusif dan Rantai Pasok Komoditas Kakao”, yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusarsip) Lombok Utara, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), dan Bhayangkari Cabang Lombok Utara pada Senin, 2 Juni 2024.

Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta,  mengungkapkan potensi besar yang belum dioptimalkan di Kampung Senara.  Sekitar 90 petani mengelola lebih dari 100 hektare lahan kakao, namun lebih dari 90 persen produksinya masih dijual dalam bentuk mentah.  Hanya sekitar 3-4 persen yang diolah menjadi produk siap konsumsi.

“Ini tantangan sekaligus peluang besar,” tegas Ny. Heny.  Ia menekankan pentingnya penguatan literasi inklusif untuk meningkatkan kapasitas petani,  tidak hanya dalam produksi,  tetapi juga pengolahan, pengemasan, perizinan, dan pemasaran.  Banyak produk olahan kakao Kampung Senara memiliki kualitas rasa yang kompetitif, namun masih tertinggal dalam hal kemasan,  sertifikasi BPOM, label halal, masa kedaluwarsa, dan SNI.

Ny. Heny memastikan Bhayangkari siap menjadi motor promosi produk lokal.  Salah satu produk olahan coklat Kampung Senara akan dibawa ke Bazar Nusantara oleh Bhayangkari se-Indonesia pada 23 Juli mendatang sebagai upaya untuk mengangkat UMKM berbasis desa ke level nasional.  “Kami tidak hanya mitra sosial, tapi juga jembatan pemasaran,” imbuhnya.

Kepala Dispusarsip Lombok Utara, Ir. Mochammad Wahyu Dharmawan,  menegaskan bahwa literasi yang diusung adalah literasi implementatif—yang memberi dampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.  Perpustakaan, menurutnya, harus menjadi pusat pemberdayaan desa.  Di Kampung Senara, literasi dijadikan pintu masuk untuk mengadvokasi perubahan dari petani menjadi produsen dan pelaku ekonomi kreatif.

Program literasi berbasis inklusi sosial ini diarahkan ke desa-desa dengan potensi ekonomi dan wisata.  Kampung Senara menjadi role model yang akan direplikasi ke desa-desa strategis lain.  Wahyu juga menekankan pentingnya kolaborasi multisektor,  dengan Disperindag untuk perizinan dan pemasaran, serta rencana kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Dinas Pariwisata.

FGD ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah Lombok Utara dan Bhayangkari dalam memberdayakan masyarakat dan mendorong transformasi ekonomi berbasis lokal.  Dukungan dan sinergi antar-lembaga menjadi kunci keberhasilan hilirisasi kakao di Kampung Senara dan pengembangan ekonomi di Lombok Utara secara keseluruhan.  Keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain dalam mengembangkan potensi lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Jurnalis

Mamen

Komentar Anda

Berita Terkini