Polres Lombok Utara Perkuat Komitmen Toleransi: Peletakan Batu Pertama Bale Gong Pura Amerta Giri Rinjani

/ 18 Juli 2025 / 7/18/2025 06:29:00 AM

 


 

Policewatch-Lombok Utara

Komitmen Polres Lombok Utara dalam menjaga keberagaman kembali ditegaskan.  Bertempat di Mapolres Lombok Utara, Kapolres Lombok Utara Polda NTB, AKBP Agus Purwanta, S.I.K., secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan Bale Gong dan gapura Pura Amerta Giri Rinjani pada Kamis, 17 Juli 2025, bertepatan dengan Wraspati Kliwon, Wuku Menail.

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Bhayangkari Cabang Lombok Utara, Ny. Heny Agus Purwanta, para pejabat utama Polres, jajaran personel, Bhayangkari, Camat Gangga, tokoh agama Hindu, dan tamu undangan.  Prosesi sakral ini menjadi simbol kuatnya toleransi di institusi penegak hukum di ujung utara Pulau Lombok.

Pura Amerta Giri Rinjani, yang pembangunannya dimulai pada tahun 2019, merupakan salah satu dari lima tempat ibadah yang berada di dalam kompleks Mapolres Lombok Utara.  Keberadaan pura ini bukan hanya sebagai tempat peribadatan bagi 164 anggota IKBH Polres Lombok Utara, tetapi juga sebagai bukti nyata inklusivitas di lingkungan Polres.

“Sebagai pimpinan, ketika anggota menyampaikan niat membangun kelengkapan sarana ibadah seperti Bale Gong, saya langsung mendukung penuh,” ujar Kapolres Agus.  “Personel yang kuat harus memiliki dukungan spiritual yang kuat pula. Terlebih tantangan tugas Polri semakin kompleks. Dukungan dari anggota dan masyarakat luar biasa. Saya bangga dengan semangat toleransi di Lombok Utara.”

Selain Bale Gong, pembangunan ini juga mencakup bangunan samping yang akan difungsikan sebagai sanggar seni, tempat persiapan upacara, dan ruang pertemuan.  Pembangunan yang menelan biaya sekitar Rp 60 juta ini sepenuhnya bersumber dari kas IKBH dan dukungan internal Polres Lombok Utara, ditargetkan rampung dalam dua bulan ke depan.

Bagi Bhayangkari Cabang Lombok Utara, pembangunan Bale Gong lebih dari sekadar fasilitas ibadah. Ny. Heny Agus Purwanta menilai prosesi ini sebagai tonggak kebahagiaan dan ruang abadi untuk merawat toleransi di lingkungan Polres.

“Sebagai istri anggota Polri, saya sangat mendukung dan bahagia menjadi bagian dari pembangunan sarana ibadah ini. Bhayangkari juga memiliki peran untuk memberikan sentuhan keibuan agar arti toleransi benar-benar hidup, menyejukkan, dan memperkuat soliditas internal Polri,” tuturnya.

Bhayangkari bahkan telah mulai merencanakan pemanfaatan Bale Gong sebagai ruang eksplorasi seni bagi anak-anak generasi muda Hindu di lingkungan Polres Lombok Utara.

“Nantinya, latihan tari dan pertunjukan seni akan ditampilkan pada saat peresmian Bale Gong. Saya ingin keindahan toleransi yang menyejukkan ini terus diwariskan kepada anak cucu, kerabat, dan generasi mendatang,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan, IPTU I Putu Sastrawan, S.H., memastikan proses pembangunan mengikuti ketentuan adat Hindu Kosala Kosali — mulai dari penentuan hari baik hingga posisi bangunan.

“Manajemen keuangan kami jalankan sesuai tahapan.  Target utama Bale Gong, kemudian gapura. Tantangan teknisnya justru pada penentuan hari baik dan posisi bangunan agar sesuai adat. Bale Gong akan menjadi sanggar seni, tempat belajar budaya Hindu bagi generasi Polri,” jelasnya.

Polres Lombok Utara tercatat sebagai satu-satunya Mapolres di jajaran Polda NTB dengan fasilitas ibadah lengkap untuk lima agama.  Dengan adanya pembangunan Bale Gong di Pura Amerta Giri Rinjani, semakin meneguhkan Polres Lombok Utara sebagai rumah besar toleransi di Gumi Tioq Tata Tunaq. (Wiswa)

 Mn

Komentar Anda

Berita Terkini