Dengan Gunakan Modus Barang Pindah,Ala Exspedisi Dugaan Penyelundupan Mulus Beroperasi

 


Batam,- policewatchnews. comPengiriman Barang-barang seken (b ekas) dari Batam menuju Kota Kota Lain di Sumatera makin merajalela, para pelaku pengiriman barang bekas itu di duga menggunakan dokument barang pindah.

Pantauan awak media para pelaku pengiriman barang bekas itu melancarkan aksinya pada start kapal pertama yang berangkat dari pelabuhan penyeberangan Roro Telaga Punggur Kota Batam.

Dimana petugas pemeriksaan barang belum masuk kerja para pelaku  sudah duluan masuk ke dermaga pelabuhan unruk masuk ke dalam kapal roro itu.

Selain dari pada itu, pelaku pengiriman barang bekas ini juga kerap melancarkan aksinya pada waktu last ferry (kapal terakhir) pada malam hari, dimana para petugas pemeriksaan barang sudah pada pulang kantor.


Perbuatan pelaku pengiriman barang barang ini sudah masuk dalam kategori penyeludupan, dengan cara memanipulasi dokument menjadi dokument barang pindah dan sembako, namun isi muatanya banyak yang tidak sesuai dengan dokument tersebut.

Hal ini diungkapkan salah satu bekas karyawan dari pengiriman barang tersebut kepada awak media ini yang meminta namanya jangan dipublikasikan. (Selasa, 08/04/2025)

“Itu bang, dokument barang pindah mana benar itu, barang barang seken semua isinya itu, kadang ada rokok dan minuman serta daging”, ujarnya.

Masih menurut narasumber, “coba abang tungguin nanti last ferry disitu mereka banyak berangkat, mana ada pemeriksaan muatan lagi, petugas sudah pada pulang”, tutupnya. (Tim)

Eks Wakil Walikota Palembang dan Suami Resmi Tersangka Korupsi Dana Hibah PMI

 


POLICEWATCH-Palembang

8 April 2025 – Mantan Wakil Walikota Palembang, Fitrianti Agustinda (F.A), dan suaminya, Dedi Sipriyanto (D.S), resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi dana hibah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang.  Pengumuman ini disampaikan Kepala Kejaksaan Negeri Palembang dalam konferensi pers Selasa malam pukul 19.00 WIB.

Setelah menjalani pemeriksaan selama 10,5 jam, keduanya mengenakan rompi pink dan ditahan.  F.A ditahan di Lapas Perempuan Kelas II A Palembang, sementara D.S di Rutan Kelas 1 A Palembang selama 20 hari ke depan.

Kedua tersangka diduga menyalahgunakan dana hibah PMI Kota Palembang tahun 2020-2023, yang mengakibatkan potensi kerugian negara.  Mereka dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo UU No. 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, dan/atau Pasal 3 jo Pasal 18 UU No. 31 Tahun 1999 jo UU No. 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Meskipun telah didampingi kuasa hukum dari Misnan Hartono S.H. & Partners dan Achamd Taufan Soedirjo & Partners,  penetapan tersangka ini merupakan hasil penyidikan intensif yang dilakukan Kejaksaan Negeri Palembang.  Pihak Kejaksaan menegaskan bahwa proses hukum berjalan sesuai koridor hukum dan asas praduga tak bersalah, serta akan terus memberikan informasi perkembangan kasus ini.

 Bambang MD

Putera Asal Merapi Brigjen Pol Solihin.SIK.MH Jabat Wakapolda Bengkulu

 

Irjen Pol Anwar SIK MSI, 

POLICEWATCH.NEWS - LAHAT Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan mutasi dan rotasi di jajaran kepolisian. Sejumlah perwira tinggi dan perwira menengah masuk dalam TR. Termasuk di antaranya Kapolda Bengkulu dan Wakapolda Bengkulu.

berdasarkan TR Kapolri Nomor: ST/488/III/Kep/2025. Kapolda Bengkulu Irjen Pol Anwar SIK MSI, Kapolda Bengkulu, diangkat dalam jabatan baru sebagai as SDM Kapolri. 

Adapun penggantinya adalah Brigjen Pol Mardiyono SIK yang sebelumnya menjabat sebagai Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri yang diangkat sebagai Kapolda Bengkulu. 

Sementara itu Wakapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs. Agus Salim diangkat dalam jabatan baru sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama TK I Sespim Lemdiklat Polri.

Adapun penggantinya Brigjen Pol Solihin SIk MH, ia adalah putera Asal Desa Merapi Kecamatan Merapi Barat Kabupaten Lahat, sebelum nya ia pernah menjabat Kapolres Bangka dengan pangkat AKBP, saat ini Brigjen Pol Solihin dipercaya Menduduki jabatan barunya wakapolda Provinsi Bengkulu, yang sebelumnya bertugas sebagai Widyaiswara kepolisian utama TK II Sespim Lemdiklat Polri.

Solihin lahir 25 Desember 1969, adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 12 Maret 2025 mengemban amanat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu. Solihin, lulusan Akpol 1993 ini berpengalaman dalam bidang Alumni SMA Negeri 1 Kabupaten Lahat 

Jurnalis: Bambang MD

Diduga Kuat Penyelewengan BBM Subsidi Jenis Solar Kembali Marak Beraktivitas

 


Batam,- policewatch.news,- Diduga Kegiatan pengumpulan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar kembali beraktivitas secara terang-terangan di jalan Kerapu Batu Ampar Kota Batam Kepulauan Riau.

Dalam pantauan awak media ini, Kegiatan pengumpulan BBM jenis Solar tersebut dilakukan oleh seorang pria berinisial “DH” dengan menggunakan 2(dua) unit mini bus jenis L300 putih dengan BP 8065 ZH dan Suzuki APV abu abu yang di penuhi drum plastik ukuran 1 ton dan beberapa jeregen sebagai tempat minyak yang ditampungnya, (Selasa, 08/04/2025) siang.

Diduga pelaku pengumpul BBM illegal ini menggunakan modus  mobil tangki air masuk ke SPBU mengisi BBM jenis Solar, setelah itu mobil tangki air itu berangkat ke Simpang T (total) Batu Ampar persis di depan bangunan Pusdiklat Bodhi Marga ( vihara ) untuk membongkar BBM yang di isi di spbu ke mini bus yang sudah disiapkan pelaku “DH”.

Setelah muatan mini bus penuh, pelaku “DH” mengantarkan BBM yang Diduga  illegal itu ke salah satu tempat tersembunyi dimana tangki BBM industri dengan BP 8285 FY berukuran 5000 liter milik “DS” untuk transaksi BBM subsidi secara illegal itu.

Hingga berita ini di upload, awak media ini masih menelusuri kemana Tangki BBM industri milik “DS” menjual BBM illegal tersebut. (*Tim*)

Jalan Menuju Montong Are: Warga Bulan Salak Bergotong Royong, Surat Pernyataan Hibah Tandai Semangat Bersama

 



Policewatch-Batu Kliang Utara

8/4/2025..Dusun Bulan Salak, Desa Aik Berik,  mengalami  perubahan  yang  menakjubkan.  Di  tengah  janji  politik  yang  seringkali  terlupakan,  warga  bersatu  padu  menunjukkan  semangat  gotong royong  yang  tak  terbendung.   Mereka  berani  beraksi,  menghidupi  harapan  mereka  sendiri  dengan  membangun  jalan  baru  yang  menghubungkan  Dusun Bulan Salak menuju Dusun Montong Are.  Kisah  ini  bukan  hanya  tentang  pembangunan  infrastruktur,  tapi  juga  tentang  kepedulian,  kebersamaan,  dan  semangat  yang  tak  kunjung  padam  untuk  menghidupi  cita-cita  bersama.

Warga Dusun Bulan Salak, Desa Aik Berik, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menorehkan sejarah baru dengan menandatangani surat pernyataan hibah tanah untuk pembangunan jalan sepanjang 500 meter dan lebar 4 meter yang menghubungkan Dusun Bulan Salak dan Dusun Montong Are.  Pembangunan jalan yang dimulai pada Sabtu, 5 April 2025, ini merupakan wujud nyata semangat gotong royong warga yang luar biasa,  dilakukan secara swadaya karena janji pemerintah yang tak kunjung terealisasi.  Pada tanggal 8 April 2025, para pemilik lahan,  diantaranya H. Mursidi, Pardi, Muhdin, dan Mahar, secara resmi menyerahkan tanah mereka.  Langkah ini sekaligus menjadi simbol harapan baru bagi masyarakat yang selama ini kesulitan akses jalan, terutama untuk jalur pemakaman dan akses petani Dusun Montong Are.

Namun, di balik semangat gotong royong tersebut, tersimpan kekecewaan mendalam terhadap janji politik yang tak kunjung ditepati.  Ketua Umum Laskar Rinjani, Hartono, menegaskan bahwa pembangunan jalan ini dilakukan karena jenuh menantikan janji pemerintah, dan setelah jalan selesai,  pemuda dan masyarakat akan menuntut janji-janji tersebut.  Jalan baru ini diharapkan menjadi simbol kebersamaan dan langkah awal peningkatan kesejahteraan, sekaligus menjadi pengingat bagi pemerintah akan pentingnya memenuhi janji politik kepada masyarakat.

Pembuatan jalan baru yang dikerjakan secara swadaya ini terjadi  pada hari Sabtu, 5 April 2025.  Ratusan warga dari  Gubuk Kopang Montong Are, Montong Tanggak,  dan Bulan Salak, Pemotoh Tengah,  bersama-sama  mengerjakan  jalan  dengan  lebar 4 meter dan panjang sekitar 500 meter.

"Pembuatan jalan ini dilakukan tanpa ada biaya dari pemerintah," ujar Ketua Umum Laskar Rinjani, Hartono, yang hadir dalam kegiatan ini. "Kami  mengerjakannya dengan swadaya  karena kami jenuh menantikan janji-janji dari pemerintah."

Hartono menjelaskan bahwa pembuatan jalan ini sangat penting untuk membuka akses bagi masyarakat Dusun Montong Are. Jalan ini  diharapkan menjadi  jalur pemakaman dan akses keluar masuk bagi para petani.

"Selama ini, masyarakat Montong Are  kesulitan untuk mengakses jalan, terutama saat ada warga yang meninggal.  Mereka harus menempuh jalan yang jauh dan terjal,"  ujar Hartono.

Pembangunan jalan ini juga  mendapat dukungan dari  pemilik tanah,  seperti H Mursidi, Pardi, Muhdin, dan Mahar.  H Mursidi, salah satu pemilik tanah, mengungkapkan rasa ikhlasnya dalam menyumbangkan tanahnya.

"Supaya bisa mensejahterakan ekonomi masyarakat kedepan," ujar H Mursidi.  "Saya ikhlas menyumbangkan tanah karena akan meningkatkan harga tanah yang awalnya Rp2 juta.  Setelah jalan ini jadi,  harganya bisa menjadi Rp10 juta."

Warga Dusun Tambing Kekek juga  menyambut antusias pembangunan jalan ini. "Akses jalan ini akan memudahkan anak-anak kami yang berangkat sekolah," ujar Muzakir,  Ketua Umum Laskar Rinjani.

Jurnalis

LR/MN

Kapolsek Iptu Agus Tamin Ajak Jajarannya Jaga Soliditas dan Profesionalisme di Hari Raya Ketupat

 


 Policewatch-Dompu. 

Dalam suasana Hari Raya Ketupat, Kapolsek Pekat Kecamatan Calabai Kabupaten Dompu, Iptu Agus Tamin, menekankan pentingnya menjaga disiplin, kekompakan, dan profesionalisme di lingkungan kepolisian. Senin, 07 April 2025, beliau menyampaikan pesan kepada seluruh anggota agar tetap semangat dan menjaga kesehatan, serta selalu bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

Iptu Agus Tamin menyampaikan apresiasinya atas dedikasi dan kinerja seluruh anggota selama ini. Beliau juga mengingatkan pentingnya respon yang cepat dan tepat terhadap setiap laporan dan kebutuhan masyarakat. Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kantor dan tempat tugas.

"Lebaran Ketupat ini bukan hanya waktu untuk bersantai dan berkumpul bersama keluarga, tetapi juga momentum untuk merefleksikan kinerja dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat," ujar Iptu Agus Tamin. "Mari kita jaga soliditas dan profesionalisme kita, agar kita dapat terus memberikan yang terbaik bagi masyarakat Kabupaten Dompu."

Lebih lanjut, Iptu Agus Tamin mengajak seluruh anggota untuk tetap waspada dan siaga dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat selama periode libur Lebaran Ketupat. Beliau berharap agar seluruh anggota dapat menikmati libur dengan penuh rasa syukur dan kembali bertugas dengan semangat baru.

Pesan Iptu Agus Tamin ini disambut baik oleh seluruh anggota Polsek Pekat. Mereka berkomitmen untuk tetap menjaga disiplin, kompak, dan profesional dalam menjalankan tugas, serta memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Kabupaten Dompu.

Jurnalis 

M.Nurman

Di Solok 'Ilegal Mining' Kini Marak Kembali Walaupun sudàh Menelan korban 13 nyawa



Red, policewatch.news,- Terkenal dengan slogan daerah nya Solok Nan Indah, ternyata dibalik keindahan alam yang mempesona, Kabupaten Solok juga menyimpan kekayaan alam yang melimpah ruah.

Saat moment lebaran, jalan-jalan di Kab. Solok mulai macet oleh para perantau yang pulang kampung maupun wisatawan yang ingin berlibur dan melepas lelah, maka pada hari-hari biasa, bahkan pasca lebaran 1446 H/ 2025 M ini puluhan alat berat justru mulai bertebaran kembali di hutan-hutan belantara di Kab. Solok.

Alat-alat berat berupa ekskavator ini menjelajah hutan tentunya bukan tanpa alasan yang jelas, tetapi puluhan alat berat ini berkeliaran menembus lebatnya hutan untuk melakukan aktifitas tambang emas ilegal, khususnya di sekitaran hutan dan daerah aliran sungai di Nagari Supayang, Kecamatan Payung Sekaki Kab. Solok.

Seperti terpantau oleh beberapa awak media maupun LSM, aktifitas Pertambangan Tanpa Izin (PETI) atau 'Ilegal Mining', dan lebih dikenal dengan tambang emas ilegal di Kab. Solok seakan dapat berlangsung dengan lancar tanpa tindakan tegas dari aparat penegak hukum, yang harusnya paling bertanggung jawab atas berlangsungnya aktifitas tambang-tambang emas liar tersebut, bahkan puluhan alat berat itu seakan bebas lalu lalang di hutan Kab. Solok. 


Tapi mirisnya, beberapa waktu belakangan ini, terkait dengan aktifitas tambang emas ilegal di Kab. Solok itu mulai menyeruak kehadapan publik, yang tersebar luas di media sosial, khususnya aplikasi WhatsApp, dimana salah satu potongan chat antara salah seorang oknum APH  dengan seorang oknum wartawan . Bahkan tidak itu saja, bukti-bukti transferan untuk pengamanan tambang ini juga berhasil diperoleh awak media.

Dimana dalam percakapan singkat yang tersebar itu, secara tidak langsung menegaskan bahwa aktifitas tambang di Kab. Solok sudah berada dibawah kendali dan koordinasi oknum tertentu, bahkan uang koordinasi untuk wartawan pun di sebut-sebut guna kelancaran pengerukan kekayaan alam Kab. Solok tanpa ijin ini.

Lalu apakah aktifitas tambang emas ilegal di Kab. Solok akan terus berlanjut, atau memang aktifitas tambang ini sudah tidak bisa diberantas lagi ???

Tentunya ini menjadi tanda tanya besar bagi setiap orang yang mengetahuinya.

Memang sulit sich....karena disatu sisi, tambang emas ilegal ini adalah sumber pendapatan bagi sebagian kecil masyarakat Kab. Solok, tetapi tentu tidak sebesar pendapatan para investor, yang datangnya tidak dari Kab. Solok saja. 

Tetapi yang perlu di ingat adalah, Indonesia merupakan negara hukum yang punya aturan jelas pada setiap aspek kehidupan bangsa ini. Siapapun yang ingin melakukan kegiatan usaha, apalagi melakukan aktivitas tambang emas, seharusnya ada ijin yang melekat pada usaha tersebut,  jika tidak ada izin resmi maka itu adalah kegiatan ilegal yang perlu mendapatkan ganjaran secara hukum. Karena ada alam yang mesti dijaga kelestariannya, ada potensi konflik ekonomi dan konflik sosial yang akan terjadi di tengah masyarakat.. 

Serta berbagai potensi masalah lain nya yang akan timbul di kemudian hari. 

Terlepas dari masalah itu semua, pertanyaan nya apakah aktifitas tambang emas ini akan terus berlangsung bebas di Kab. Solok ????

Apakah benar kegiatan penambangan liar ini sudah membayar atau menyetorkan sejumlah uang pengamanan kepada APH setempat ??

Pertanyaan selanjutnya apakah kegiatan tambang ini juga melibatkan orang-orang berpangkat? bisa jadi...., karena tidak mungkin kegiatan penambangan liar tersebut dapat berjalan lancar tanpa diketahui oleh aparat penegak hukum di Kab. Solok. Dan sangat tidak mungkin juga aparat penegak hukum tidak punya nyali untuk melibas kegiatan penambangan illegal tersebut, kecuali memang "main mata".(Red)

Kapolres Lombok Tengah Hadiri Halal Bihalal di Ponpes Manhalul Ma'arif, Berikan Bantuan Al-Quran dan Semen

 


 Policewatch-Lombok Tengah. 

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Eko Yusmiarto, S.I.K., menghadiri acara halal bihalal di Yayasan Pondok Pesantren Manhalul Ma'arif Darek, Kecamatan Praya Barat Daya, Sabtu (5/4).  Kedatangannya disambut langsung oleh pimpinan pondok pesantren, TGH. Ma'arif Makmum Diransa.

Dalam sambutannya, Kapolres menekankan pentingnya momen halal bihalal untuk mempererat ukhuwah Islamiyah dan memperkokoh persatuan di tengah masyarakat, khususnya di lingkungan pondok pesantren.  Beliau juga mengapresiasi peran penting pondok pesantren dalam membentuk karakter generasi muda penerus bangsa.

AKBP Eko Yusmiarto turut menyinggung program rekrutmen anggota Polri khusus jalur santri yang digagas Kapolri.  Program ini, menurutnya, merupakan wujud nyata untuk memberikan kesempatan kepada santri yang memiliki kemampuan menghafal Al-Quran untuk mengabdi kepada negara.  Ia berharap program ini dapat meningkatkan kualitas Polri di masa mendatang.

Sebagai bentuk dukungan, Kapolres memberikan bantuan berupa Al-Quran dan semen kepada pengurus yayasan pondok pesantren.  Bantuan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para santri dalam memperdalam ilmu agama dan mendukung kelancaran pembangunan di lingkungan pondok pesantren.

Acara halal bihalal tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Kepala Kanwil Kemenag Provinsi NTB, Dandim 1620/Loteng, Sekda Kabupaten Lombok Tengah, Wakil Bupati Lombok Tengah, serta para tuan guru dan alim ulama.

 Hasbi

Keluhan Warga Desa Aik Berik Menyoroti Ketimpangan Kebijakan di Lombok Tengah, H. Humaidi: “Perhatian Pemerintah Harus Merata!”

 


 

Policewatch-Batu Kliang Utara.

5/5/2025. Air adalah  hidup,  setidaknya  begitu  yang  diyakini  warga  Desa  Aik  Berik,  Lombok Tengah.  Mereka  mengalami  kekecewaan  mendalam  terhadap  kebijakan  pemerintah,  khususnya  di  Lombok  Tengah,  yang  terkesan  tidak  memperhatikan  kebutuhan  masyarakat  di  wilayah  hulu.  Mereka  mengungkapkan  keprihatinan  terhadap  potensi  kekeringan  yang  mengancam  jika  sumber  air  di  wilayah  mereka  tidak  diperhatikan.

H Humaidi,  tokoh  masyarakat  Desa  Aik  Berik,  menjelaskan  bahwa  desa  mereka  merupakan  wilayah  hulu  yang  kaya  akan  sumber  air  tawar.  "Di  Dusun  Pemotoh  saja  ada  lima  sumber  air  besar,"  ujar  humaidi.  "Air  Salat,  air  Waru,  air  Goa,  dan  air  Peluncing  mengalir  ke  sungai  Pemotoh,  yang  kemudian  mengalir  ke  sungai  Tendak  dan  menyiram  lahan  irigasi  di  wilayah  lain  seperti  Dusun  Ranjoh,  Desa  Aik  Berik,  Aik  Berik  Timur,  Dusun   Slewatt,  Dusun   Jengguar,  dan  hampir  seluruh  Desa  di Batukliang utara dan Batukliang"

  H Humaidi menjelaskan  bahwa  sumber  air  ini  sangat  penting  untuk  kehidupan  masyarakat  di  Lombok  Tengah.  "Jika  sumber  air  ini  kering,  maka  masyarakat  di  bagian  tengah  dan  selatan  akan  mengalami  kekeringan  yang  parah.  Untuk  minum  ternak  saja  akan  sulit,  apalagi  untuk  bertani,"  ujarnya. 

 


Humaidi" menyebutkan  bahwa  selama  ini  pemerintah  Lombok  Tengah  terkesan  kurang  memperhatikan  sumber  air  tawar  di  wilayah  hulu.  "Anggaran  ratusan  miliar  selalu  di  gunakan  untuk  masyarakat  di  kawasan  pantai,"  keluh  Sahbianto.  "Tidak  pernah  ada  perhatian  bagi  masyarakat  di  kawasan  hulu,  seperti  kita,  yang  merupakan  sumber  air  bagi  seluruh  Lombok  Tengah."

Ia mengungkapkan  kekecewaan  nya  terhadap  kebijakan  pemerintah  yang  terkesan  menganaktirikan  wilayah  hulu.  "Kami  tidak  pernah  mendapat  bantuan  untuk  mengembangkan  sumber  air  ini.  Tidak  ada  bantuan  seperti bibit ikan  atau  kolam  ikan,  padahal  sumber  air  tawar  sangat  penting  untuk  perikanan  air  tawar,"  jelasnya.  "Sementara  masyarakat  nelayan  di  pantai  mendapat  bantuan  ratusan  miliar  rupiah."

Subianto tokoh masyarakat yang cukup dikenal di Lombok Tengah,  mengungkapkan  pendapatnya  terkait  keluhan  warga  Desa  Aik  Berik.  “Perhatian  pemerintah  harus  merata,  tidak  bisa  hanya  fokus  di  satu  kawasan  saja,”  tegas Subianto.  “Sumber  air  tawar  di  wilayah  hulu  sangat  penting  untuk  kelangsungan  hidup  masyarakat  Lombok  Tengah,  dan  perlu  diperhatikan  secara  serius.”

 

Subianto  menambahkan,  “Saya  mendukung  apa  yang  diutarakan  oleh  H Humaidi.  Pemerintah  harus  membantu  masyarakat  di  wilayah  hulu  untuk  mengelola  sumber  air  dengan  baik,  dan  memberikan  bantuan  yang  diperlukan  untuk  mengembangkan  potensi  perikanan  air  tawar.”

Ia mengungkapkan  harapannya  agar  pemerintah  Lombok  Tengah  memberikan  perhatian  yang  sama  kepada  masyarakat  di  wilayah  hulu.  "Semoga  setidaknya  10%  sampai  15%  dari  anggaran  Dinas  Pertanian,  Dinas  Perikanan,  dan  Dinas  Pariwisata  bisa  dialokasikan  untuk  mengembangkan  sumber  air  di  wilayah  hulu,"  harap  Sahbianto.

 Jurnalis

LR /Mamen

"Irundia" Kades Terpilih Desa Aik Berik, Komitmen Turun Tangan Bangun Jalan Menuju Montong Are

 



Policewatch-mbBatu Kliang Utara

Kegiatan pembukaan jalan baru di desa Aik Berik Batukliang Utara disambut antusias oleh warga dari lima dusun di Desa Aik Berik Kecamatan Batukliang Utara Kabupaten Lombok Tengah 5/5/2025.

 "Saya akan turun tangan langsung untuk membantu pembangunan jalan baru ini," tegas Irun, kepala desa terpilih Desa Aik Berik, yang belum dilantik,  saat  mengunjungi  lokasi  pembangunan  jalan  di  Dusun  Pemotoh Tengah. "Program dana desa akan saya prioritaskan untuk  menyelesaikan  pembangunan  jalan  ini  secepat  mungkin."ucap Irundia

Irun  mengungkapkan  kekagumannya  terhadap  semangat  gotong  royong  warga  Dusun  Bulan  Salak  yang  telah  berinisiatif  membangun  jalan  menuju  Dusun  Montong  Are  secara  swadaya.  "Ini  adalah  bukti  nyata  bahwa  masyarakat  peduli  terhadap  kebutuhan  dan  kesejahteraan  mereka  sendiri,"  ujar  Irun.

"Irun"  menjelaskan  bahwa  pembangunan  jalan  ini  sangat  penting  untuk  meningkatkan  aksesibilitas  masyarakat  Dusun  Montong  Are,  terutama  sebagai  jalur  pemakaman  dan  akses  keluar  masuk  bagi  para  petani.  "Selama  ini,  masyarakat  Montong  Are  kesulitan  untuk  mengakses  jalan,  terutama  saat  ada  warga  yang  meninggal.  Mereka  harus  menempuh  jalan  yang  jauh  dan  terjal,"  ujar  Irun.


"Irun"  juga  menyatakan  bahwa  dia  akan  berkomitmen  untuk  menjalankan  program  pembangunan  yang  merata  di  seluruh  desa,  termasuk  di  bagian  utara  yang  sering  terlupakan.  "Kita  harus  bergabung  menjadi  satu  untuk  mempermudah  pembangunan,"  tegas  Irun.  "Harapan  saya  jalan  ini  bisa  segera  diselesaikan  agar  dapat  dipakai  oleh  masyarakat."

Kegiatan gotong  royong  di  Dusun  Bulan  Salak  ini  mencerminkan  kepedulian  dan  semangat  warga  di  Lombok  Tengah.  Mereka  tak  hanya  menunggu  janji  pemerintah,  tapi  juga  berani  beraksi  untuk  mewujudkan  impian  bersama.  Semoga  jalan  baru  ini  menjadi  symbol  kebersamaan  dan  langkah  awal  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  masyarakat  di  sekitarnya.

Jurnalis