Reporter GUNTUR
KUNINGAN, POLICE WATCH NEWS - Dalam perkembanganya terkait
pembangunan Bendungan Kuningan yang beralokasi di Desa Randusari,
Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, yang tengah di
laksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)
hingga saat ini progresnya kini telah mencapai 79,98 %.
Bendungan Kuningan yang di targetkan selesai pada akhir
tahun 2018 ini, merupakan satu diantara 65 bendungan yang dibangun
Kementerian PUPR pada periode 2015-2019, guna untuk mendukung ketahanan
pangan dan air, sebagai Nawacita Pemerintahan Presiden RI, Joko Widodo
dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Di sela kunjungan kerjanya bersama presiden RI joko Widodo,
saat meninjau lokasi bendungan kuningan, Kamis (24/05/2018) Menteri
PUPR Hadimuljono mengatakan, kalau
Bendungan Kuningan nantinya bisa di manfaatkan untuk melayani dua Daerah Irigasi di dua Kabupaten, yakni Daerah Irigasi (DI) Cileuweung seluas 1.000 hektar di wilayah Kabupaten Kuningan dan Daerah Irigasi (DI) Cijangkelok seluas 2.000 hektar di wilayah Kabupaten Berebes.
Bendungan Kuningan nantinya bisa di manfaatkan untuk melayani dua Daerah Irigasi di dua Kabupaten, yakni Daerah Irigasi (DI) Cileuweung seluas 1.000 hektar di wilayah Kabupaten Kuningan dan Daerah Irigasi (DI) Cijangkelok seluas 2.000 hektar di wilayah Kabupaten Berebes.
" Dengan ini kapasitas tampungnya 2 kali lebih besar dari
Bendungan Raknamo di NTT yang baru diresmikan oleh Presiden Joko
Widodo. pembangunan bendungan kuningan ditargetkan selesai akhir tahun
2018 ini, bisa bermanfaat untuk pengendalian banjir, sebagai sumber air
baku sebesar 300 liter/detik, dan bisa juga dimanfaatkan untuk energi
listrik tenaga air sebesar 500 KWH," jelasnya.
Lebih lanjut menteri basuki, menjelaskan dalam pembangunan
bendungan kuningan, melibatkan kerjasama antara kementrian PUPR melalui
Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk - Cisanggarun dengan d
Daerah hulu yaitu Kabupaten Kuningan dan Daerah hilir yaitu Kabupaten Berebes jawa tengah.
Kerja sama tersebut mencakup pembebasan lahan, penanganan
aspek sosial dan lingkungan, serta penanganan cagar budaya dan cagar
alam di sekitar bendungan dan manfaat bendungan di manfaatkan oleh dua
provinsi
"Bendungan Kuningan ini nantinya dimanfaatkan tidak hanya
untuk warga Kuningan, tapi juga untuk warga Kabupaten Brebes. Bendungan
ini juga berpotensi untuk meningkatkan kawasan wisata di Kuningan karena
juga tidak jauh dari pemukiman, sehingga harus kita tata betul
kawasannya," terang, Menteri Basuki.
Untuk nilai kontrak awal biaya pekerjaan pembangunan
bendungan yang membendung Sungai Cikaro, anak Sungai Cijalengkok, ini
senilai Rp 491,4, namun sempat terhenti karena pemasalahan lahan,
sehingga terjadi eskalasi akibat inflasi.
" Total Cost of money jika dihitung akibat pekerjaan yang
sempat terhenti di karenakan lahan, maka terjadi eskalasi akibat
inflasi dari biaya awal Rp.491,4 menjadi sekitar Rp510 miliar," ungkap
Menteri Basuki.
Meskipun sempat terhenti pekerjaan pembangunan bendungan
kuningan yang dimulai sejak tahun 2013 oleh PT. Wijaya Karya -
PT.Brantas Abipraya KSO selaku kontraktor, namun progres pembangunan
bendungan tipe urugan dengan panjang puncak 229 m dan dilengkapi
terowongan pengelak sepanjang 218,42 meter tersebut telah mencapai
78,98%, dan nantinya di jadwalkan pada tahun 2019 pengisian air
bendungan (impounding) bisa di lakukan.