Torgamba Media POLICE WATCH.,- Sangat disayangkan jika subsidi gas elpiji yang seharusnya untuk Rakyat justru disalurkan terhadap para oknum yang punya uang.
Jumat (18/05/2018) sekira jam 13.38 wib tim Mpw Labuhan Batu Raya menemukan satu keganjilan disalah satu pangkalan gas yang terletak diCikampak pekan, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Yang pertama pangkalan gas elpiji tersebut tidak menunjukkan legalitas pangkalannya didepan pintu gerbang.
Jumat (18/05/2018) sekira jam 13.38 wib tim Mpw Labuhan Batu Raya menemukan satu keganjilan disalah satu pangkalan gas yang terletak diCikampak pekan, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Yang pertama pangkalan gas elpiji tersebut tidak menunjukkan legalitas pangkalannya didepan pintu gerbang.
Yang kedua para pembeli gas elpiji
yang berbelanja mayoritas pengecer gas elpiji bukan pengguna khusus gas
elpiji. Pertanyaannya, apakah dilegalkan penjualan gas elpiji kepada
para pengecer? Sementara mayoritas Masyarakat kesulitan mencari gas
elpiji. Yang kedua kenapa papan plang pangkalan tidak ada diletakkan
didepan gedung Pangkalan? Apakah dibolehkan dan dilegalkan pangkalan gas
elpiji 3 kg diKabupaten Labuhan Batu Selatan tidak memberitahukan atau
menempelkan papan plang merk Pangkalan?
Dan permasalahan gas elpiji 3 kg diCikampak Torgamba bukan
baru sekali ini, justru sudah berulang kali temuan seperti ini didapat
namun tidak ada satupun jajaran yang memberikan hukuman ataupun efek
jera terhadap oknum pelaku pemilik pangkalan. Justru diduga adanya
pembiaran untuk oknum pelaku gas elpiji 3 kg. Apakah para jajaran
tingkat Desa, Kecamatan, kepolisian tidak ada satupun yang melihat gas
elpiji 3 kg tersebut kurang tepat sasarannya? Atau justru pura pura
tidak tau? Jika masalah ini dibiarkan begitu saja maka Masyarakat yang
menjadi korbannya.
Semoga permasalahan gas elpiji segera ditindak lanjuti
dengan sigap dan tidak lamban penanganannya supaya gas elpiji tepat
sasarannya kepada Rakyat. Ada beberapa ibu ibu dilain tempat yang tidak
mau menyebutkan namanya mereka mengatakan, " kami wong cilik ini hanya
untuk atas nama, gimana tidak ya? Katanya harga gas Rp16.000 justru
masih ada pangkalan yang jual Rp18.000 itupun susah dapatnya. Kalau kita
beli kepada pengecer memang banyak gas elpijinya, tapi harga nya mulai
dari harga Rp 22.000 sampai Rp 30.000, tutur beberapa ibu ibu yang
memang sambil mengeluh dengan sulitnya gas elpiji 3 kg.
Cukup pantastis harga yang dibuat para pengecer gas elpiji,
namun apakah Pemerintah Labuhan Batu Selatan tidak mengetahui situasi
dan kondisi didaerah daerah tentang tepat atau tidaknya penyaluran gas
elpiji 3 kg kepada Masyarakatnya? Jika masalah ini tidak segera
ditangani secara cepat dan sigap maka Masyarakat yang jadi korban atas
perbuatan para oknum mafia gas elpiji 3kg.(TIM)