“Waktu itu Ibu Ratna datang dengan beberapa temannya menceritakan tentang dana yang sangat besar, sekitar US$100 juta yang ditransfer dari Inggris untuk kepentingan mereka,”
![]() |
| Politikus sekaligus ekonom, Kwik Kian Gie |
Kecurigaan itu kata Kwik bermula saat Ratna Sarumpaet tiba-tiba bicara soal dana US$100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun yang ditransfer seseorang dari Inggris untuk kepentingan mereka.
“Waktu itu Ibu Ratna datang dengan beberapa temannya menceritakan tentang dana yang sangat besar, sekitar US$100 juta yang ditransfer dari Inggris untuk kepentingan mereka,” kata Kwik, Jumat, (05/10/2018) dilansir CNNIndonesia.com.
Kendati demikian, Kwik tidak menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud Ratna dengan kepentingan itu. Dia melanjutkan berdasarkan pengakuan Ratna, dana itu tak bisa dicairkan di Indonesia karena diblokir oleh pihak bank. Kwik lalu menanyakan maksud Ratna menceritakan hal itu kepada dirinya.
“Ratna saat itu menjawab hanya ingin minta saran. Saya bilang saya hanya bisa beri saran kalau saya tahu bukti transfernya mana,” ujar Kwik.
“Kalau orang transfer kan ada dokumennya,” ujarnya
menambahkan.
Bukan menunjukkan bukti transfer, Ratna justru kata Kwik
hanya menjelaskan panjang lebar soal dana yang ditransfer itu. Namun diakui
Kwik, penjelasan Ratna hanya berputar-putar saja.
Ratna menurut Kwik memang pernah menyerahkan setumpuk
dokumen kepada dirinya. Namun dokumen itu bukan bukti transfer sebagaimana
dikatakan Ratna tersebut, melainkan hanya dokumen berupa peraturan bank.
“Tidak ada dokumen transfer sama sekali,” ujar Kwik.
Atas pengakuan itulah, Kwik mulai menaruh rasa curiga
terhadap Ratna. Kwik kemudian menyampaikan hal itu kepada Sandiaga Uno. Namun
Kwik tidak menjelaskan kapan ia bertemu dengan Sandiaga. Tapi Sandiaga mengaku
mendapatkan peringatan dari Kwik pasca pertemuannya dengan Ratna.
Kata Sandi, Kwik menelepon dirinya pada Rabu (04/10/2018)
tak lama setelah Ratna mengaku berbohong soal penganiayaan dirinya. Sandi
mengatakan dalam pembicaraan di telepon itu Kwik tak hanya mengingatkan dirinya
soal Ratna. Ekonom itu juga membahas isi pembicaraan dengan Ratna mengenai dana
dari sumber tertentu.
“Berkaitan dengan, ya tentunya harapan Bu Ratna tentang
dana-dana, kalau enggak salah, (dana) kerajaan atau apa yang luar biasa.
Dokumennya sampai satu meter di kantornya Pak Kwik,” kata Sandi. (irfan-Red/Net)
*Sumber : CNNIndonesia.com
