Reporter : M. Taufiq.Sapta
Dari kiri: Pimwil Jamkrindo kanwil 5 Jateng,Wahyu
Hidayatullah, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng, Bima kartika,SH.MH, Dekan
FEB Undip, DR, Suharnomo dan Anggota Komisi B DPRD Jateng, Achsin Makruf serta
Moderator Prasetyobudi. Foto : M. Taufik
sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk senantiasa
mengembangkan usaha kecil dan mikro. Apalagi disaat ini jawa tengah sudah
mendapatkan berkah bonus demografi dimana penduduk
usaia produktif menjadi dominan.
Antusiasme anak muda saat ini untuk berwirausaha harus
dikelola agar berkah ini tidak berubah jadi malapetaka .Pemerintah Provinsi
Jawa Tengahpun telah memberikan dukungan penuh terhadap usaha kecil mikro
sebagian masih membutuhkan pendampingan seperti pelatihan dan promosi untuk ini
di buktikan dorongan dan motifasi yang lebih dari pemerintah ,dari pusat sampai
daerah dan pihak terkait.
Pemerintah Provinsi juga meminta kabupaten kota untuk
berani tampil memasarkan produk usaha kecil unggulannya pada setiap kesempatan.
Tujuannya agar UMKM nya maju hingga mampu menembus pasar Internasional. Selain
itu akses permodalan menjadi faktor penting usaha kecil mikro agar bisa
bertahan dan berkembang, untuk itu perlu campur tangan pemerintah melalui
lembaga penjamin kredit agar mereka bisa mengakses kredit usaha rakyat.
Anggota komisi B DPRJateng, Achsin Makruf
menyatakan,jumlah pengusaha Indonesia jumlahnya masih dibawah rata rata Negara
di Asia, jumlah pengusaha Indonesia baru 3 persen dari jumlah penduduk
Indonsia. Kita masih kalah dengan Negara Thailand udah mencapai 4 persen,
Malaysia 5 persen, Singapura mencapai 7 persen bahkan untuk Negara Negara maju sudah
mencapai angka 12 persen seperti China, Amerika Serikat.
Menurutnya kesejahteraan masyarakat bisa dilihat dari
sector usaha, sector jumlah pengusahanya. Manakala jumla pengusaha tinggi maka
bisa dipastikan bahwa kesejahteraan masyarakat pada tingkat sejahtera, ini
dilihat dari perbandingan rasio dengan jumlah penduduk Negara Negara yang
secara ekonomi maju,” ujarnya, saat menjadi salah satu nara sumber Dialog bersama
Parlemen Jawa Tengah dalam prime topic, dengan tema Tumbuh kembangkan Usaha Mikro
Kecil yang disiarkan langsung MNC Trijaya FM di Gedung C,lantai 4 FEB Undip Tembalang
Semarang, Senin, 11/3/2019.
Sementara itu Dekan FEB Undip Semarang,Suharnomo mengungkapkan,
di kampus FEB Undip Tembalang Semarang ada Klinik Bisnis, starup profile book.
Banyak juga yang mengarah pada star up digital basic diantaranya tangan bionic,
box office, sirobo semua berbicara untuk ekonomi ke depan basic kreatifitas
education termasuk di bidang UMKM. Menurut nya selama ini sebgian orang turun
temurun melakukan sesuatu menjadi besar didasarkan dari yang dia bisa.
Apa yang kita buat di klinik bisnis di FEB Undip ini
adalah bagian dari down streaming dari produk produk riset pengembangan UMKM
pun harus didasarkan pada riset,” tuturnya.
Para nara sumber menerima cindera mata dari Dekan FEB Undip Semarang ,DR, Suharnomo,
Menurut Bima Kartika, dalam pembinaan UMKM dilakukan
mulai dari pembuatan produk Legalitas hingga pemasaran. Untuk meningkatkan
kuantitas dan kualitas UMKM di Jateng khususnya di tahun 2019 ini disiapkan
anggaran sebesar Rp.69 milliar, ini lebih besar dibandingkan pada anggaran
tahun 2018 lalu sebesar Rp.59 milliar jadi ada tambahan Rp.10 milliar.
Selain itu pihaknya saat ini mengaku bekerja sama dengan
bandara Ahmad Yani Semarang dengan membuka gallery UMKM yang memasarkan 760
produk UMKM dari Jateng. Pemprov jateng melalui Dinas Koperasi dan UMKM
meningkatkan anggarannya setiap tahunnya untuk meningkatkan kuantitas dan
kualitas UMKM. Pelaku UMKM di jateng mencapai angka 13,7 persen atau sekitar
4,8 juta dari jumlah penduduknya 35 juta,” pungkasnya.