Reporter : irfan/MRI
![]() |
Prabowo Subianto menghadiri acara silaturahmi dengan purnawirawan TNI-Polri dan relawan, di Gelanggang Olahraga Otista, Jakarta Timur, Sabtu (16/3/2019). |
"Prabowo Subianto Kenang Masa Pendidikannya di Akabri
yang Kerap Dihukum Senior"
Jakarta (policewatch.news),- CALON presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menghadiri acara
silaturahmi dengan purnawirawan TNI-Polri dan relawan, di Gelanggang Olahraga
Otista, Jakarta Timur, Sabtu (16/3/2019).
Dalam kesempatan
tersebut, Prabowo Subianto berpidato di depan para mantan komandan hingga
juniornya, kala aktif berdinas di TNI, dalam pidatonya, Prabowo Subianto justru
lebih banyak berkelakar di hadapan koleganya.
Satu di antara banyaknya kenangan Prabowo Subianto saat mengenyam pendidikan di Akademi Militer (dahulu Akabri), adalah ia mengaku sebagai taruna yang lekat dengan hukuman.
"Dulu ada
cerita di Akabri, 100 taruna dihukum pasti salah satunya ada Prabowo. 30 taruna
dihukum, pasti ada Prabowo. 10 taruna, pasti ada Prabowo. Lalu kalau di
lapangan kalian lihat satu orang merayap, ya itulah taruna Prabowo,” ungkapnya.
Kendati demikian,
Prabowo Subianto tetap bangga, karena berkat gemblengan tersebut, ia bisa
menjadi capres Indonesia, Ia pun berterima kasih atas didikan tersebut, dan
bahkan mengaku tetap hormat kepada para seniornya.
“Ini tradisi
tentara rakyat, sekali senior tetap senior. Saya hormat,” ujar mantan Danjen
Kopassus itu.
“Jadi kalau ada
yang tanya Prabowo itu orangnya keras, jangan salahkan saya, salahkan
orang-orang di situ,” tuturnya.
Acara silaturahmi tersebut dihadiri para purnawirawan
TNI-POLRI, di antaranya mantan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI (purn)
Imam Sufaat, mantan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI (purn) Ade Supandi,
mantan KSAL Laksamana TNI (purn) Tedjo Edhy Purdijatno, Komisaris Jenderal
Polisi (purn) Sofian Jacob, dan Komjenpol (purn) Nurfaizi Supandi
Selanjutnya, Letnan Jenderal TNI (purn) Muzani Syukur, Letjen TNI (purn) Syahrir, Letjen TNI (purn) Endang Suwarya, Letjen TNI (purn) Romulo Robert Simbolon, Marsekal Madya TNI (purn) Boy Syahril, Marsekal Madya TNI (purn) Rio Mendung, dan Letjen TNI (purn) Djamari Chaniago.
Minta
Maaf
Sebelumnya, Prabowo Subianto meminta maaf kepada mantan Gubernur
Jawa Tengah Bibit Waluyo, dalam acara Prabowo Menyapa di Grand Pacific Hall,
Sleman, DIY, bulan lalu, Permohonan maaf itu disampaikan Prabowo Subianto di
sela pidato kebangsaannya di acara tersebut. Bibit Waluyo saat ini menjadi
salah satu relawan yang mendukung penuh Prabowo Subianto maju dalam pilpres,
sekaligus menjadi Ketua Panitia Acara Prabowo Menyapa yang dilaksanakan di
Sleman, Bibit Waluyo juga menjadi relawan yang menggerakkan purnawirawan TNI Polri di
Jateng-DIY untuk mendukung Prabowo Subianto.
"Saya waktu
itu lagi belajar politik, belum mengerti. Dulu tahunya hanya perang, ternyata
politik itu lebih sulit dari perang, apalagi politik di Indonesia, dari 15
politisi, yang bohong ada 16 orang. Di politik rupanya bohong itu biasa,
padahal kami terbiasa digembleng lurus, A ya A, B ya B," beber Prabowo Subianto.
"Rupanya di
Indonesia ini banyak patgulipat, kongkalikong," cetus Prabowo Subianto.