Makin Sore Makin Ramai " Aksi di MK Tak Ada Urusan dengan Prabowo " Ini soal NKRI

/ 26 Juni 2019 / 6/26/2019 06:18:00 PM

Reporter : MRI
Koordinator Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) Abdullah Hehamahua


Jakarta(POLICEWATCH)- Koordinator Gerakan Kedaulatan Rakyat (GKR) Abdullah Hehamahua memahami instruksi Prabowo Subianto agar tak menggelar aksi di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Abdullah menegaskan aksi kawal MK tidak ada kaitannya dengan siapa pun, baik Prabowo Subianto maupun Joko Widodo (Jokowi).

"Saya tidak ada urusan dengan Prabowo, tidak ada urusan dengan Sandi, dengan Jokowi, dengan Kiai Ma'ruf Amin. Ini soal rakyat, soal bangsa, soal eksistensi NKRI," kata Abdullah saat berorasi di atas mobil komando Aksi Kawal MK, di Patung Kuda, Monas, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2019). 

Abdullah mengatakan instruksi dari Prabowo hanya untuk mengantisipasi kejadian seperti kerusuhan 22 Mei 2019 tak terulang. Namun ia menyebut perusuh pada 22 Mei itu bukan bagian dari kelompoknya.

"Saya tahu Pak Prabowo tidak ingin (peristiwa) 22 Mei terulang. Jemaah pada malam itu sudah pulang bubar dengan tertib dan kembali ke masjid masing-masing. Kemudian 1 jam datang gerombolan membuat kerusuhan, apakah ustadz punya tato di badan, orang yang membuat rusuh bertato, minum minuman keras, dan waktu itu Ramadan. Saya bisa mengerti Prabowo menganjurkan itu karena cinta rakyat," ujar dia.

Ia mengatakan aksi yang digelar hari ini hanya semata memberikan dukungan kepada MK. Sebab, Abdullah menyebut di masa lalu ada ketua dan anggota MK yang tersandung kasus.

Abdullah berharap MK memiliki kepercayaan diri dan tak mudah diintervensi sehingga kejadian di masa lalu itu tak terulang di MK.

"Karena itu, saya ingatkan ke mereka jangan ada yang terulang lagi seperti MK yang lalu. Kita beri dorongan beri kepercayaan diri jangan takut intervensi apa saja baik eksternal dan internal bahkan luar negeri," sebutnya.

Abdullah sendiri sebelumnya mengaku tidak mengenal Prabowo. "Saya selalu katakan saya tidak kenal Prabowo-Sandi, Jokowi-Ma'ruf Amin. Dari empat itu, saya baru bertemu sekali Ma'ruf Amin sekitar 10 tahun yang lalu. Dan saya sudah bilang, pertama kalau yang ditakutkan Pak Prabowo itu kerusuhan, saya sudah buktikan dari tanggal 14 (Juni) hingga hari ini tidak ada apa-apa. Jika ada rusuh, berarti orang lain," kata dia

Sebelumnya, Prabowo menyatakan dia dan Sandiaga telah menyerahkan penyelesaian sengketa Pilpres 2019 lewat jalur yang konstitusional, yakni melalui MK. Dia mengimbau para pendukungnya menghindari kekerasan.

"Saudara-saudara sekalian, kami memutuskan menyerahkan melalui jalur hukum dan jalur konstitusi. Karena itu, saya dan Saudara Sandiaga Uno memohon pendukung-pendukung kami tidak perlu untuk berbondong-bondong hadir di lingkungan MK pada hari-hari yang mendatang," kata Prabowo dalam video yang dikirimkan tim BPN Prabowo-Sandi 


Makin Sore, Massa Aksi Kawal MK Meluber hingga Kemenko Polhukam

Massa aksi kawal Mahkamah Konstitusi (MK) di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya Monas masih berlangsung. Massa pun makin memadati kawasan Patung Kuda Monas hingga kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menjelang sore hari.

Pantauan di lokasi, massa aksi kawal masih bertahan di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Monas, pada pukul 14.50 WIB, Rabu (26/6/2019). Massa, yang mayoritas memakai pakaian putih, terlihat berkumpul di sekitar Patung Kuda, Monas.

Mereka pun terlihat membawa sejumlah atribut, mulai spanduk hingga bendera. Massa ada yang duduk dengan mengelar tikar dan berdiri di sekitarmobil komando. 
Tak lama kemudian, mobil komando pun bergerak ke depan kantor Kemenko Polhukam. Massa pun mengikuti mobil komando. Kini aksi tak hanya di sekitar Patung Kuda Monas, tapi massa ada juga yang di depan Kemenko Polhukam.

Sementara itu, di atas mobil komando, para tokoh silih berganti berorasi. Arus lalu lintas di Jl Medan Merdeka Barat dari arah Jl MH Thamrin ke Harmoni pun masih ditutup hingga kini



Komentar Anda

Berita Terkini