Tasik Selatan,POLICEWATCH,NEWS ,- Satu Tahun pasca bencana alam di Kec.Culamega Tasikmalaya.pada tanggal 06 Nopember 2018 hingga sekarang lokasi saluran irigasi yang longsor (putus) sepanjang 70 meter yang letaknya di Kp.Cilumbu 3 Desa Mekarlaksana Kec.Culamega kab Tasikmalaya belum juga ada perbaikan dari Pemkab Tasikmalaya atau pun dinas terkait. Para Petani di Kp.Cilumbu tiga Desa Mekarlaksana kec,Culamega Tasikmalaya
,"membutuhkan perbaikan irigasi yang longsor,pasca bencana alam satu tahun yang lalu.Ketua kelompok Tani Mitra Harapan Yuda dan Bendahara Usman sudah berusaha mencari swadaya dari para anggota untuk membeli Peralon supaya air bisa mengalir sementara, coba lihat pk sama para pejabat dan penguasa yang baik,peralon itu sudah miring lagi karna tihang peyanganya dari bambu, kata salim dan yakub saat di temui oleh media Policewatch.News. akibatnya lahan pesawahan kami kering kami tidak bisa tanam padi padahal sekarang sudah mulai memasuki musim hujan,waktunya tanam padi, dari mana saya dan keluarga bisa makan pak,kalau sawah kami mengalami kekeringan karena kekurangan pasokan air.Keluhnya.
"Kami mengharapkan irigasi segera diperbaiki, sebab lahan sawah sudah semakin kering dan retak-retak," kata seorang petani, Selasa (03/12/2019).
Setelah bencana gempa bumi tersebut, para petani di Kp,Cilumbu tiga Desa Mekarlaksana Culamega Tasikmalaya sudah melaporkan kerusakan saluran irigasi kepada Dinas Pertanian, dan BPP Culamega.
"Kita sudah beberapa kali melaporkan dan mengusulkan agar pemerintah segera memprogramkan pembangunan untuk memperbaiki kerusakan saluran irigasi yang telah rusak selama satu tahun," katanya.
Ia mengaku, setelah melaporkan kerusakan saluran irigasi, memang ada pegawai BPP Culamega yang datang melihat.
"Namun sayangnya, hingga kini kondisi kerusakan saluran irigasi semakin parah dan belum ada juga program pembangunan pemerintah untuk memperbaiki saluran air tersebut," katanya.
Ia mengatakan, bila tidak ada juga perbaikan irigasi dalam waktu dekat, 20 hektar lahan para petani akan terus menderita kerugian karena tidak bisa tanam padi,dan akan menambah panjang penderitaan para petani.Pungkasnya,"(Yd Dwi Angoro Biro Tasikmalaya)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar