Warga Desa Mojoparon Menolak Proyek Penggalian Pipa PDAM Menuju Pabrik Ale-ale

/ 15 April 2022 / 4/15/2022 04:05:00 PM

 


POLICEWATCH.NEWS, PASURUAN - Proyek penggalian dan pemasangan pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang melewati Dusun Karang Nongko, Desa Mojoparon, Kabupaten Pasuruan, mendapat penolakan sejumlah warga.

Warga Karangnongko mengatakan, proyek pemasangan pipa tersebut tidak pernah ada sosialisasi sebelumnya tiba-tiba ada proyek galian di depan rumahnya, selain itu jika memang proyek tersebut di paksakan warga meminta CSR atau tiga tuntutan yaitu, pemasangan air gratis buat salah satu Masjid yang ada di Mojoparon, program air gratis tiap rumah yang di lintasi saluran pipa PDAM.


"Memang proyek galian atau pemasangan pipa tersebut kami hentikan atau kami tolak sebelum ada kopensasi CSR buat kami, kalau tuntutan warga di penuhi silahkan melanjutkannya, intinya warga dengan adanya pemasangan pipa tersebut jangan ada yang di rugikan antara warga dan PDAM serta Pabrik Ale-ale, kami hanya meminta CSR tidak lebih,"ujar warga. Jumat (15/04/2022)

Sementara itu Kepala Desa Mojoparon Sholeh saat di konfirmasi Jurnalis Policewatch.news Via telephone beliaunya mengatakan, jika proyek pemasangan pipa PDAM tersebut selama ini sudah di sosialisasikan ke warga Dusun Karangnongko oleh pihak PDAM ke rumah-rumah warga.

"Kalau pihak Pemdes sudah memberikan sosialisasi ke warga Dusun Mojokopek kalau ke warga Dusun Karangnongko kami sudah memanggil tokoh masyarakatnya ke balai Desa, karena pada saat itu ketua RT nya sedang tidak ada di rumah.


Lebih lanjut Kades Soleh mengatakan, memang ada penolakan dari warga Dusun Karangnongko hingga Proyek tersebut terhenti karena warga meminta kompensasi uang 300 ribu perbulan tiap KK, soal kopensasi yang sebelumnya diminta warga soal aliran air gratis untuk masjid dan ke rumah-rumah warga pihak perusahaan Ale-ale dan PDAM sudah menuruti dan akan di realisasikan tapi tiba-tiba warga meminta uang kopensasi 300 ribu per KK.


"Pihak pemdes hanya menengai dan menyampaikan keluhan warga ke PDAM dan Perusahaan Ale-ale dan selama ini kami sudah mediasikan antara mereka dengan adanya masalah penolakan proyek galian tersebut serta kami sudah tiga kali mempertemukannya dan sampai saat ini belum ada kesepakatan di antara mereka,"ujarnya saat mengatakan ke awak media.


Namun hingga berita ini diturunkan kami belum bisa dan akan mencoba mengkonfirmasi Pihak PDAM Kabupaten Pasuruan serta pihak Ale-ale. Bersambung...(Dr) 

Komentar Anda

Berita Terkini