Tampilkan postingan dengan label NARKOBA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label NARKOBA. Tampilkan semua postingan

Bupati Lahat Geram, 17 Kades Lahat Positif Narkoba Terancam di Berhentikan

 


POLICEWATCH.NEWS – Bupati Lahat H. Bursah Zarnubi,S.E., mengungkapkan bahwa hasil Tes Urine massal yang di gelar Kejaksaan Negeri (Kejari) Lahat pada Kamis (7/8/2025) menunjukkan 17 Kepala Desa di wilayahnya positif mengonsumsi narkoba. Kegiatan ini melibatkan Camat, Lurah, serta seluruh Kepala Desa se-kabupaten Lahat, dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Lahat.

Menindaklanjuti temuan tersebut, Bupati Lahat memutuskan untuk memberhentikan sementara para Kepala Desa yang terindikasi, dengan menunjuk penjabat (pj) selama enam bulan sebagai masa pembinaan.

“Kepala desa yang urinenya terbukti positif narkoba akan di gantikan pj sementara. Masa pembinaan minimal enam bulan. jika mereka menunjukkan perbaikan, jabatan akan di kembalikan. Namun bila tidak ada perubahan, maka pemberhentian akan dilakukan permanen,” tegas Bupati Lahat H. Bursah Zarnubi. Pada Rabu, (12/8/2025).

Bupati lahat menyebut angka 17 orang tersebut tergolong tinggi dan sangat mengkhawatirkan. Ia menekankan bahwa peredaran narkoba kini telah mengancam semua lapisan masyarakat, bahkan berada di halaman rumah kita.

“Kepala desa, tokoh masyarakat, aparat pemerintah, TNI dan Polri harus bersatu memberantas narkoba. kalau tidak, kita tinggal menunggu kehancuran. karena itu, pemberantasan harus di mulai sekarang,”ujar nya.

Selain peredaran narkoba, Bupati Lahat juga menyoroti masalah sosial lainnya, termasuk keberadaan hiburan malam yang di nilainya menjadi pusat berbagai perilaku menyimpang.

“Jangan sampai meluas. termasuk gubuk-gubuk malam itu, di situlah pusat segala perbuatan negatif. Saya akan berkoordinasi dengan Kodim untuk menutupnya. Selama saya menjabat, hal seperti itu tidak akan di biarkan, karena bisa merusak generasi muda dan merusak desa,” pungkasnya. (Robby)

17 Kades Di Lahat Bupati Lahat diduga Positif Narkoba Tunjuk Pj Kades Dan Beri Peringatan Keras dari Bupati Lahat saat dilakukan tes Urine oleh Satresnarkoba Polres Lahat baru baru ini digedung Kesenian (Bambang MD)

Satresnarkoba Polres Lahat Tangkap EP Warga Desa Merapi Saat Edar Sabu

 


POLICEWATCH.NEWS - LAHAT Jajaran Satuan Reskrim Narkoba Polres Lahat, Polda Sumatera Selatan, berhasil mengungkap kasus tindak pidana narkotika di wilayah Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat. Seorang pria berinisial EP (52), warga Desa Merapi, Kecamatan Merapi Barat, diamankan bersama sejumlah barang bukti diduga narkotika jenis sabu. Kamis (07/08/2025)

Pengungkapan dilakukan pada Selasa (5/8/2025) sekitar pukul 16.00 WIB di sebuah rumah kontrakan di Jalan Kantor Camat, Gang Pasundan, Kelurahan Lebuay Bandung, Kecamatan Merapi Timur.

Kapolres lahat, AKBP Novi Edyanto, SIK.MIK, melalui Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Lahat, IPTU L.A.E. Tambunan, S.H., M.H., melalui Kanit Idik I IPDA Noprianto, S.H. dan Kanit Idik II Bripka Jupriadi, disampaikan Kasubsi penmas Humas polres setempat, AIPTU Lispono,SH bahwa penangkapan berawal dari laporan masyarakat mengenai aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut.

“Kami langsung melakukan penggerebekan di rumah kontrakan yang diduga menjadi tempat transaksi. Untuk terduga tersangka Saat ini, tersangka telah diamankan di Mapolres Lahat dan dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) subsider Pasal 112 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.”jelas kapolres

Saat penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa :

– 2 paket sedang serbuk kristal putih yang diduga sabu, berat bruto 4,89 gram

– 3 paket kecil serbuk kristal putih diduga sabu, berat bruto 0,77 gram

– 4 bungkus plastik klip transparan

– 1 batang pipet runcing

– 1 buah dompet warna putih

– 1 unit timbangan digital

– 1 potong celana pendek

Barang bukti ditemukan baik di saku celana yang dikenakan tersangka maupun di dalam lemari kamar kontrakan. Dari hasil pemeriksaan awal, tersangka mengakui barang tersebut miliknya dan rencananya akan diedarkan kembali.

Proses hukum terhadap tersangka masih terus berlanjut guna pendalaman lebih lanjut terkait jaringan peredaran narkotika di wilayah Lahat dan sekitarnya.(Bambang.MD)

BNN Gerebek Rumah Crazy Rich diduga Bandar Sabu di Tulung Selapan,OKI

 



POLICEWATCH.NEWS - SUMSEL, Rumah mewah di kawasan Tulung Selapan, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, digerebek oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) RI. Rumah itu diduga milik bandar narkoba yang sudah menjadi target operasi aparat penegak hukum.

Penggerebekan yang dilakukan BNN itu pun viral di media sosial. Dalam video itu, menunjukkan suasana rumah tampak dijaga ketat oleh aparat kepolisian berseragam lengkap.

Sejumlah personel berjaga di depan gerbang rumah besar bercorak emas tersebut, sementara tim dari BNN pusat berada di dalam rumah melakukan penggeledahan secara menyeluruh.

Kapolres OKI AKBP Eko Rubiyanto, membenarkan adanya penggerebekan tersebut. Namun, ia menyampaikan bahwa penggerebekan sepenuhnya dilakukan oleh pihak BNN, sementara jajaran kepolisian hanya bertugas memberikan dukungan pengamanan.

"Siap, Mas. Benar ada penggerebekan. Namun mohon maaf, kegiatan tersebut dilaksanakan sepenuhnya oleh BNN. Kami dari Polres OKI hanya membackup pengamanan. Untuk hasilnya, kami belum bisa menyampaikan karena kami tidak ikut dalam operasi langsung di dalam rumah," katanya kepada wartawan Rabu (30/7/2025).

Saat ini, kata Eko, proses penggeledahan masih berlangsung dan hingga kini situasi di lapangan tetap aman dan kondusif.

"Kami mendukung penuh kegiatan ini sebagai bentuk sinergitas antar lembaga dalam upaya pemberantasan peredaran narkoba di wilayah OKI," ujarnya.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak BNN terkait identitas pemilik rumah maupun barang bukti yang berhasil diamankan dalam operasi tersebut.

Namun, informasi yang berkembang menyebutkan bahwa rumah tersebut telah lama menjadi perhatian warga sekitar karena dinilai mencurigakan.

Dalam video yang beredar warga setempat yang berkomentar mengaku terkejut dengan penggerebekan tersebut. Dia tidak menyangka bahwa rumah mewah dan yang paling besar di lokasi itu merupakan bandar narkoba.

"Rumahnya memang megah, banyak mobil keluar masuk. Tapi kami tidak menyangka kalau pemiliknya terlibat narkoba. Kami tahunya orang kaya biasa," tulis salah satu akun Rinto. 

Puluhan aparat berseragam dan bersenjata lengkap dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), didukung kepolisian setempat, mengepung kediaman yang diduga kuat menjadi sarang bandar narkoba kelas kakap. 

Ketegangan menyelimuti suasana saat tim BNN bersiap masuk, disaksikan dari jarak beberapa meter oleh warga yang berkerumun penuh keheranan.

Momen dramatis penggerebekan ini sempat terekam dalam video yang viral di media sosial. Terlihat jelas petugas berseragam polisi berjaga ketat di gerbang, sementara tim inti BNN melakukan penggeledahan menyeluruh di dalam rumah.

Kapolres OKI, AKBP Eko Rubiyanto, membenarkan adanya operasi tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa penggerebekan sepenuhnya dipimpin oleh tim BNN RI. Pihak kepolisian dari Polres OKI hanya bertugas memberikan pengamanan di area luar rumah.

"Kegiatan ini sepenuhnya oleh BNN. Polres OKI hanya backup pengamanan. Untuk hasil dalamnya, kami belum bisa sampaikan karena tidak ikut operasi langsung," ungkap AKBP Eko pada Rabu (30/7/2025).

Meskipun tegang, situasi selama penggeledahan berjalan aman dan kondusif.

"Kami mendukung penuh sinergitas antar lembaga ini dalam upaya pemberantasan narkoba di wilayah OKI," tambah AKBP Eko.

Rumah yang digerebek ini memang sudah lama jadi buah bibir. Dikenal sebagai yang paling megah di kawasan Tulung Selapan, kediaman ini sering dilewati banyak mobil mewah, memicu tanda tanya besar di benak masyarakat.

"Dak nyangko rumah uwong kayo ternyato bandar narkoba," tulis salah satu warga, dalam komentarnya di video viral media sosial, mewakili keterkejutan banyak tetangga.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari BNN mengenai identitas pemilik rumah atau detail barang bukti yang diamankan. 

Namun, pola operasi ini sangat mirip dengan sejumlah penggerebekan besar yang dilakukan BNN selama beberapa tahun terakhir di Sumatera Selatan.

(Bambang MD)