Sekjen Kemenkumham Terima Doktor Honoris Causa dari UNESA


Policewatch-Jakarta.

Sekretaris Jenderal Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Komjen Pol. Andap Budhi Revianto menerima Penganugerahan Gelar Doktor Kehormatan (Honoris Causa) dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa). 

Wisuda penganugerahan dilakukan bersamaan dalam peringatan Dies Natalis ke-59 Unesa, Senin (14/08/2023).

"Alhamdulillah, gelar ini merupakan sebuah kepercayaan, kehormatan dan kesempatan yang diberikan oleh Unesa bagi saya. Tetapi selain itu, gelar kehormatan ini juga merupakan sebuah tantangan bagi saya untuk terus melakukan pengabdian dan pelayanan terbaik bagi masyarakat, bangsa dan negara," ucap andap usai acara wisuda. 

Bersama Andap, gelar doktor kehormatan juga diberikan kepada Anang Revandoko, Dankor Brimob. Ini berarti, dalam sejarahnya dari sejak berdiri hingga saat ini, Unesa baru memberikan gelar doktor kehormatan pada tiga orang saja.

Andap mendapatkan gelar doktor kehormatan atas jasanya dalam mengembangkan bidang ilmu teknologi kinerja untuk mendukung penerapan tata nilai organisasi.

Dalam Orasi Ilmiahnya, Andap menjelaskan Sumber Daya Manusia merupakan faktor penting yang tidak bisa dipisahkan dari keberlangsungan sebuah organisasi. Tanpa pegawai yang berkualitas, sistem organisasi tidak akan berjalan dengan optimal. Untuk itu, dibutuhkan Tata Nilai untuk memberdayakan Pegawai yang ada. 

"Sebagus apapun sistem yang dibangun, namun apabila SDM tidak kompeten maka sistem tersebut tidak akan bisa dijalankan dengan baik," ujarnya saat memberikan Orasi Ilmiah di Graha Unesa Surabaya. 

Tata nilai yang diterapkan oleh Kemenkumham adalah PASTI, yang merupakan akronim dari Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, dan Inovatif. 


Andap menilai tata nilai yang digagas oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly ini memainkan peran penting dalam menyatukan gerak langkah jajaran Kemenkumham yang jumlahnya relatif sangat besar. Saat ini Kemenkumham memiliki 881 satuan kerja dengan jumlah pegawai 64.646 orang. 

"Kemenkumham membutuhkan Tata Nilai yang menyatukan gerak langkah pegawai yang jumlahnya besar, sehingga semuanya tetap 'on the track' dalam mencapai visi misi dan target-target kinerja yang telah ditetapkan," tuturnya. 

Perwira tinggi Polri kelahiran 1966 ini mengatakan Kemenkumham bersifat heterogen karena memiliki tugas dan fungsi yang beragam. Dalam kondisi ini, Andap menargetkan empat hal yang perlu dioptimalkan oleh Kemenkumham yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik, optimalisasi akuntabilitas kinerja, peningkatan kompetensi SDM, dan peningkatan kepercayaan publik. 

"Melihat kondisi Kemenkumham yang heterogen, diperlukan internalisasi secara intens dan berkelanjutan Tata Nilai PASTI sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan publik, meningkatkan kompetensi SDM dan akuntabilitas kinerja, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat," kata Andap. 

Andap berharap seluruh Pegawai Kemenkumham dapat menerapkan Tata Nilai PASTI ketika melaksanakan tugas dan fungsi mereka sehingga mewujudkan birokrasi yang berintegritas. Selain itu, Tata Nilai ini akan membentuk Pegawai yang visioner, profesional, cakap teknologi, dan berjiwa melayani. 

Wisuda penganugerahan Doktor Honoris Causa Unesa dihadiri oleh Menteri Hukum dan HAM yang sekaligus memberikan sambutan. Turut hadir pula Wakil Menteri Hukum dan HAM, para Pimpinan Tinggi, Pejabat Utama serta perwakilan pegawai Kemenkumham dan anggota dari jajaran Polri.

Mn

Sukses Ikuti Dikmil, 65 Pasukan Komcad Kembali Ke Daerah Asal


Policewatch-Lombok Tengah

Komandan Kodim 1620/Lombok Tengah Letkol Kav Andi Yusuf Kertanegara menerima laporan kedatangan Pasukan Komponen Cadangan (Komcad) yang baru saja kembali dari melaksanakan pendidikan dasar militer (Diksarmil) yang dilakukannya selama Tiga Bulan Dua Minggu di Resimen Induk Kodam (Rindam) IX/Udayana, Denpasar Provinsi Bali dan di Pusdik Pasus Batu Jajar Jawa Barat. 

"Keberhasilan mereka dalam menyelesaikan pelatihan dasar militer ini merupakan sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol karena telah sukses dalam menghadapi kerasnya tantangan pendidikan Militer," ujar Dandim di Makodim, Senin (14/8/2023). 

Menurutnya, sebanyak 65 orang putra terbaik Kabupaten Lombok Tengah telah mengikuti Pendidikan militer dasar yang mereka laksanakan selama tiga bulan di Rindam IX/Udayana adalah sebagai pembentukan dasar sebagai prajurit Komcad Matra Darat, kemudian selama Dua Minggu lebih para Komcad melaksanakan pendidikan kejuruan gabungan di Pusat Pendidikan Komando Pasukan Khusus (Pusdik Pasus) Batu Jajar Bandung Jawa Barat. 

keberhasilan mereka dalam menyelesaikan berbagai latihan dan pelatihan yang berfokus pada kedisiplinan, taktik militer, dan kemampuan fisik merupakan hasil positif yang mereka raih sebagai sebuah kerja keras dan tekad yang kuat untuk menjadi prajurit Komcad yang handal dan siap mengabdi kepada negara. 

"Karena pentingnya pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia di dalam militer akan dapat memberikan kontribusi positif dalam memperkuat kekuatan pertahanan dan menjaga kedaulatan negara," kata Dandim. 

Selain itu, melalui masuknya sebagai pasukan Komcad adalah langkah-langkah pengabdian mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban yang patut untuk di apresiasi dan di hargai sebagai kebanggan orang tua maupun masyarakat Lombok Tengah. 

Kehadiran mereka sebagai pasukan Komcad dapat terus menginspirasi satu sama lain khususnya para pemuda yang ada di Lombok Tengah dan berkomitmen dalam pengabdian dengan integritas serta semangat tekad kuat demi menjaga kedaulatan NKRI. 

Karena keberhasilan putra asli kabupaten Lombok Tengah ini menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan tekad yang bulat akan mampu memberikan yang terbaik demi pengabdiannya kepada bangsa da negara. 

"Dan nantinya mereka akan bergabung di Kodim 1620/Loteng sebagai pasukan Komponen Cadangan dalam memperkuat ketahan wilayah khususnya kabupaten Lombok Tengah,"Tandas Dandim.

Mn

Pisah Sambut Kapolsek Merapi Polres Lahat AKP Herman Akhiri dipromosikan Jabat Kabag Ren Polres Kota Pagaralam

 


POLICEWATCH NEWS - LAHAT - Acara pisah sambut Kapolsek Merapi Barat dari AKP Herman Akhiri, S.IP.MM kepada AKP Husen Ahmad, SH diruangan Sium Mapolsek Merapi Barat pada pagi hari ini berlangsung khidmat, Senin, 14/08/23.

Acara tersebut dihadiri oleh Forum Komunikasi pimpinan kecamatan, tokoh masyarakat, tokoh adat, para kepala desa, bhayangkari serta seluruh personel Polsek Merapi Barat.

Sementara itu Kapolsek Merapi AKP Herman Akhiri,  dalam memberikan sambutan ia mengatakan dirinya mendapat penugasan ditempat yang baru sebagai kabag ren di Polres Kota Pagar Alam, saya secara pribadi menyampaikan terima kasih atas kerjasama kepada semua pihak sehingga mampu menjalankan tugas dengan baik dan menyelesaikan masalah konfilik sosial yang terjadi selama ini. Ujarnya 

“Berkat dukungan, pikiran, tenaga, dan materil, permasalahan yang timbul di wilayah hukum Polsek Merapi Barat dapat kita selesaikan, oleh karena itu kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak, dan sebagai manusia biasa tentu terdapat kesalahan baik itu tutur kata atau sebagainya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya” ucap AKP Herman.


Dan kepala kapolsek pengganti kami, saya ucapkan selamat bertugas di Polsek Merapi Barat, tetap jalin kekompakan dan kebersamaan.

“Saya dan istri mohon pamit dan undur diri, kami mohon doa restu untuk melaksanakan tugas di Kota Pagar Alam” tutupnya.

AKP Husen Ahmad yang baru dilantik dalam kesempatan ini meminta baik itu personel, maupun para forkopincam dan pihak lainnya agar dapat membantu dirinya dalam menjalankan tugas di Polsek Merapi Barat.

“Mohon bantuan ,mohon dukungan dalam menjalankan tugas di Polsek Merapi Barat ini” pintanya.

Dan tentu saya sangat menerima saran dan masukan baik itu dari para kades, camat maupun masyarakat untuk kedepan lebih baik, lanjutnya.

Sementara itu mewakili personel Polsek Merapi Barat AKP Thamrin menyampaikan permohonan maaf kepada AKP Herman Akhiri.

“Mewakili anggota jika ada kesalahan mohon maaf kepada bapak Herman akhiri dan selamat atas promisi jabatan barunya di Polres Kota Pagar Alam, kemudian kepada bapak AKP Husen kami ucapkan selamat datang di Poslek Merapi Barat, tentunya kami siap membantu bapak dalam menjalankan tugas di Polsek Merapi Barat”ucapnya singkat.

Camat Merapi Barat Drs. Erlambang, MM dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan selamat kepada AKP Herman Akhiri dan selamat datang kepada AKP Husen Ahmad.

“Selamat bertugas di tempat yang baru dan mendapat promosi jabatan sebagai kabag ren, pesan kami kalau ada Tutur kata kami yang kurang berkenan kami mohon maaf. Semoga tetap sehat dan nyaman di tempat yang baru, dan doa kami selalu menyertai untuk pak Herman Akhiri”ujar Camat.

Dan kepada pak Husen selamat datang di Merapi Area, dan kami tentu siap membantu tugas tugasnya dan semoga selalu sehat selalu, katanya singkat.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian cindera mata sebagai kenang-kenangan kepada AKP Herman, dan photo bersama." (Bambang MD)

PERSEKUSI KADER PDIP DI SEKOTONG : Belajar dari Peristiwa Tragis 37 Tahun Silam di Lombok Timur



POLICEWATCH-MATARAM.

Sebuah peristiwa mengenaskan menimpa kader Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Lombok Timur bernama Amaq Nurita pada tahun 1986. Dia ditembak di batang lehernya hingga gigi dan lidahnya rontok. Tubuhnya lalu dibuang di parit, namun Tuhan berkehendak lain. Nyawanya selamat. Peristiwa persekusi yang menimpa kader PDIP di Sekotong, Lombok Barat, membuat Ketua DPD PDI Perjuangan NTB H Rachmat Hidayat mengenang kembali peristiwa tragis di Lombok Timur tersebut. Rachmat ingin, semua pihak menjadikan peristiwa tiga dekade silam itu sebagai pembelajaran. Termasuk bagi aparat penegak hukum.

RACHMAT tak akan pernah lupa. Waktu itu, bulan Ramadan baru separo jalan. Dua hari menjelang peringatan Nuzulul Quran. Usai santap sahur, Rachmat yang kala itu menjabat Ketua DPD PDI Lombok Timur kedatangan tamu. Enam orang jumlahnya. Mereka adalah tokoh masyarakat dan para tetua dari Desa Beleka, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah.

Jika bukan karena ada hal yang sangat mendesak, tak mungkin mereka bertamu pada dinihari begitu. Rachmat tergopoh menyongsong para tetamu itu. Dengan takzim, dipersilakannya masuk. Dan benar. Tanpa banyak basa-basi, enam tokoh itu segera menyampaikan laporan.

”Kawule pelungguh ditangkap polisi dan dibawa ke Polsek Keruak,” kata Amaq Rasine, memulai laporan. 

Rachmat menyebut, usia Amaq Rasine kala itu sudah 70 tahun, dan merupakan salah seorang tokoh yang sangat dihormati di Desa Beleka.

Hanya butuh sekejap, cerita dari enam tokoh dan tetua Desa Beleka itu pun tumpah. Ahad (13/8), Rachmat menuturkan cerita itu kembali dengan begitu detail. Yang dilaporkan ditangkap itu adalah warga Desa Beleka bernama Amaq Nurita. Pekerjaannya penggembala kerbau. Kader PDI tulen.

Pada masa itu, kader-kader militan PDI, sebelum kini menjadi PDI Perjuangan, memang banyak bermukim di daerah-daerah seperti di Beleka, Janapria, Saba, Jagawana, yang secara administratif merupakan desa-desa di wilayah Lombok Tengah. Akan tetapi, kata Rachmat, mereka memiliki KTA sebagai Anggota PDI Lombok Timur.

Ihwal penangkapan Amaq Nurita pun dituturkan Anggota Komisi VIII DPR RI ini dengan lengkap. Semua bermula dari kegiatan Amaq Nurita menggembala puluhan kerbau di kawasan Gawah Sekaroh, wilayah yang kini merupakan ujung bagian selatan dari Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur. Kawasan hutan ini berada dekat pantai. Sekarang, beberapa di antara pantai itu sudah menjadi destinasi wisata dengan nama yang sangat kesohor.

Dahulu, sebelum ada jalan aspal mulus seperti saat ini, Gawah Sekaroh adalah tempat yang sangat terpencil. Karena itu, Amaq Nurita bisa menginap berhari-hari di sana untuk menggembala kerbau. Biasanya pula, setelah waktu tertentu, dia akan berpindah menggiring kerbaunya ke lokasi lain yang memiliki rumput lebih hijau, dan akan menginap lagi di sana hingga beberapa hari. Begitu seterusnya.

Pada sebuah malam, Amaq Nurita terjaga dari lelap. Kira-kira pukul tiga dini hari. Sebuah perahu besar merapat ke bibir pantai. Perahu itu sarat muatan ternak. Sapi-sapi dalam bobot besar. Entah dari mana. Entah pula terkait ternak apa. Beberapa orang juga dilihatnya turun dari perahu menjejak pantai. Meski memerhatikan, Amaq Nurita memilih tidak berinteraksi dengan mereka. Dirinya hanya fokus dan awas pada kerbau-kerbaunya.

Dua hari setelah itu, Amaq Nurita ternyata ditangkap aparat kepolisian. Tak ada yang tahu bagaimana persisnya. Keluarganya di Beleka, tiba-tiba saja mendapati kabar kalau Amaq Nurita ditangkap dan dibawa ke Polsek Keruak. Hal yang kemudian membuat keluarga berembuk bersama para tokoh dan tetua di desa itu, dan mereka bersepakat melaporkan hal tersebut secara langsung kepada Rachmat Hidayat.

”Saya sampaikan kepada beliau-beliau waktu itu, kalau saya akan menindaklanjuti laporan itu begitu hari sudah terang,” kata Rachmat.

Para tetamu itu pun lega. Mereka lalu pamit. Saat matahari belum sepenggalah, Rachmat kemudian sudah memacu motor trail miliknya menuju Polsek Keruak. Di sana, Rachmat yang kala itu sudah menjabat sebagai Anggota DPRD Lombok Timur bertemu dengan Sersan Subari yang dikenalnya sangat baik. Dari Sersan Subari, Rachmat mendapat kabar, bahwa Amaq Nurita sudah tidak di Polsek Keruak, tapi dibawa ke Polsek Sakra.

Rachmat balik badan. Kendaraan trailnya kembali dipacu menuju ke Polsek Sakra. Namun, di sana, dia juga tidak mendapatkan informasi yang detail. Petugas kepolsian di polsek itu hanya menyampaikan bahwa Amaq Nurita telah dibawa ke Polres Lombok Timur di Selong.

Atas informasi itu, Rachmat mulai sedikit lega. Selepas agenda kedinasan, dia bakal mengurus kembali hal tersebut. Namun, malam harinya, tokoh dan tetua dari Beleka kembali datang ke rumahnya. Kali ini, mereka mengenakan pakaian adat lengkap. Mereka datang menyampaikan informasi yang membuat Rachmat terperanjat.

”Amaq Nurita ditembak,” kata tetamu itu.

”Siapa yang menembak?” tanya Rachmat.

Tetamu kompak menggeleng. Tak seorang pun dari mereka tahu para penembak. Yang jelas, tubuh Amaq Nurita ditemukan di parit. Lima belas kilometer dari Desa Beleka. Kondisinya bersimbah darah. Amaq Nurita ditembak di batang lehernya. Gigi dan lidahnya rontok.

”Tapi dia masih hidup,” kata tetamu melanjutkan.

Dalam kondisi masih terperanjat, Rachmat berkemas. Dia memerintahkan langsung agar Amaq Nurite malam itu langsung dibawa ke Rumah Sakit di Kota Mataram. Kendaraan disiapkan. Rachmat menyebut, dirinya juga akan langsung berangkat ke Mataram dan menunggu di rumah sakit di ibu kota provinsi NTB itu.

Seiring waktu, sedikit-demi sedikit informasi kian semakin jelas. Diketahui, bahwa Amaq Nurita ditembak oknum personel kepolisian. Informasi itu dipastikan sendiri oleh Rachmat. Qadarullah, Rachmat yang tiba lebih dulu di Rumah Sakit Provinsi NTB di Mataram malam itu, bertemu dengan Anggota POM ABRI yang merupakan sahabatnya bernama Rawitah. Saat itu, Rawitah sedang menunggu keluarganya yang sedang rawat inap di rumah sakit. Mendapati Rachmat di sana, Rawitah menghampiri.

“Ada apa Dik…?” kata Rawitah yang langsung menyapa Rachmat.

Cerita tentang apa yang menimpa Amaq Nurita pun meluncur deras. Tak ada yang ditutup-tutupi. Tak ada pula yang dilebih-lebihkan. Persis seperti yang diketahui langsung Rachmat.

Mendapati cerita tersebut, Rawitah kemudian meminjam telepon rumah sakit. Dia menghubungi instansinya. Tak berselang lama, satu truk personel POM ABRI datang ke rumah sakit. Sesuai perintah Rawitah, ruang perawatan yang akan ditempati Amaq Nurita harus disterilkan dan dijaga oleh personel POM ABRI secara ketat.

Tak lama kemudian, kendaraan yang membawa Amaq Nurita tiba dan langsung menjalani perawatan intensif di bagian gawat darurat. Dan selama proses perawatan tersebut, personel POM ABRI berjaga. Berkat kesigapan dokter, Amaq Nurite tertolong.

“Beliau juga masih hidup sampai hari ini,” kata Rachmat.

Malam itu, Rachmat turut bermalam di rumah sakit. Esok harinya, dia kemudian bergegas menemui Lalu Fatrhurrahman yang merupakan Ketua Fraksi PDI di DPRD NTB. Rachmat melaporkan apa yang telah terjadi. Menerima laporan tersebut, Fathurrhaman kemudian bergegas ke RSUD Mataram utuk memastikan langsung hal tersebut. Meminjam telepon rumah sakit, Lalu Fathurrhaman kemudian menghubungi jajaran Muspida Pemprov NTB. Mulai dari Kepala Polisi Wilayah, dimana waktu itu, NTB masih berada di bawah wilayah hukum Polda Bali dan Nusa Tenggara. Komandan Korem juga ditelepon. Termasuk Gubernur NTB kala itu, H Gatot Suherman.

Hari itu juga, sejumlah anggota Polsek dan Polres di Lombok Timur diamankan oleh tim POM ABRI. Kasus ini pun diusut dan sampai persidangan di Mahkamah Militer di Surabaya. Mahkamah Militer menyatakan tiga orang terbukti bersalah. Yang pertama AKBP Djais, yang menjabat Kapolres Lombok Timur kala itu. Dihukum enam tahun penjara dan dipecat dari kepolisian. Yang kedua, Lalu Lukman Ris, Kapolsek Keruak kala itu. Mendapat hukuman yang sama dengan Kapolres. Satu personel lagi yakni Mahdi, yang disebut dalam persidangan sebagai yang menembak Amaq Nurita. Divonis tiga tahun penjara dan dipecat dengan tidak hormat dari anggota kepolisian. Dari ketiganya, hanya Lalu Lukman Ris yang saat ini masih hidup. Lalu Lukman sendiri masih memiliki hubungan keluarga dengan Rachmat.

"Lalu Lukman Ris sepupu saya. Ibunya adalah bibi saya," kata Rachmat.*Ada Kemiripan*

Rachmat menegaskan, dirinya mengungkap peristiwa 37 tahun silam tersebut ke publik, lantaran politisi lintas zaman Bumi Gora ini melihat ada kemiripan dengan tindakan persekusi terhadap kader PDI Perjuangan di Sekotong, Lombok Barat, yang dihakimi massa dan rumahnya dirusak, lantaran dituding melakukan tindakan rudapaksa terhadap anak kandungnya. Hal yang belakangan tidak terbukti, dan kasusnya dihentikan oleh aparat kepolisian.

Rachmat menegaskan, semua orang harus bisa belajar terhadap apa yang terjadi pada kader PDI di Lombok Timur tiga dekade silam tersebut. Termasuk aparat penegak hukum.

”Jangan sampai kejadian 37 tahun lalu ini terulang lagi. Kejadian itu harus jadi pembelajaran agar jangan sampai ada yang begini,” ucapnya.

Sudah menjadi komitmen PDI Perjuangan untuk membela dengan teguh kadernya yang tidak bersalah. Kasus yang menimpa Amaq Nurita menjadi contoh. Bahkan, pembelaan itu dilakukan saat Indonesia masih dibawah pemerintahan Orde Baru yang dicatat sejarah sebagai pemerintahan yang represif dan tidak ramah pada lawan politik pemerintah.

”Apalagi zaman reformasi saat ini. PDI Perjuangan akan berada di garis depan, membela kadernya yang tidak bersalah,” kata Rachmat.

Karena itu, dia ingin kasus persekusi kader PDI Perjuangan di Sekotong diusut tuntas. Dibuka pula dengan terang benderang. Sebab, kata Rachmat, dirinya mendapat informasi yang disertai bukti foto, bahwa sebelum tindakan persekusi terhadap kader PDI Perjuangan, sempat ada rapat warga di rumah salah seorang tokoh di Sekotong. Dari bukti foto tersebut, kata Rachmat, terlihat Kapolsek Sekotong ada di sana.

”Begitu pula saat persekusi terjadi. Hingga perusakan rumah kader kami. Ada aparat kepolisian di lokasi. Namun, keberadaan mereka justru tidak signifikan bertindak untuk menghentikan tindakan persekusi tersebut. Ada bukti terkait ini dan bukti-bukti itu juga sudah kami serahkan ke Komisi III DPR RI,” tandas Rachmat.

Politisi kharismatik Bumi Gora ini menegaskan, dirinya dan PDI Perjuangan sangat mencintai kepolisian. Apalagi dirinya, terlahir dan besar dari keluarga polisi. Hanya saja, Rachmat menegaskan, dirinya tak ingin ada oknum di kepolisian yang lalai atau justru melakukan pembiaran terhadap tindakan yang melawan hukum. Karena itu, dia ingin kasus persekusi di Sekotong diusut tuntas.

”Kalau memang benar ada kelalaian, atau ada yang terlibat, atau ada pembiaran, kita tahu bahwa itu adalah perbuatan oknum. Dan kalau benar ada oknum seperti ini terhadap kasus persekusi ini. Oooooo… nggak ada cerita!” tandas Rachmat.

Dalam hal ini, hukum kata Anggota DPR RI tiga periode ini, harus menjadi panglima. Tidak boleh pula ada kegaduhan baru. Apalagi kegaduhan akibat statement aparat penegak hukum yang prematur seperti yang telah terjadi sebelumnya. Sekali lagi, tragedi yang menimpa Amaq Nurita harus menjadi contoh. Bagaimana penegakan hukum dilakukan tanpa ada kegaduhan.

Rachmat pun yakin seyakinnya, meski saat ini belum ada perkembangan signifikan, kasus persekusi kader PDI Perjuangan di Sekotong akan selesai dan ditangani hingga tuntas. Sebagai muslim yang taat, Rachmat menegaskan tentang pentingnya berlaku adil seperti dalam Ayat Suci Alquran, Surat al-Madidah Ayat 8.

”Janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa,” kata Rachmat menyitir sebagian terjemahan Surat al-Maidah Ayat 8 tersebut.

Rachmat menegaskan, hukum Tuhan pasti akan berlaku. Cepat atau lambat.

”Saya memiliki keyakinan. Dan keyakinan saya itu seperti makna dalam Surat al-Maidah ayat delapan. Inilah modal kami menjaga harkat dan martabat partai. Menjaga harkat dan martabat hukum, harkat dan martabat negara, juga harkat dan martabat kemanusiaan dan pergaulan berkehidupan,” tandasnya.

Mn

H Lalu Hadrian Irfani Sebut Pentingnya Pendidikan Akhlak di Era Perkembangan Teknologi


Policewatch-Mataram.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nusa Tenggara Barat (NTB), H Lalu Hadrian Irfani memiliki perhatian yang tinggi terhadap dunia pendidikan. Pria yang bakal naik kelas bertarung di Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR RI dapil NTB II Pulau Lombok itu mengaku bakal mendorong agar Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) diprioritaskan untuk sektor pendidikan. 

“Pengalaman pribadi saya mengatakan bahwa saat ini terjadi tantangan yang luar biasa. Tetapi intinya, dasarnya justru ada di pendidikan,” ucap lelaki yang akrab disapa H Ari, Minggu (13/8/2023) di Mataram 

Ketua Komisi V DPRD NTB itu melihat, postur anggaran perlu memberikan ruang yang lebh luas terhadap dunia pendidikan. 

Setidaknya, menurut H Ari, ada dua unsur penting yang harus dibiayai negara di bidang pendidikan, yaitu sarana dan kualitas pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi yang unggul menuju Indonesia Emas 2045.

"Memang butuh kembali ditata berkenaan dengan postur - postur anggaran, salah satunya adalah berkenaan dengan anggaran pendidikan, di mana anggaran ini sangat besar tetapi kita juga harus lihat bagaimana postur anggaran tersebut melahirkan SDM berkualitas dan berdaya saing," ungkapnya.

Politisi yang dikenal ramah dan humble  itu mengatakan, anggaran-anggaran harus diberikan kepada pendidikan terutama kepada lembaga yang masih dalam proses berkembang.

“Anggaran yang ada harus dibagi, terutama kepada lembaga pendidikan yang kemampuan anggarannya masih belum memadai,” katanya

H Lalu Hadrian Irfani mengupayakan agar separo anggaran yang dialokasikan kepada masing-masing kementerian dipotong separo dan sebagai gantinya dialokasikan kepada perbaikan SDM dan pendidikan nasional

Putra Asli Sasak itu menilai dengan cara itu maka Indonesia akan siap menyambut bonus demografi yang diprediksi terjadi pada 2030-2040. Artinya, pada kurun waktu tersebut kondisi masyarakat Indonesia akan didominasi oleh usia produktif atau usia 15-64 tahun dibandingkan usia non produktif.

Pendidikan, kata H Lalu Hadrian Irfani meyakini bahwa pendidikan merupakan 'jalan tol' untuk memajukan anak di setiap daerah. H Ari  mengaku, PKB punya platform khusus yang menjadi ruang besar anak muda dalam mengaktualisasikan pendidikan. Platform tersebut dikenal dengan istilah "PKB Institute".

"Jadi Ketua Umum kami Muhaimin Iskandar atau Gus Imin memberikan perhatian yang sangat besar terhadap sektor pendidikan, baik formal maupun non formal

Selain itu, dalam menghadapi era perkembangan teknologi dan disrupsi informasi, salah satu aspek pendidikan yang perlu ditingkatkan adalah pendidikan karakter.

“Berpadunya dua variabel antara rendahnya literasi dan keberadaban digital dengan tingginya tingkat penetrasi internet inilah yang kemudian memicu lahirnya berbagai persoalan. Di sini pentingnya kehadiran institusi yang mengajarkan pendidikan akhlak,” terangnya.

Anggota DPRD NTB itu menilai pendidikan akhlak atau karakter penting di tengah tingginya penggunaan internet. Nilai-nilai ke-Indonesiaan harus tetap dikedepankan. Menurutnya, gotong royong dan sopan santun mulai tergeser dengan gaya hidup hedonis, individualis, dan pragmatis.

“Tumbuhnya paham radikalisme sebagai konsekuensi dari pemaknaan sempit dan tidak kontekstual terhadap ajaran agama juga mulai merasuk pada generasi muda bangsa,” imbuhnya.

Selain pendidikan akhlak, wawasan kebangsaan juga perlu diberikan kepada generasi penerus bangsa.

"Wawasan kebangsaan juga penting untuk menjaga hidup tetap harmonis dan rukun," beber H Lalu Hadrian yang juga kelahiran Lombok itu.

Selanjutnya, ia  menegaskan bahwa negara atau pemerintah harus hadir dalam menghadirkan kesejahteraan masyarakat. 

Merujuk data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB mencatat sekitar 2.500 anak jenjang pendidikan SMA/SMK dan sederajat putus sekolah atau drop out (DO). Angka itu sekira 0,015 persen dari total jumlah siswa. 

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2022, angkatan kerja di Provinsi NTB sebanyak 2,8 juta orang dengan jumlah (Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sekitar 2,89 persen. TPT ini turun 0,3 persen dibandingkan Agustus 2021. Meski turun, terdapat penambahan angkatan kerja sebesar 59 ribu orang.

"Muara dari pendidikan yang berikan kepada anak bangsa harus mampu meningkatkan taraf hidup. Jika taraf hidup masyarakat meningkat, maka setengah persoalan yang ada di bangsa ini bisa kita katakan selesai "bebernya".

Dalam konteks NTB, Lalu Hadrian Irfani mendorong pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota untuk membumikan atau mengintensifkan pendidikan berbasis teknologi (teknologi tepat guna). Hal itu dinilainya penting dalam rangka memberikan rangsangan bagi anak-anak muda NTB menjadi penemu atau inovator di bidang teknologi. 

"Jadi kita dorong anak-anak NTB di bidang keilmuan masing-masing agar mampu bertransformasi dan mengaktualisasikan pikirannya menghasilkan buah karya baru di bidang teknologi. Tidak hanya sekadar menjadi pemakai teknologi yang sudah ada," paparnya.

Menurutnya, anak-anak NTB tidak kekurangan ilmu pengetahuan. Dalam hal ini, pemerintah daerah hanya perlu memberikan ruang yang lebih luas bagi anak muda untuk mengembangkan kreativitasnya.

"Perlu diperbanyak kompetisi, atau ajang lomba tentang sains-teknologi secara beekala agar di NTB muncul talenta-talenta muda yang kreatif dengan penemuan dan inovasi," kata Lalu Hadrian.

Selain itu, ia berpendapat bahwa pemerintah daerah perlu memberikan insentif atau bantuan bagi anak-anak muda NTB yang bergerak di bidang sains dan teknologi guna menghasilkan penemuan yang out of the box.

"Pemerintah daerah juga perlu menyediakan insentif / bantuan untuk pengembangan penelitian berbasis sains dan teknologi. Ini penting agar intelektual-intelektual NTB memiliki kesetaraan dan kebanggaan dengan adanya perhatian lebih dari pemda untuk pengembangan kemajuan kapasitas intelektualnya," Pungkasnya.

Mn

Satlantas Polres Pasuruan Edukasi Aturan Lalu Lintas Sampai ke Tingkat RT

 



POLICEWATCH.NEWS, PASURUAN-Pendidikan Berlalu Lintas Bisa Dilakukan Dengan Berbagai Macam Cara, Salah Satunya Melalui Aneka Peraga Yang Terpasang Di RT Tertib Lalu Lintas Di Pasuruan. RT Tertib Lalu Lintas Pertama Kali Diciptakan Oleh Masyarakat Bersama Satlantas Polres Pasuruan.

Bertempat Di Rt 7 Rw 4 Perumahan Taman Permata Indah Pagak Beji, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Kasat Lantas Polres Pasuruan AKP Yudhi Anugrah Putra S.I.K, M.H. Mengatakan Lingkungan Rt Tersebut Telah Berinovasi Untuk Menyulap Lingkungan Menjadi Lingkungan Rt Tertib Lalu Lintas.


“Di Lingkungan Rt Itu Warga Gotong Royong Untuk Melengkapi Lingkungan Dengan Berbagai Peraga Dan Rambu Lalu Lintas, Sebagai Bentuk Edukasi Ke Masyarakat,” Kata Kasat Lantas Polres Pasuruan, Minggu (13/8/2023).

Dengan Terwujudnya Lingkungan Rt, Tertib Lantas Tersebut Akan Memberikan Dampak Positif Bagi Masyarakat, Mulai Dari Anak Hingga Orang Dewasa Dalam Mengenal Dan Memahami Aturan Lalu Lintas.

"Sebetulnya Tujuannya Adalah Mengedukasi Masyarakat Dari Lingkungan Terkecil Di Tingkat RT. Dengan Mereka Tahu Tentang Aturan Dan Rambu Maka Harapannya Mereka Juga Tertib Saat Di Jalan,” Jelasnya. (Dr)

Rayakan HUT RI, Polairud Bagi-Bagi Bendera Merah Putih pada Nelayan di Perairan Teluk Bima



Policewatch-Kota Bima.

 Memperingati dan merayakan HUT RI yang ke-78 tahun 2023, Polairud Polres Bima Kota, berbagi Bendera Merah Putih pada para nelayan.

Bagi-bagi Bendera Merah Putih tersebut, berlangsung Minggu (13/8/2023) pagi tadi di sepanjang perairan Teluk Bima, mulai dari Pelabuhan Bima, Kolo hingga perairan Wera.

Begitu kabar disampaikan Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi melalui Kasi Humas AKP Jufrin, siang ini.

Bagi-bagi Bendera Merah Putih pada para nelayan tersebut, dirangkai pula patroli keliling dan patroli sambang pada para nelayan, agar tidak merusak ekosistem laut dengan cara membom ikan dan lainnya.

Pada par nelayan, jelas AKP Jufrin para personil langsung mendekati para nelayan yang tengah berlativitas mencari ikan, berbagai Bendera Merah Putih yang langsung dipasang di tiang Perahu.

"Kegiatan bagi-bagi Bendera Merah Putih tersebut, sebagai bentuk perayaan HUT RI ke-78 tahun 2023,"ucapnya.

Mn

Polda NTB Maksimalkan Keamanan Even FIM ARRC 2023 di Sirkuit Pertamina Mandalika


Policewatch-Mataram.

Satgas Preventif Sekdor Tiketing dari Direktorat Pengamanan Obyek Vital (Pamobvit) Polda NTB, dipimpin Perwira Pengendali (Padal) Sedtor Tiketing Sirkuit Pertamina Mandalika Ipda I Gusti Ngurah Darmayuda, Minggu (13/8/2023), melakukan pemeriksaan ketat terhadap badan dan barang bawaan penonton, dalam rangka memastikan keamanan even FIM ARRC 2023.

Kegiatan itu dilakukan sebagai langkah preventif, guna mengantisipasi masuknya barang-barang berbahaya seperti senjata tajam (sajam) dan bahan peledak (handak), serta benda-benda lain yang berpotensi mengganggu kelancaran dan kenyamanan acara balap motor tersebut.

Direktur Pamobvit Polda NTB Kombes Pol. Suprayitno, S.H., S.I.K., menyampaikan pentingnya upaya pengamanan yang ditingkatkan oleh personel Ditpamobvit Polda NTB di Sektor Tiketting.

"Hal ini bertujuan untuk memberikan jaminan keamanan kepada pengunjung, peserta dan penyelenggara FIM ARRC 2023 di Sirkuit Mandalika," ungkapnya.

Dikatakan, pemeriksaan terhadap barang-barang berbahaya seperti sajam dan handak serta benda-benda potensial pengganggu keamanan dan kelancaran acara, menjadi fokus utama dalam kegiatan tersebut.

"Setiap pengunjung yang memasuki pintu masuk atau Sektor Tiketting, tidak terkecuali dari pemeriksaan ketat petugas keamanan," ujarnya.

Dijelaskan, upaya pengamanan itu juga didukung oleh penggunaan peralatan metal detektor, yang bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya barang-barang berbahaya yang mungkin dibawa oleh pengunjung.

"Langkah-langkah preventif ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman, bagi semua pihak yang terlibat dalam even FIM ARRC 2023 di Sirkuit Pertamina Mandalika," tandasnya.

Sementara Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol. Arman A. Syarifuddin, S.I.K., juga menjelaskan terkait kegiatan pengamanan tersebut.

"Langkah-langkah preventif yang diterapkan oleh Tim Pengamanan Sektor Tiketing merupakan bagian dari komitmen Polda NTB, dalam menjaga keamanan dan keselamatan seluruh peserta dan penonton even balap motor bergengsi ini," katanya.

Menurutnya, dengan penerapan langkah pengamanan yang ketat dan kolaborasi antara berbagai pihak terkait, diharapkan even FIM ARRC 2023 di Sirkuit Pertamina Mandalika dapat berjalan dengan lancar dan sukses, tanpa mengorbankan aspek keamanan dan kenyamanan para pengunjungnya.

"Kita semua berharap bahwa tindakan preventif ini dapat memberikan perlindungan maksimal, bagi semua pihak yang hadir dalam even olahraga ini," ucapnya.

Mn




Kapolres Sumbawa Barat Didampingi Ketua Bhayangkari Lakukan Kunker & Silaturahmi Di Polsek Seteluk


Policewatch-Sumbawa Barat.

Kapolres Sumbawa Barat AKBP Yasmara Harahap S.I.K  bersama ketua Bhayangkari cabang Sumbawa Barat Ny. Citra Yasmara melaksanakan kunjungan kerja di Polsek  pada hari Sabtu (12/8/2023), pukul 11.20 Wita, bertempat di Mako Polsek Seteluk Resor Sumbawa Barat.

Kasi Humas Polres Sumbawa Barat, IPDA Edi Sobandi Adireja, S.Sos menjelaskan Kunjungan Kerja Kapolres Sumbawa Barat tersebut dirangkaikan dengan Silaturahmi  bersama Forkopimcam, para Kepala Desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, Babinsa dan seluruh anggota Polsek Seteluk  di halaman Mapolsek.

Sementara Ketua Bhayangkari Cabang Sumbawa Barat melakukan tatap muka dengan Pengurus Ranting Bhayangkari Seteluk beserta seluruh  anggota Bhayangkari Ranting Seteluk di dalam ruangan Mapolsek Seteluk.

Lanjut Kasi Humas, pada acara  tersebut didahului dengan tayangan video refleksi Polsek Seteluk dilanjutkan  Kapolsek Seteluk IPTU Zainal Abidin memberikan kata sambutan dan  memaparkan gambaran situasi wilayah hukum Polsek Seteluk masih tetap kondusif  .

"Kapolsek Seteluk Iptu Zainal Abidin dalam penyampaiannya memaparkan seluruh pelaksanaan tugas kepolisian di Polsek Seteluk berjalan dengan  optimal dan mendapat dukungan dari  masyarakat Seteluk dengan tujuan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat. 

Kapolsek Seteluk Iptu Zainal Abidin juga melaporkan bahwa Polsek Seteluk saat ini sedang membuat Tempat Pendidikan Al quran ( TPQ ) yang berlokasi di lingkungan asrama Polsek Seteluk yang nantinya dimanfaatkan untuk belajar mengaji anak - anak lingkungan asrama dan anak- anak sekitarnya di luar asrama.

Polsek  Seteluk akan terus melakukan inovasi dalam pelaksanaan tugas sehingga bisa dirasakan kehadiran Polsisi di tengah masyarakat  Sesuai dengan motto Polsek Seteluk *"Jika belum bisa berbuat besar, mulailah dari yang kecil dengan berjiwa  besar,"* ujarnya.

Camat Seteluk Agusman, S.Pt yang hadir dalam sambutannya pada acara tersebut juga memberikan apresiasi kepada Polsek Seteluk yang terus memberikan inovasi dan perubahan yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Dengan kunjungan kerja Kapolres Sumbawa Barat dapat memberikan spirit kepada kami semua.Semoga kedepannya Keamanan dan ketertiban di Kecamatan Seteluk semakin kondusif. Kami dari Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) tetap kita bangun sinergitas dan kolaborasi dengan seluruh Kades dan masyarakat. Ke depan juga kita akan selalu berkoordinasi dan bekerja sama dalam pelayanan kepada Masyarakat," 

Dalam sambutannya Kapolres Sumbawa Barat AKBP Yasmara Harahap, S.I.K mengucapkan syukur atas karunia kesehatan yang diberikan oleh Alloh swt dan berterima kasih kepada Forkopimcam, tokoh agama, tokoh masyarakat, para kades yang  hadir dalam kegiatan hari ini.

"Yang menjadi perhatian dari Pemerintah dan perhatian kita semua yaitu terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sehingga perlu campur tangan kita semua untuk  melakukan himbauan atau sosialisasi terhadap masyarakat agar tidak menjadi korban dari TPPO. Bahwa saat ini di wilayah Sumbawa Barat ada 2 kasus TPPO yang masih kami tangani," tutur Kapolres KSB.

Kapolres mengatakan, memasuki musim kemarau agar kita semua selalu berhati-hati adanya Kebakaran Hutan Lahan, (Karhutla), dan bagi masyarakat yang akan membuka lahan agar tidak melakukan pembakaran di lahan tersebut.Terkait dengan Pertambangan Tanpa Ijin (PETI), kami meminta bantuan kepada pemerintah dan Tokoh masyarakat untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya Pertambangan Tanpa Ijin (PETI) dan kita semua wajib melakukan pencegahan. Program Quick win Triwulan 3 Presisi TNI Polri, pemerintah Kecamatan, pemerintahan Desa dan seluruh lapisan masyarakat, dapat bekerja bersama sama dan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Mari kita menjaga Kesehatan untuk bekerja sehari-hari dan Dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat," tutup Kapolres.

Kasi Humas menerangkan, selanjutnya dilaksanakan penyerahan tali asih dari Ketua Bhayangkari Sumbawa Barat kepada Ketua Ranting Seteluk. Kemudian dilakukan pengecekan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), oleh Ketua Bhayangkari Cabang Sumbawa Barat beserta Pengurus. 

Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Sumbawa Barat AKBP Yasmara Harahap, S.I.K, didampingi oleh Kasat Sabhara Polres Sumbawa Barat AKP Muhammad Santoso, Kasat Lantas Polres Sumbawa Barat AKP Arif Abdillah, Kasat Reskrim Polres Sumbawa Barat IPTU Abisatya Darma Wiryatmaja, S.Tr.K.,S.I.K, 

Sementara Ketua Bhayangkari Cabang Sumbawa Barat didampingi oleh Wakil Ketua dan  Pengurus Cabang Bhayangkari  Sumbawa Barat.

Mn

Bali dan NTB Sukses Melaju ke Zona Indonesia Timur, Kapolda NTB : Jaga Kesehatan dan Kekompakan


Policewatch-Mataram.

Sukses menjadi Runner-up dalam zona Grop 8 tim Volleyball NTB berhak maju pada babak 16 besar Turnamen Volleyball Kapolri Cup 2023 dalam rangka Hari Bhayangkara ke 77 yang dilaksanakan Mabes Polri.

NTB bersama 3 daerah lainnya di Zona grop 8 yaitu Bali ,Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan telah melaksanakan pertandingan pada 4 - 9 Agustus 2023 lalu di Bali dengan Hasil Bali sebagai juara Group sedangkan NTB sebagai Runner-up. Dua daerah ini akan mewakili Zona grop 8 berkompetisi di zona Group Indonesia timur yang akan berlangsung di Gresik Jawa Timur 13 Agustus mendatang.

"Saya merasa sangat bangga NTB lolos ke babak selanjutnya dalam turnamen ini, hal ini merupakan hasil perjuangan dan kerja keras para atlit, pelatih serta seluruh sponsor,"ungkap Kapolda NTB Irjen Pol Drs. Djoko Poerwanto saat menerima rombongan Tim Volleyball Putra/i NTB di Tribun Bhara Daksa, Jum'at (11/08/2023)

Pada kesempatan itu Kapolda menyampaikan beberapa pesan agar seluruh atlit dapat menjaga Kesehatan, Kekompakan sehingga pada pertandingan babak selanjutnya mendapatkan hasil sesuai yang kita harapkan.

"Tidak ada yang sempurna di Dunia ini, oleh karena itu apapun kekurangan dan kelebihan yang ada pada kita harus dapat disadari. Oleh karenanya Kesehatan untuk dapat menjalani ini dengan bahagia serta kekompakan yang tertanam maka akan menjadi salah satu pemberi semangat untuk menang dalam perjuangan nantinya,"ungkap Kapolda.

Jadikan tim seperti keluarga sehingga  pada kesempatan apapun keluhan akan muncul  dengan sendirinya, karena dengan demikian apa yang sedang terjadi dalam diri atlit cepat diketahui dan segera bisa di perbaiki.

Ia berharap jalan yang lebih baik lagi akan terpampang didepan mata,semoga  sehat dan bahagia selalu berada dalam hati para atlit sebagai motivasi untuk berjuang demi nama baik tim dan daerah.

"Semoga para atlit dapat meraih apa yang menjadi target pribadi yang telah terniat dan tertanam dalam diri masing-masing atlit sebelumnya. Sukses Selalu, Selamat Bertanding, Semoga para atlit dapat mengharumkan nama NTB di tingkat nasional,"tutup Kapolda NTB.

Mn