Kapolda NTB Gelar "Cooling System" di Lombok Timur, Salurkan Bantuan Sosial dan Ajak Masyarakat Jaga Kondusifitas Jelang Pilkada 2024


Policewatch-Lombok Timur

Dalam upaya memperkuat stabilitas keamanan menjelang Pilkada 2024, Kapolda NTB Irjen. Pol. Drs. Umar Faroq, S.H., M.Hum., melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur pada Senin (9/9/2024). Kunjungan ini dibarengi dengan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat setempat, sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.

Acara yang berpusat di Kantor KKP Dusun Telong-Elong Desa Jerowaru ini berlangsung aman dan penuh kehangatan. Kapolda NTB disambut hangat oleh Pj. Bupati Lombok Timur Drs. H. M. Juaini Taofik, M.Ap., beserta jajaran Forkopimda Lombok Timur dan para pejabat utama Polda NTB.

Pj. Bupati Lombok Timur menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Kapolda NTB, yang dinilai sebagai bentuk perhatian terhadap keamanan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. "Bapak Kapolda sering berdiskusi dengan kami terkait kemajuan dan kesejahteraan masyarakat pesisir. Kami sangat berterima kasih atas perhatian beliau kepada Lombok Timur," ungkapnya.

Dalam sambutannya, Kapolda NTB mengapresiasi kondisi keamanan Kecamatan Jerowaru yang tetap kondusif selama Pilpres dan Pileg lalu. Beliau berharap situasi tersebut dapat terus dipertahankan hingga Pilkada mendatang pada November 2024.

"Mari kita bersama-sama menjaga suasana yang kondusif dalam Pilkada 2024. Perbedaan pilihan jangan menjadi pemicu konflik, tetapi justru menjadi motivasi untuk kesejahteraan bersama," pesan Kapolda NTB.

Selain menjaga kondusifitas, Kapolda NTB juga menekankan pentingnya pemanfaatan potensi sumber daya laut di wilayah tersebut. "Pembangunan di Lombok Timur, terutama di sektor kelautan, sangat potensial. Biota laut dan produksi garam harus dikelola dengan baik agar ekonomi masyarakat, terutama nelayan, dapat meningkat," ujarnya.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat, Kapolda NTB menyerahkan bantuan sosial berupa tiga unit kursi roda, sepasang tongkat, serta 200 paket sembako kepada warga yang membutuhkan. "Bantuan ini adalah bentuk kepedulian kami kepada masyarakat, semoga dapat meringankan beban warga yang membutuhkan," ucapnya.

Setelah acara pemberian bantuan, Kapolda NTB dan jajaran Forkopimda Lombok Timur melanjutkan dengan sesi foto bersama dan ramah tamah dengan masyarakat setempat. Kunjungan yang berlangsung hingga pukul 11.30 WITA ini berjalan lancar dan penuh kehangatan, mencerminkan sinergi antara kepolisian dan masyarakat untuk menjaga keamanan dan kesejahteraan di wilayah NTB, khususnya di Kabupaten Lombok Timur.

 Mn

Kapolsek Gangga Lakukan Cooling System Jelang Pilkada*


Policewatch-Lombok Utara

Untuk  menjaga stabilitas keamanan dan kenyamanan jelang Pilkada 2024,  Kapolsek Gangga melakukan kegiatan  cooling system bersama Kepala Desa Gondang  yang bertempat di Desa Gondang Kecamatan Gangga KLU, Senin, 9/9/2024.

Kapolres Lombok Utara AKBP Didik Putra Kuncoro S.I.K. M.Si. melalui Kapolsek Gangga Iptu  Henni Adriani  selaku Satgas Preventif dalqm Oprasi Mantap Praja Rinjani 2024 menyampaikan bahwa kegjatan cooling system atau cipta kondisi kali ini bersama Kepala Desa Gondang  yaitu Bapak Supriadi yang bertempat di Desa Gondang.

Kegian ini kita rutin laksanakan menjelang Pilkada serentak tahun 2024 dengan tujuan untuk mendinginkan situasi politik di masyarakat  mengingat Itensitas Politik saat ini sudah mulai meningkat  sehingga Potensi gangguan dapat kita minimalisir.

Dengan adanya sinergitas dengan Kepala Desa kita bisa bersama-sama untuk berkolaborasi  dalam menciptakan  kondusifitas wilayah. Ulasnya

Bapak Supriadi selaku Kades Gondang mengucapkan terimakasih atas kunjungan dan silaturahmi  Ibu Kapolsek Gangga bersama Anggota dengan tujuan yang baik untuk mendinginkan situasi politik jelang Pilkada, dan kami akan selalu  mendukung program yang di lakukan Polri demi keamanan dan kenyamanan warga kami, Pungkasnya

Kapolsek berharap dengan adanya sinergitas dan komonikasi yang baik kita bisa berkolaborasi dalam menciptakan kondusifitas wilayah menjelang Pilkada sehingga Pilkada dapat terlaksana dengan aman, nyaman dan damai. Tutup Kapolsek.

Mn

Polres Loteng Siap Berikan Pengawalan dan Pelayanan Kepada masyarakat, Gratis!



Policewatch-Lombok Tengah

Kepolisian Resor Lombok Tengah siap memberikan pelayanan dan pengawalan kepada masyarakat yang mengambil uang dalam jumlah besar di Bank gratis tanpa dipungut biaya.

“Kami sediakan pengawalan khusus bagi nasabah bank yang melakukan transaksi dalam jumlah besar secara gratis tanpa dipungut biaya,”kata Kapolres Loteng AKBP Iwan Hidayat SIK, di Praya, (9/9).

Ia mengatakan program pengawalan pada nasabah bank ini, upaya memberikan rasa aman kepada kepada masyarakat, karena rawan terjadinya aksi perampokan terhadap nasabah bank.

“Tidak dipungut biaya sepeserpun, jadi silahkan masyarakat bisa langsung menghubungi nomor ini 081-703-089-470 atau bisa langsung kekantor kepolisian terdekat baik di polres maupun di polsek,”ujarnya.

Perwira berpangkat melati dua itu menambahkan, pihaknya sama sekali tidak akan meminta imbalan atau memungut biaya pengawalan para nasabah, jika ada anggota polri yang meminta biaya pengawalan silahkan langsung lapor, kami akan tindak tegas.

“Apa yang kami lakukan ini murni untuk kenyamanan masyarakat yang ada di lombok tengah, dan juga sudah menjadi kami sebagai pengayom masyarakat,” tegasnya.

Dia pun menghimbau masyarakat agar selalu berhati-hati apabila membawa uang dalam jumlah besar, jangan sekali-kali menaruh dan meninggalkan uang didalam mobil karena pelaku kejahatan sering mengintai para korbannya yang lalai dalam hal tersebut.

“Kalau keluar mobil uang itu pun wajib dibawa, jangan sekali - kali meninggalkan uang dikendaraan, ini bahaya sudah banyak terjadi, seperti uangnya ditinggal didalam mobil kemudian ditinggal belanja atau sholat pas kembali mobilnya sudah dirusak dan diambil uangnya,” tutupnya.

Mn

Sat Samapta Polres Bima Kota Patroli Ketat, Awasi Kantor KPUD Jelang Pilkada


Policewatch-Kota Bima

 Menjelang Pilkada Serentak 2024, Polres Bima Kota tak main-main dalam menjaga keamanan.  Anggota Sat Samapta Polres Bima Kota  melakukan patroli rutin di sekitar Kantor KPUD Kota Bima pada Minggu, 8 September 2024, sebagai bentuk pengawasan ketat terhadap segala aktivitas di lokasi tersebut.

"Patroli dialogis ini adalah salah satu strategi preventif kami untuk memastikan keamanan dan ketertiban selama tahapan Pilkada," tegas Ps. Kasubseksi Pidm Sie Humas, Aipda Nasrun, mewakili Kapolres Bima Kota, AKBP Yudha Pranata, S.I.K., S.H.

Patroli yang dilakukan personel Sat Samapta tidak hanya sebatas memantau situasi, tetapi juga melibatkan komunikasi dialogis dengan staf KPUD dan pihak keamanan lainnya.  Mereka menyampaikan pesan-pesan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta memberikan dukungan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas.

"Kami ingin memastikan kondusivitas dan keamanan dalam rangkaian tahapan Pilkada Serentak 2024," tambah Aipda Nasrun.

Kegiatan patroli ini berlangsung lancar, dan personel Sat Samapta berkomitmen untuk terus menjaga situasi Kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polres Bima Kota menjelang Pilkada 2024. Patroli serupa akan terus dilakukan untuk memastikan keamanan dan ketertiban di berbagai titik strategis di Bima.

 Mn.

Tiga Warga Monta Diringkus, Diduga Bawa 10 Rusa dari Komodo Untuk Dijual


Policewatch-Bima

 Aksi nekat tiga warga Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, terbongkar pada Minggu, 9 Oktober 2024. Mereka diamankan oleh Polsek Sape dan Unit Intel Kodim 1608 Bima karena diduga membawa 10 rusa hasil tangkapan dari Pulau Komodo, NTT.  Parahnya, kesepuluh rusa tersebut telah disembelih dan siap dijual dagingnya di Bima.

Penangkapan yang dilakukan pada Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 WITA di Perempatan Bugis, Desa Bugis, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, ini merupakan hasil dari kecurigaan tim gabungan Polsek Sape dan Unit Intel Kodim 1608 Bima

"Saat patroli di Dusun Bajo Sarae, Desa Bugis, kami melihat sebuah mobil Avanza warna putih yang mencurigakan.  Setelah dihentikan dan diperiksa, kami temukan 10 ekor rusa yang telah disembelih dan dibungkus terpal hijau di dalam mobil tersebut," ungkap Kapolsek Sape, AKP Masdidin, S.H., mewakili Kapolres Bima Kota, AKBP Yudha Pratana, S.I.K., S.H.

Ketiga pelaku yang diamankan adalah MS (24), JA (30), dan TA (25), semuanya merupakan warga Desa Sie, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima. Mereka menggunakan mobil Toyota Avanza warna putih dengan nomor polisi EA 1458 YE untuk mengangkut hasil buruan mereka.

Diduga, para pelaku memburu rusa di Pulau Komodo, NTT, dan berencana menjualnya di wilayah Sape.  Kasus ini kini tengah diselidiki lebih lanjut oleh pihak berwenang.

Tindakan tegas dan hukuman berat diharapkan diberikan kepada para pelaku untuk memberikan efek jera dan melindungi kelestarian satwa langka di Indonesia.

 Mn


 

Policewatch-Lombok Tengah 

 Dusun Tundung, Desa Mantang, Lombok Tengah - Minggu, 08 September 2024, dipenuhi dengan suasana bahagia. Khairul Paridin dan Sandrawati, putra dari Bapak H. Haerudin dan Ibu Seri Hayati, resmi melangsungkan resepsi pernikahan mereka dalam sebuah acara yang meriah. Acara sakral ini dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan para sahabat yang datang dari berbagai penjuru untuk memberikan doa restu kepada pasangan pengantin.

 

Suasana semakin meriah dengan kehadiran Kepala Desa Tampak Siring, Bapak  Saeful Fahmi SKom, yang turut memberikan ucapan selamat dan doa restu kepada pasangan pengantin. Selain itu, para kordes bapang dari seluruh kecamatan Batukliang dan tamu undangan dari luar Desa Mantang juga hadir untuk memeriahkan acara ini.

 

"Semoga pernikahan ini menjadi awal yang penuh berkah dan membawa kebahagiaan untuk kedua mempelai," ujar Kepala Desa Siring Saeful Fahmi SKom dalam sambutannya. Beliau juga menyampaikan harapan agar pasangan ini dapat membangun keluarga yang harmonis dan bahagia.

 

Korkab bapang Kecamatan Batukliang dan Korcam Batukliang juga menyampaikan pesan-pesan penuh makna dan doa restu untuk Khairul dan Sandrawati. Mereka berharap pernikahan ini menjadi pondasi yang kuat untuk membangun keluarga yang harmonis dan bahagia.

 

Resepsi pernikahan dimulai pukul 11.00 WITA dan berlangsung hingga pukul 14.00 WITA. Para tamu undangan disambut dengan hangat oleh keluarga kedua mempelai. Suasana semakin meriah dengan kehadiran para pengisi acara yang menghibur tamu undangan dengan lantunan lagu dan tarian tradisional.

 

Keluarga besar Khairul Paridin & Sandrawati mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan yang telah memberikan doa restu bagi mereka. Mereka berharap pernikahan ini menjadi awal yang penuh berkah dan membawa kebahagiaan untuk kedua mempelai.

 Nurman MPW 

Nelayan di Sumbawa Terciduk, Satresnarkoba Amankan Sabu 0,42 Gram!


 Policewatch-Sumbawa

Satuan Reserse Narkoba Polres Sumbawa berhasil mengungkap peredaran narkoba jenis sabu di wilayah hukumnya. Dua orang pria berinisial IS (26) dan S (26), keduanya berprofesi sebagai nelayan dan warga Desa Labuan Kecamatan Labuhan Badas, diamankan pada Kamis, 5 September 2024, pukul 19.00 Wita. Penangkapan dilakukan di pinggir jalan Bypass lintas Sumbawa-Bima, tepatnya di depan masjid kampung banjir.

Informasi awal terkait peredaran narkoba di wilayah tersebut didapatkan dari laporan masyarakat. Personel Satresnarkoba langsung bergerak cepat menuju lokasi dan melakukan penyelidikan.  Dua orang pria dengan gerak-gerik mencurigakan terpantau oleh petugas, sehingga dilakukan penangkapan.

Hasil pemeriksaan dan penggeledahan mengungkap 1 (satu) bungkus plastik transparan berisi narkotika jenis sabu dengan berat bruto 0,42 gram.  Saat diinterogasi, kedua pria tersebut mengakui kepemilikan barang bukti sabu tersebut.

Kedua terduga pelaku beserta barang bukti saat ini diamankan di ruang pemeriksaan Sat Resnarkoba Polres Sumbawa untuk proses hukum lebih lanjut.

Mn

Sumur Bor Gratis Berubah Jadi Iuran Maut"Warga Ancam Laporkan Oknum RT Ke Pihak Berwajib


Policewatch-Lombok Tengah 

Mimpi Air Bersih Berubah Menjadi Mimpi Buruk: Dusun Kebon Nyiur Terjerat Dugaan Korupsi Proyek Sumur Bor

 Warga Dusun Kebon Nyiur, Desa Barabali, Kecamatan Batukliang, yang menantikan dengan penuh harap air bersih dari sumur bor yang dijanjikan pemerintah, kini harus menelan pil pahit. Program yang seharusnya menjadi berkah, justru diwarnai dengan dugaan pungutan liar, kejanggalan proyek, dan ancaman warga kehilangan akses air.

 Kekecewaan warga memuncak setelah oknum RT, sebut saja U dan A, meminta setiap kepala keluarga membayar Rp300.000 untuk mendapatkan akses air dari sumur bor. "Kami dijanjikan sumur bor gratis, tapi kenyataannya kami dimintai uang Rp300.000 per KK. Kalau tidak bayar, meter air kami tidak akan dipasang," ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (7/8/2024) di rumahnya.

Tidak hanya biaya pemasangan, warga juga diminta lagi membayar "iuran makan" Rp25.000 untuk tiga orang pekerja sumur bor. S, salah satu warga, mengungkap kejanggalan lain, yaitu pembelian pipa oleh warga secara mandiri, padahal seharusnya sudah termasuk dalam anggaran proyek yang mencapai Rp 527.209.000.

 

Parahnya, meter air dipasang di halaman rumah warga yang tidak menginginkan pemasangan. “Ini jelas akal-akalan mereka untuk segera melakukan opname," ungkap tokoh masyarakat setempat.

 

Proyek pembangunan sumur bor terancam menjadi proyek gagal akibat berbagai kejanggalan dan dugaan korupsi. Warga yang geram mengancam akan melaporkan kasus ini kepada aparat penegak hukum. "Kalau memang sumur bor ini gratis, dan uang kami tidak dikembalikan, kami akan laporkan ke aparat penegak hukum," tegas warga.

 Saat dikonfirmasi, "U", panitia pengeboran, menyampaikan bahwa permintaan uang Rp 300.000 merupakan inisiatif mereka bersama Kadus dan RT karena "kalau tidak kami minta, maka dana tidak cukup sampai kerumah warga". Tutur U di acara peresmian sumur bor. 

Sementara dalam edaran pemerintah, tidak ada penjelasan atau sosialisasi, apa bila kurang maka, harus minta kepada masyarakat untuk mengeluarkan dana lagi.

 Awak media bertanya apakah dana yang digelontorkan sebesar Rp 527.209.000 tidak cukup. U menjawab bahwa kontraktor mengatakan dana tidak cukup, sehingga mereka mengambil inisiatif meminta uang kepada warga sebesar Rp.300.000./KK.

 "U" juga menambahkan bahwa tukang bor mengatakan mereka dikasi makan disetiap pengeboran dan, dan mereka mengumumkan di masjid untuk memintakan uang sebesar Rp.25'000 ribu untuk membelikan makanan, namun tidak semua masyarakat yang memberi.

 Awak media juga mendapat informasi lain yang didapat dari salah satu warga sekitar menyebutkan, bahwa warga yang tidak sanggup membayar Rp 300.000, meter airnya dibuka kembali. Artinya warga yang tidak membayar tidak akan dipasangkan meter.

 Yang lebih janggal lagi, warga diajari jika ada pemeriksaan, mereka harus mengatakan bahwa mereka sudah membayar. Namun, kenyataannya, meter air tersebut kembali dibuka.

 Awak media mencoba menghubungi pelaksana CV TRIKONiNDO melalui WhatsApp, dan menyampaikan bahwa mereka hanya punya tugas untuk menyelesaikan panjang 1600 m pipa atau 1 kilo 600m. Itu untuk pengadaan 80 KK namun pada kenyataannya yang butuh 110 KK. Sehingga itu semua inisiatif RT, saya tidak ikut campur,jelas LH.melaliu via telpon WhatsApp.

 

Tapi seharusnya pihak RT harus oprasikan dulu yang 80 KK it. Yang menjadi konplik adalah ada yang disuruh bayar ada yang tidak.

 Warga Dusun Kebon Nyiur yang dirugikan, menuntut transparansi penggunaan dana iuran dan berharap pihak terkait memberikan penjelasan. Mereka berharap keberadaan sumur bor dapat memberikan manfaat jangka panjang, tanpa dibebani oleh iuran yang membebani.

 Warga berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelidiki kasus ini dan memastikan proyek tersebut tidak merugikan masyarakat. Kejelasan penggunaan dana iuran, penyelidikan dugaan korupsi, dan kejelasan peran oknum RT dalam proyek sumur bor menjadi tuntutan utama warga Dusun Kebon Nyiur. Mereka berharap keadilan ditegakkan dan proyek sumur bor dapat benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat.

 Mn

Suami Bacok Istri Hingga Tewas di Dompu, Motifnya: Cekcok Soal Panen Tembakau


Policewatch-Dompu

Tragedi memilukan terjadi di Dusun Woro, Desa Adu, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (06/09/2024) malam. Seorang suami, "ES" (37), tega menghabisi nyawa istrinya sendiri, Rahmawati (31), dengan cara membacok dan menggorok leher korban menggunakan pisau belati. 

Peristiwa berdarah ini bermula saat "E" pulang dari kebun tembakau miliknya sekitar pukul 19.30 WITA. Setibanya di rumah, Edy terlibat cekcok dengan istrinya terkait rencana panen tembakau. Percekcokan tersebut berujung pada amarah "ES" yang kemudian mengambil pisau belati yang dibawanya dari kebun.

 Tanpa ampun, "ES" langsung membacok dan menggorok leher Rahmawati hingga korban terkapar bersimbah darah di dapur rumah panggung milik mereka. Setelah melakukan perbuatan keji itu, "ES" langsung melarikan diri menuju Polsek Hu'u untuk menyerahkan diri.

 "Korban mengalami luka parah, termasuk luka hampir putus pada telapak tangan kiri, 3 jari tangan kiri putus, 2 jari tangan kanan hampir putus, luka robek bekas sayatan pada punggung kanan atas, dan luka robek pada bagian leher belakang," ungkap Kapolsek Hu'u, IPDA Samsul Rizal.

 Rahmawati sempat dilarikan ke Puskesmas Rasabou untuk mendapatkan perawatan medis, namun karena kondisinya kritis, korban dirujuk ke RSUD Dompu. Sayangnya, sekitar pukul 22.30 WITA, Rahmawati dinyatakan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.

 Atas kejadian ini, Kapolsek Hu'u langsung mengamankan "ES" dan barang bukti berupa pisau belati di Polres Dompu.

 "Situasi di lokasi kejadian saat ini terpantau kondusif, namun kami tetap melakukan pengamanan ketat untuk mengantisipasi reaksi keluarga korban," ujar Samsul Rizal.

 Pihak kepolisian saat ini masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap lebih lanjut motif di balik aksi keji "ES". Sementara itu, jenazah Rahmawati akan dimakamkan pada Sabtu (07/09/2024) pukul 13.00 WITA di TPU Desa Adu.

 Mn

Rakor Gakkumdu: Kapolda NTB Ingatkan Bahaya Hoaks dan Pentingnya Sinergi dalam Menjalankan Pilkada


Policewatch-Mataram

Dalam rangka menjaga keamanan dan kelancaran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) 2024, Kapolda NTB, Irjen Pol. Raden Umar Faroq, S.H., M.Hum., menekankan pentingnya sinergi dan netralitas semua pihak. Hal ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Rakor Gakkumdu) yang digelar di Mataram, Jumat (6/9/2024).

 Rakor yang bertema "Sentra Penegakan Hukum Terpadu dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat" ini dihadiri oleh Ketua dan anggota Bawaslu Provinsi NTB, Kasi Bidang Intelijen Kejaksaan Tinggi NTB, serta beberapa pejabat utama Polda NTB.

 Kapolda NTB mengawali Rakor dengan mengajak seluruh peserta untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. "Segala yang kita miliki adalah anugerah, dan ini menjadi landasan kita untuk bekerja lebih baik dalam menghadapi Pilkada mendatang," ungkap Irjen Pol. Umar Faroq.

 Ia juga mengingatkan tentang tantangan besar yang dihadapi masyarakat di era post-truth, di mana kebohongan sering kali dianggap sebagai kebenaran. "Dalam menghadapi Pemilu 2024, kita harus memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat. Jangan sampai kebohongan yang disebarkan lewat kampanye hitam, politik identitas atau isu hoaks mempengaruhi proses demokrasi kita," tegasnya.

 Kapolda NTB menekankan pentingnya netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dan penyelenggara pemilu, serta kewaspadaan terhadap potensi intoleransi dan kerusuhan massal. "Semua elemen, termasuk aparat negara, harus menjaga netralitasnya. Kita juga harus siap menghadapi ancaman yang bisa mengganggu keamanan dan ketertiban, seperti narkopolitik dan aliran dana gelap dari tim sukses," imbuhnya.

 Lebih lanjut, Irjen Pol. Umar Faroq menekankan pentingnya kerjasama antara unsur Sentra Gakkumdu yang terdiri dari Bawaslu, Polri, dan Kejaksaan. "Persepsi dan pola penanganan tindak pidana pemilu harus disamakan. Ini penting agar kita bisa menjalankan tugas dengan efektif, dan memastikan pelanggaran pemilu bisa ditindak sesuai dengan aturan," jelasnya.

 Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi anggota Sentra Gakkumdu. "Kita harus terus mengasah kemampuan, terutama dalam memahami dan menguasai peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar pelanggaran pemilu dapat dihadapi dengan cepat dan tepat," ucapnya.

 Di akhir acara, Kapolda NTB kembali mengingatkan seluruh anggota Polri untuk selalu berpegang pada netralitas. "Netralitas Polri adalah kunci dalam menjaga kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Kita harus benar-benar memastikan bahwa tidak ada anggota yang terlibat dalam politik praktis," pungkasnya.

 Mn