LIDIKKRIMSUS RI Dukung Aksi Lapsi, Desak Audit dan Pemeriksaan 4 OPD di Lahat


POLICEWATCH-LAHAT

 Ratusan massa yang tergabung dalam Lapisan Pemantau Situasi (Lapsi) menggelar aksi demonstrasi di halaman Kantor Bupati Lahat pada Jumat (13/9/2024). Mereka mendesak agar empat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dinonaktifkan oleh Pj Bupati Lahat, Muhammad Farid, segera diaudit dan diperiksa oleh Aparat Penegak Hukum (APH).

Keempat OPD yang dimaksud adalah Dinas Pendidikan (dipimpin oleh NA), Dinas PU Bina Marga (MZ), Dinas PUPR (LN), dan Dinas Kesehatan (TP). Lapsi menuding adanya dugaan mark-up dan proyek fiktif di keempat dinas tersebut. Mereka juga meminta Pj Bupati Lahat untuk segera melakukan audit terkait proyek infrastruktur di keempat dinas, yang sudah dinonaktifkan namun masih mengeluarkan "Gening alias bin Si A" (istilah yang merujuk pada pengeluaran dana).

Koordinator aksi, Meriansyah, dalam orasinya menyatakan bahwa Lapsi menduga adanya jual beli proyek (gratifikasi) di keempat OPD tersebut. Ia mendesak pihak APH untuk mengusut tuntas dugaan tersebut. Sentimen serupa juga diungkapkan oleh Jamrul, yang menyatakan bahwa keempat OPD terindikasi melakukan jual beli proyek.

Aksi demonstrasi yang dikawal oleh Polres Lahat dan dibantu oleh Pol PP berlangsung aman dan tertib.

Terpisah, Ketua Harian LIDIKKRIMSUS RI, Rhodi Irfanto, SH, menyatakan dukungannya terhadap aksi Lapsi. Ia mendesak pihak penegak hukum untuk profesional dan tidak tebang pilih dalam memeriksa keempat OPD yang diduga telah melanggar kewenangan sebagai ASN. Rhodi Irfanto juga menyebut adanya dugaan suap antara oknum dan pihak terkait, yang menurutnya merupakan ranah korupsi negara. Ia menegaskan bahwa jika Lapsi dapat membuktikan adanya korupsi, maka kasus ini dapat dikategorikan sebagai KKN (Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme) sesuai Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999.


 LIDIKKRIMSUS RI akan mendorong kasus dugaan suap ke KPK, Bareskrim Mabes Polri, dan Kejagung RI untuk mengusut kasus jual beli proyek tersebut. Ia juga menegaskan bahwa baik penerima maupun pemberi suap dapat dipidanakan berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi.

Gratifikasi pada dasarnya adalah "suap yang tertunda" atau sering juga disebut "suap terselubung". Hal ini dijelaskan dalam Pasal 12B UU No. 20/2001 tentang Perubahan atas UU No.31/1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor).

 

[Bambang MD]

 

Dari Hasil Keputusan Rapat PW IWO Sumsel Dihadiri PD Kabupaten dan Kota, Rencana Pelantikan Serentak.

 


POLICEWATCH.NEWS - SUMSEL - Rapat Kepengurusan PW IWO Se Sumsel, di hadiri Perwakilan dari PD IWO Kabupaten Lahat,OI, Palembang, Pagaralam, Musi Rawas Muba, OK, OKU Selatan,OKU Timur, OKU Induk, dari hasil keputusan Rapat di sekretariat PW IWO Sumsel dipimpin langsung oleh Ketua PW IWO Sumsel Rainaldy Stanza, 

Acara rapat kerja Persiapan Pembetukan panitia pelantikan sudah disepakati direncanakan pelantikan serentak dijadwalkan Pada tanggal 20 Nopember 2024,

Ketua IWO Sumsel Rainaldy Stanza mengatakan seluruh pengurus Daerah kabupaten kota yang sudah siap dilantik segera mengirimkan susunan pengurus di setiap Kabupaten/ Kota untuk diberikan SK dari Pusat seperti Pengurus Daerah Kabupaten Lahat sudah lengkap susunan pengurus sudah diserahkan kepada PD IWO Sumsel, hari ini Sabtu 14 September 2024 sudah diserahkan ke DPP IWO Pusat dan dalam waktu dekat akan mendapatkan SK dari Pusat ujar " Ketua IWO Sumsel Rainaldy Stanza kepada wartawan (14/9/2024)

Terpisah Ketua PD IWO Lahat H.Daud mengatakan usai menghadiri rapat bersama di Kantor PW IWO Sumsel, setelah kami mendapatkan SK dari Pusat dalam waktu dekat kami akan mengagendakan rapat untuk membahas persiapan pelantikan bersama di Palembang, IWO kabupaten Lahat mendukung acara pelantikan dipusatkan di Palembang, ucap " Daud Ketua IWO Lahat,


Senada juga dikatakan oleh Heri Sekretaris PD IWO Lahat, kita dukung apa yang dikatakan oleh Ketua PW IWO Sumsel Rainaldy Stanza, lebih cepat lebih baik untuk pelantikan seluruh pengurus IWO se - Sumsel, di tahun politik moment yang paling tepat sebagai kontrol sosial IWO tetap netral sebuah organisasi besar sudah berdiri sejak Rakernas IWO pada tahun 2012 di Depok Kota Bogor, usia yang sudah 12 tahun dan apalagi Ketua umum DPP IWO Pusat Teuku Yudistira dia menegaskan akan didaftarkan ke Dewan Pers.

Tantangan di era globalisasi 5,0 media online diera Revolusi Industri 5.0 adalah konsep yang masih dalam tahap pengembangan dan perdebatan, tetapi secara umum mengacu pada perkembangan teknologi yang terus meningkatkan otomatisasi dan digitalisasi dalam industri baik media online, pemilik media beralih ke media online di era digitalisasi 5,0 tercepat sudah bisa dibaca jutaan orang,

Jurnalis: Bambang MD

Jalan Rusak, Musrenbangdes "Tuli" Terhadap Aspirasi Warga Paok Tawah


Policewatch-Lombok Tengah

Kekecewaan mendalam menyelimuti warga Dusun Paok Tawah, Desa Bunut Baok, Lombok Tengah. Jalan utama yang menghubungkan dusun mereka dengan kantor desa, yang setiap hari mereka lewati, tak kunjung mendapat perhatian dalam Musrenbangdes yang baru saja digelar.

"Setiap tahun Musrenbangdes diadakan, tapi jalan rusak di Dusun Paok Tawah tak pernah dibahas. Kami seperti tak terlihat," ungkap M. Nurman, warga Dusun Paok Tawah sekaligus Koordinator Wilayah Media Policewatch NTB. "Padahal, kami setiap hari melewati jalan ini, dan kondisinya semakin memprihatinkan."

Nurman menambahkan, "Mereka seolah tidak mendengar suara kami. Jalan lain diperbaiki, tapi jalan kami dibiarkan rusak. Ini menunjukkan ketidakpedulian mereka terhadap kebutuhan warga."

Nurman mendesak agar pemerintah desa dan BPD lebih transparan dan melibatkan warga dalam proses pengambilan keputusan. "Kami meminta agar RT, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh agama diundang dalam Musrenbangdes selanjutnya. Agar kami tahu apa yang dibahas dan bagaimana aspirasi kami bisa tersalurkan," tegasnya.

Kekecewaan warga Dusun Paok Tawah ini menjadi bukti nyata bahwa partisipasi warga dalam pembangunan desa masih jauh dari harapan. Musrenbangdes, yang seharusnya menjadi wadah aspirasi warga, justru terkesan eksklusif dan tidak transparan.

"Kami berharap, pemerintah desa dan BPD segera merespon keluhan warga dan segera memperbaiki jalan di Dusun Paok Tawah. Jangan sampai, jalan rusak ini menjadi cerminan ketidakpedulian pemerintah desa terhadap kebutuhan warganya," tutup Nurman.

 

Stop Bullying: Polres Loteng Gencar Sosialisasi di Sekolah Dasar


Policewatch-Lombok Tengah

Unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satreskrim Polres Lombok Tengah terus gencar memberikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya perundungan (Bullying) kepada siswa di lingkungan sekolah. Kali ini, giliran siswa SDN 1 Praya yang menjadi sasaran sosialisasi.

Kasat Reskrim IPTU Luk Luk il Maqnun, melalui Kanit PPA AIPTU Pipin Setyaningrum, menekankan pentingnya pencegahan bullying sejak dini. "Bullying memiliki dampak buruk yang signifikan, baik bagi korban maupun pelaku, dan dapat berujung pada trauma hingga kenakalan remaja," ungkapnya.

Pipin menjelaskan bahwa sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang bahaya bullying dan bagaimana cara melindungi diri dari tindakan tersebut. "Bullying dapat merugikan diri sendiri dan orang lain, sehingga diperlukan kerja sama dari semua pihak, termasuk orang tua dan sekolah, untuk mencegahnya," tegasnya.

Melalui sosialisasi ini, diharapkan para tenaga pendidik dan siswa dapat memahami dampak buruk bullying dan berperan aktif dalam mencegahnya, baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

"Intinya, kita ingin para guru dan tenaga pendidik terus memberikan pemahaman kepada para siswa tentang bahaya perundungan, apa itu bullying, dan apa dampaknya," tutup Pipin.

 Mn.

Kaisar Hitam Beraksi! 19 Gram Sabu Diamankan, 2 Pengedar Diringkus di Bima Kota


Policewatch-Kota Bima

Tim Opsnal Kaisar Hitam Sat Resnarkoba Polres Bima Kota kembali menorehkan prestasi gemilang dalam perang melawan narkoba. Dalam operasi yang berlangsung pada Jumat dini hari (13/09/2024), tim elite ini berhasil meringkus dua pengedar narkoba jenis sabu dan mengamankan barang bukti seberat 19,60 gram.

Operasi yang dipimpin oleh Katim Aiptu Abdul Hafid ini berlangsung di beberapa lokasi di Kota Bima.  Tersangka pertama, AM alias MN (44), warga Kelurahan Jatiwangi, Kecamatan Asakota, Kota Bima, ditangkap di Jalan Raya Kelurahan Lewijambu.  Dari tangannya, polisi menyita 3 lembar plastik klip berisi serbuk kristal diduga sabu, 6 lembar plastik klip kosong, dompet, tisu, tabung kaca, handphone, serta uang tunai sebesar Rp 2 juta.

Tersangka kedua, AS (42), warga Kelurahan Santi, Kecamatan Mpunda, Kota Bima, diringkus di sebuah kos-kosan di Kelurahan Bedi, Kecamatan Mpunda.  Penggeledahan yang disaksikan oleh warga setempat menemukan barang bukti berupa kantong hitam, 2 buah bong, timbangan digital, handphone, gunting, tabung kaca, dan uang tunai sebesar Rp 1,1 juta.

Selain menangkap kedua tersangka, Tim Opsnal Kaisar Hitam juga mengamankan sejumlah barang bukti di tiga lokasi lain.  Di TKP ketiga, polisi menemukan 2 buah bong, 4 buah handphone, korek api gas, gunting, dan uang tunai sebesar Rp 5,5 juta.  Di TKP keempat, meski pelaku berhasil kabur, polisi berhasil mengamankan satu buah bong, timbangan digital, dan korek api gas.

Kasat Resnarkoba Polres Bima Kota, Iptu Dediansyah, menjelaskan bahwa penangkapan kedua tersangka merupakan hasil pengembangan dari informasi yang diterima oleh Tim Opsnal Kaisar Hitam.  "Kami akan terus berupaya memberantas peredaran narkoba di wilayah hukum Polres Bima Kota," tegas Iptu Dediansyah.

Kedua tersangka beserta barang bukti saat ini diamankan di Mako Polres Bima Kota untuk diproses lebih lanjut sesuai hukum yang berlaku.  Polres Bima Kota berkomitmen untuk memberantas peredaran narkoba dan menciptakan Kota Bima yang aman dan kondusif.

 Mn

Tokoh Agama dan Kapolsek Bayan Jalin Kemitraan Demi Pilkada Damai



Policewatch-Lombok Utara

Menjelang Pilkada serentak tahun 2024, Kapolsek Bayan, Iptu I Wayan Cipta Naya S.H.,M.I.Kom.,  terus berupaya menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat. Salah satu strateginya adalah dengan menjalin silaturahmi dan membangun komunikasi yang erat dengan para tokoh agama di wilayahnya.

Pada Jumat, 13 September 2024, Kapolsek Bayan mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Bayan di Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Di sana, ia bertemu dengan TGH. Abdul Karim Abdul Ghofur, tokoh masyarakat dan pimpinan Ponpes Nurul Bayan, sekaligus Ketua MUI Kabupaten Lombok Utara. Pertemuan ini menjadi wadah untuk membangun "cooling system" atau cipta kondisi, guna meredam potensi konflik dan menjaga kondusifitas wilayah menjelang Pilkada.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari Operasi Mantap Praja Rinjani 2024," jelas Kapolsek Bayan. "Kami ingin melibatkan semua elemen masyarakat, terutama para tokoh agama, dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban selama proses Pilkada."

Kapolsek Bayan menyadari pentingnya peran tokoh agama dalam meredam suhu politik dan mencegah polarisasi yang dapat mengganggu keamanan.  Tokoh agama diharapkan dapat menjadi penyejuk dan pengayom bagi masyarakat, serta berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat untuk menjaga toleransi dan persatuan.

"Kami berharap dengan adanya kerjasama dan komunikasi yang baik dengan para tokoh agama, tugas kepolisian dalam menjaga keamanan Pilkada dapat lebih mudah," tambah Kapolsek Bayan. "Semoga Pilkada di Lombok Utara dapat berjalan dengan aman, nyaman, dan damai."

 Mn


Warga Desa Bunut Baok Meradang! Musrenbangdes "Buta" Soal Jalan Rusak

 


Policewatch-Lombok Tengah.

 Kemarahan memuncak di Desa Bunut Baok, Lombok Tengah, menyusul ketidakjelasan hasil Musrenbangdes yang digelar beberapa waktu lalu. Warga Dusun Paok Tawah, khususnya, merasa diabaikan dan terpinggirkan. Pasalnya, jalan utama yang menghubungkan Dusun Paok Tawah menuju kantor desa, yang setiap hari mereka lewati, tak kunjung mendapat perhatian dalam musyawarah tersebut.

"Kami heran, setiap tahun Musrenbangdes digelar, namun jalan rusak di Dusun Paok Tawah tak pernah dibahas. Padahal, setiap hari kami melewati jalan ini. Kami pun tidak tahu apa yang dibahas dalam Musrenbangdes karena tidak ada penjelasan dari BPD maupun kepala dusun," ungkap M. Nurman, warga Dusun Paok Tawah sekaligus Koordinator Wilayah Media Policewatch NTB.

Nurman menambahkan, "Mereka seolah makan gaji buta. Jalan lain diperbaiki, tapi jalan yang setiap hari mereka lewati ini dibiarkan rusak. Ini menunjukkan ketidakpedulian mereka terhadap kebutuhan warga."

Nurman mendesak agar pemerintah desa dan BPD lebih transparan dan melibatkan warga dalam proses pengambilan keputusan. "Kami meminta agar RT, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh agama diundang dalam Musrenbangdes selanjutnya. Agar kami tahu apa yang dibahas dan bagaimana aspirasi kami bisa tersalurkan," tegasnya.

Kekecewaan warga Dusun Paok Tawah ini menjadi bukti nyata bahwa partisipasi warga dalam pembangunan desa masih jauh dari harapan. Musrenbangdes, yang seharusnya menjadi wadah aspirasi warga, justru terkesan eksklusif dan tidak transparan.

"Kami berharap, pemerintah desa dan BPD segera merespon keluhan warga dan segera memperbaiki jalan di Dusun Paok Tawah. Jangan sampai, jalan rusak ini menjadi cerminan ketidakpedulian pemerintah desa terhadap kebutuhan warganya," tutup Nurman.

 

Mimpi Mewah Rakyat Terlupakan

 


Policewatch-Lombok Tengah 

Lima tahun sekali, wajah-wajah baru bermunculan,

Berjanji manis, membuai hati yang haus harapan.

Visi misi tertera, di atas kertas putih berlipat,

Namun realita berkata, janji tak selalu beradat.

 

Jalan rusak, menganga lebar, tak terurus,

Seolah tak bertuan, terlupakan di sudut arus.

Dana desa, mengalir deras, milyaran rupiah,

Namun jalan tetap berlubang, meratapi nasibnya.

 

Staf desa, berdandan mewah, bermobil baru,

Memandang jalan rusak, tak bersedih, tak terharu.

Mereka lelap dalam mimpi, harta dan kekuasaan,

Tak peduli rakyat menderita, dalam kesengsaraan.

 

Di mana hati nurani, di mana rasa peduli,

Di mana semangat juang, untuk rakyat tercinta?

Apakah hanya janji, yang terukir di bibir,

Tanpa makna, tanpa bukti, hanya fatamorgana.

 

Wahai pemimpin, ingatlah sumpahmu,

Untuk rakyat, untuk negeri, untuk masa depanmu.

Jangan biarkan, jalan rusak, menjadi cerminan,

Ketidakpedulian, dan kesombongan.

 

Bangunlah negeri ini, dengan hati yang suci,

Dengan tangan yang bersih, dan jiwa yang merdeka.

Agar rakyat sejahtera, jalan mulus terbentang,

Dan masa depan cerah, terukir di setiap langkah.

"Ngabdi, Ngaule, Ngerise": Janji Calon Bupati untuk Lombok Tengah Menuju Era Baru



Policewatch-Lombok Tengah

Calon Bupati dan Wakil Bupati dengan slogan "Ngabdi, Ngaule, Ngerise"  mengungkapkan visi dan misi mereka untuk membangun Lombok Tengah menuju era baru yang lebih maju dan sejahtera. Dalam deklarasinya, mereka menekankan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program-program yang berfokus pada pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan pengentasan kemiskinan.

"Kami ingin membangun Lombok Tengah yang berdaya saing, dimana masyarakatnya sejahtera, ekonominya tumbuh pesat, dan pendidikannya berkualitas," ujar Calon Bupati.

Program unggulan mereka meliputi:

- Pendidikan Berkualitas: Meningkatkan akses pendidikan di seluruh pelosok desa dengan membangun sekolah baru dan meningkatkan kesejahteraan guru.

- Peningkatan Ekonomi: Membuka lapangan kerja baru, mengembangkan potensi wisata, dan meningkatkan akses pasar bagi produk lokal.

- Pembangunan Infrastruktur: Memperbaiki infrastruktur jalan di pelosok desa, meningkatkan akses air bersih, dan membangun fasilitas umum yang memadai.

- Pengentasan Kemiskinan: Memberdayakan masyarakat miskin melalui program pelatihan dan bantuan modal usaha.

 "Kami yakin, dengan komitmen dan semangat 'Ngabdi, Ngaule, Ngerise', Lombok Tengah akan mencapai kemajuan yang signifikan," tambah Calon Wakil Bupati.

 Dukungan terhadap pasangan calon ini datang dari berbagai kalangan, termasuk tokoh masyarakat, pemuda, dan organisasi kemasyarakatan. Mereka menilai bahwa pasangan calon ini memiliki visi yang jelas dan program yang realistis untuk membangun Lombok Tengah.

 Banyak tokoh masyarakat mengatakan saat di konfirmasi wartawan policewatch"Kami melihat bahwa pasangan calon ini memiliki komitmen dan integritas yang tinggi," ujar seorang tokoh masyarakat. "Kami yakin mereka akan bekerja keras untuk mewujudkan mimpi kita bersama untuk Lombok Tengah yang lebih maju."

Mn

"Ngabdi, Ngaule, Ngerise": Janji Baru untuk Lombok Tengah Menuju Masa Depan Gemilang!


Policewatch-Lombok Tengah

Gelombang perubahan siap menerjang Lombok Tengah! Calon Bupati dan Wakil Bupati dengan slogan "Ngabdi, Ngaule, Ngerise"  mengungkapkan tekad bulat untuk membangun daerah tercinta menuju masa depan yang lebih gemilang.

"Kami ingin membawa Lombok Tengah menuju era baru, di mana masyarakat sejahtera, ekonomi tumbuh pesat, dan pendidikan berkualitas," tegas Calon Bupati dalam deklarasinya.

Program unggulan mereka meliputi:

- Pendidikan Berkualitas: Meningkatkan akses dan kualitas pendidikan di seluruh pelosok desa, termasuk membangun sekolah baru dan meningkatkan kesejahteraan guru.

- Peningkatan Ekonomi: Mendorong pertumbuhan ekonomi dengan membuka lapangan kerja baru, mengembangkan potensi wisata, dan meningkatkan akses pasar bagi produk lokal.

- Pembangunan Infrastruktur: Memperbaiki infrastruktur jalan di pelosok desa, meningkatkan akses air bersih, dan membangun fasilitas umum yang memadai.

- Pengentasan Kemiskinan: Memberdayakan masyarakat miskin melalui program pelatihan dan bantuan modal usaha.

"Kami yakin, dengan semangat 'Ngabdi, Ngaule, Ngerise', Lombok Tengah akan bangkit dan bersatu," tambah Calon Wakil Bupati.


Dukungan mengalir deras dari berbagai kalangan. Ketua Tim Pemenangan, melalui akun Facebooknya, Mardiansyah Manyeng, menyatakan, "Ini adalah momentum perubahan yang kita tunggu-tunggu. Mari kita dukung calon pemimpin yang memiliki visi dan misi yang jelas untuk membangun Lombok Tengah."

Tokoh pemuda dari bagian selatan, Mahdun Adun, melalui akun Facebooknya, juga menyampaikan dukungan penuh, "Kami percaya, calon ini adalah pemimpin yang tepat untuk membawa Lombok Tengah menuju kemajuan."

Masyarakat Lombok Tengah diajak untuk memilih calon pemimpin yang memiliki komitmen kuat untuk membangun daerah. Mari kita wujudkan mimpi bersama untuk Lombok Tengah yang lebih maju dan sejahtera!

 Nurman MPW