Medan (MPW Labuhan Batu Raya).-Calon Gubernur Sumut (Cagubsu) nomor urut 1 Bapak Edy Rahmayadi pada
hari Jumat (23 /02/2018) pagi, diwarung kopi Ulee Kareng, jalan Dr
Mansyur Medan. Bersama beberapa jurnalis dan warga, Pak Edy berdiskusi
terkait dengan sejumlah hal. Beliau menuturkan "ya gak usah protokoler
lah. Sekarang kan kita harus bicara kwalitas, bukan kwantitas, kata Pak
Edy ringan mengawali diskusi. Dengan waktu yang singkat menuju
pemungutan suara yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 juni 2018 , Pak
Edy mengajak para warga untuk membahas tentang sosok kepemimpinan yang
berkwalitas, janganlah Sumatera utara ini jadi ajang coba coba dan bukan
soal disuruh suruh jual jamu oleh tim lalu dibiarkan jamu nya laku apa
enggak. Tapi menjadi seorang Pemimpin itu harus nya jadilah Pwmimpin
yang berkwalitas. Maka saya mengajak warga untuk memilih nomor urut 1
Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah pada tanggal 27 juni 2018 nanti. Mari
kita menuju TPS masing masing untuk menggunakan hak pilih kita, kata Pak
Edy datar.
Dengan banyaknya potensi diSumatera Utara yang luar biasa
ini, sambung Pak Edy menuturkan maka Sumut ini harus dikelola oleh
kepemimpinan yang memahami kondisi Sumatera Utara."Potensi ini adalah
lokomotif pembangunan. Kalau sempat salah maka habislah kita.tutur pak
Edy. Dengan adanya konsep Sumut Bermartabat Pak Edy juga menerangkan
visi misinya.
Pertama, tata kelola tenaga kerja. Sangat diherankan banyak
generasi yang tak punya pekerjaan. Ini bisa berdampak pada keamanan
Nasional. kata Pak Edy.
Kedua, soal kesehatan terutama ibu hamil. "Jangan ada lagi yang namanya ibu hamil itu mau melahirkan masih disibukkan dengan yang namanya biaya bersalin. Jangan ada lagi anak gizi buruk atau tak punya biaya saat menderita sakit seperti kasus anak hydrocepalus yang ditelantarkan karena tak punya biaya untuk berobat, ucap Pak Edy tegas.
Ketiga, Tentang Pendidikan. Pak Edy menegaskan tentang bidang Pendidikan harus bisa membawa Sumatera Utara menjadi Daerah yang bermartabat. "Martabat itu adalah harga diri. Jangan ada lagi anak kita mau masuk sekolah favorit harus dengan cara yang kurang baik atau sejenisnya. Dimana harga diri kita? Biaya Pendidikan janganlah diakali nanti korbannya Rakyat yang miskin. Saya ini pernah miskin, jadi saya tau rasa nya jadi orang miskin. Bahkan Pak Edy menuturkan sejarah kehidupannya,"Ibu saya jualan kue untuk bisa menyekolahkan anak anaknya terutama menyekolahkan saya,tutur pak Edy. Alhamdulillah anak itu pernah jadi Pangkostrad yaitu saya. Kata Pak Edy.
Kedua, soal kesehatan terutama ibu hamil. "Jangan ada lagi yang namanya ibu hamil itu mau melahirkan masih disibukkan dengan yang namanya biaya bersalin. Jangan ada lagi anak gizi buruk atau tak punya biaya saat menderita sakit seperti kasus anak hydrocepalus yang ditelantarkan karena tak punya biaya untuk berobat, ucap Pak Edy tegas.
Ketiga, Tentang Pendidikan. Pak Edy menegaskan tentang bidang Pendidikan harus bisa membawa Sumatera Utara menjadi Daerah yang bermartabat. "Martabat itu adalah harga diri. Jangan ada lagi anak kita mau masuk sekolah favorit harus dengan cara yang kurang baik atau sejenisnya. Dimana harga diri kita? Biaya Pendidikan janganlah diakali nanti korbannya Rakyat yang miskin. Saya ini pernah miskin, jadi saya tau rasa nya jadi orang miskin. Bahkan Pak Edy menuturkan sejarah kehidupannya,"Ibu saya jualan kue untuk bisa menyekolahkan anak anaknya terutama menyekolahkan saya,tutur pak Edy. Alhamdulillah anak itu pernah jadi Pangkostrad yaitu saya. Kata Pak Edy.
Semoga siapapun nantinya yang akan terpilih menjadi
Gubernur Sumatera Utara bisa membawa Sumut bermartabat dan semakin maju
dalam segala bidang. Selalu perduli terhadap seluruh Rakyat Sumatera
Utara khususnya.(Jhon Arizon Barus).