KUNINGAN, POLICE WATCH NEWS - Batti Agus Nugraha (22) yang
merupakan satu dari empat terduga anggota teroris yang tewas saat
penyergapan oleh Anggota Densus 88 di Cianjur beberapa waktu yang lalu,
hingga saat ini jenazahnya masih berada di RS Polri Jakarta.
Batti sendiri merupakan warga kelahiran Kabupaten Kuningan
dan masih mempunyai sejumlah kerabat, tepatnya di Desa Mandalajaya,
Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan.
Adalah Husni warga dusun I Desa Mandalajaya Kecamatan
Maleber kepada POLICE WATCH NEWS, Selasa (22/05/2018), mengaku dirinya
merupakan Paman dari batti anggota teroris yang tewas di Cianjur, husni
sendiri mengaku sangat terpukul dan tidak menyangka kalau batti yang
merupakan keponakanya bisa masuk dalam jaringan teroris.
Husni mengaku bisa mengetahui meninggalnya Batti, langsung
dari ayah kandung Batti yang mengabarkan dari jakarta usai peristiwa
tersebut, kalau jenazah Batti masih di RS.Polri Jakarta, dan orang tua
batti sendiri meminta agar jenazah batti di kuburkan di tanah
kelahirannya berdampingan dengan kuburan ibunya di tempat pemakaman umum
Desa Mandala Jaya.
“Ada keinginan dari ayah kandung Batti untuk proses
pemakaman dilakukan di Kuningan. Hal ini sesuai permintaan Batti pada
saat masih hidup, agar jika meninggal dunia, dirinya ingin dikuburkan
dekat makam ibunya di sini,” ungkap Husni.
Atas keinginan tersebut husni mengaku sempat mendapat
reaksi dari Aparat desa setempat yang memintanya untuk menandatangani
surat pernyataan menolak pemakaman keponakannya tersebut di desa Mandala
Jaya.
Meski sempat menyanggupi keinginan tersebut, namun Husni
mengaku itu merupakan kesalahan yang harus diluruskan bahwa pihak
keluarga tidak keberatan jenazah Batti dikuburkan di samping kuburan
ibunya.
Dalam penyampainnya juga Husni mengaku hingga saat ini
belum mendapat kabar terbaru tentang keberadaan jenazah keponakannya
tersebut, Apakah masih di RS Polri Jakarta atau sudah dikuburkan,
pihaknya masih menunggu kabar terkait rencana pemakaman Batti tersebut
dan akan segera mempersiapkan segala sesuatunya apabila diputuskan di
desa kelahirannya.(GUNTUR)