.Reporter ; irfan
Red,POLICEWATCH,- Hati-Hati Pernah tergiur dengan pinjaman online? Dengan
berkembangnya teknologi, saat ini mendapatkan dana pinjaman cukup mudah dan
cepat. Kamu, hanya perlu mengunjungi website atau mengunduh aplikasi lalu
memasukkan nomor handphone, nomor rekening, foto KTP/KK, dan foto
diri.
Setelah itu, pinjaman akan diproses dan tadaaaaa! Dalam
waktu tidak lama, dana akan masuk ke rekening kamu. Jumlah dana yang ditawarkan
juga beragam dengan pengembalian yang dapat disesuaikan. Dan katanya, dana ini
akan bisa membantu permasalahan yang kamu punya.
Tapi, hati-hati!
Dengan semua kemudahan yang ditawarkan, ada ancaman yang
mengintai kamu semua. Setidaknya, ada dua hal yang bisa menjadi ancaman bagi
kamu yang berselancar di dunia maya demi mendapatkan pinjaman dana.
Pertama, ancaman itu berupa bunga. Pinjaman online adalah
pinjaman yang cepat cair dengan persyaratan yang sangat mudah.
Dalam
pinjam-meminjam dengan siapapun, selalu ingat sebuah prinsip: semakin mudah
pinjaman yang didapatkan, maka semakin tinggi bunga yang dibebankan.
Oleh karenanya, selalu waspada dengan pinjaman yang
ditawarkan. Kamu, jangan karena butuh dana, tergiur dengan kemudahan dan
kecepatan cairnya terus makin “sikat” saja. Tapi perhatikan juga bunga serta
dendanya bila nantinya ada keterlambatan pengembalian dana.
Tidak sedikit, lembaga pemberi pinjaman yang memberikan
bunga berbeda dari bunga yang ada di perbankan untuk pinjaman yang sama. Dan
yang jarang diperhatikan, denda harian karena adanya keterlambatan yang
dibebankan cukup besar juga.
Maka, Denda menjadi ancaman yang kedua karena
denda bisa memberatkan kamu sebagai peminjam dana. Besarannya variatif bisa
dibebankan per hari dari jumlah pinjaman pokok atau juga dibebankan fix sesuai
dengan pinjamannya, atau bahkan dijumlahkan keduanya. Bisa jadi bahaya nih
nantinya.
Kedua, ancaman yang juga bisa mengintai kamu
adalah habisnya dana untuk hal yang sia-sia. Hal yang konsumtif biasa
disebutnya. Karena mudah tinggal pinjam, ya kamu habiskan saja untuk belanja.
Nah, ini berbahaya. Karena menggunakan utang juga ada SOP nya.
Apa itu hal yang konsumtif alias sia-sia?.
Hal ini adalah
hal yang kamu beli tetapi nilai barangnya turun dan menjadi sebuah hal yang
tidak terlalu berguna. Paling gampang contohnya adalah membeli gadget baru
tapi yang lama masih ada.
Ini menjadi berbahaya karena secara hitung-hitungan, bila
kamu membelanjakan uang yang kamu dapatkan dari utang untuk hal yang sia-sia,
kamu tidak memiliki kemampuan untuk membayarnya lagi kecuali nanti setelah kamu
gajian periode berikutnya.
Ya, kalau tanggal pembayaran utangnya pas sama tanggal
gajian kamu, kalo nggak? Ya terpaksa pinjaman kamu dikenai bunga dan juga
denda.
Kecuali, kamu berutang untuk sesuatu yang produktif, modal
untuk usaha misalnya. Secara "hitung-hitungan", kamu akan mendapatkan
keuntungan dari hasil usaha kamu dan keuntungan itulah yang akan membayar utang
kamu ke si pemberi dana.
Nah, agar kamu tidak terjebak dengan pinjaman yang sia-sia
apalagi ditambah dengan bunga serta denda. Ada beberapa hal yang bisa kamu
lakukan, di antaranya adalah:
Gunakan utang dengan bijak
Sederhana sebenarnya: ketahui dan selalu sadari alasan kamu
berutang. Selalu gunakan utang sesuai dengan alasan yang mendasari pilihan kamu
untuk berutang. Bila ternyata kamu berutang untuk “menyambung hidup”, maka
gunakan uang yang kamu dapatkan dari utang untuk membeli hal-hal yang kamu
butuhkan. Jangan gunakan untuk pacaran.
Pilih pemberi utang dengan baik
Dalam hal ini, bukan hanya baik dari segi prosedur atau
kredibilitas si pemberi pinjaman, tapi kamu juga harus memilih mana lembaga
yang akan memberikan dampak paling baik dari sisi denda dan bunga. Mana lembaga
yang nantinya tidak akan terlalu memberatkan kamu sebagai peminjam dana kalau
ada keterlambatan nantinya.
Hal ini penting untuk kamu ketahui dan kamu pertimbangkan.
Jangan sampai, kamu abai dan terkena jebakan bunga. Yang kamu pinjam seribu, eh
harus bayar bunga dan denda utang sebanyak lima ribu. Yang ada, kamu nanti
menangis sendu.
Maka, ketika kamu mau meminjam sejumlah dana, selalu ingat
prinsip pinjaman yang dibilang di awal tadi: semakin tinggi risiko yang
ditanggung oleh si pemberi pinjaman, maka semakin besar bunga yang akan
dibebankan kepada si peminjam. Mudah, kan?
Kalau tidak perlu, jangan gunakan utang
Terakhir, ya kalo enggak perlu, jangan ngutang. Kalo kata
orang, utang itu gampang kawan, yang berat itu nyicilnya. Maka, kalo hanya
untuk memenuhi hasrat belanja sedangkan uang kamu tidak punya, tahan dulu saja.
Kalau kamu mau gadget baru, nabung aja dulu. Kalau mau liburan,
nabung aja dulu. Kalau kamu mau nonton konser, nabung aja dulu. Daripada abis
jingkrak-jingkrak konser lanjut dikejar-kejar penagih utang, kan males ya.
Nah, kamu punya cerita pengalaman ngutang atau permasalahan dengan
pemberi pinjaman dana? Boleh dong komen atau cerita-cerita-..