Kepala BNNP Jabar, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjenpol) Sufyan Syarif, menegaskan dengan program Desa Bersih Narkoba |
POLICEWATCH.NEWS,-PURWAKARTA ,-Badan Narkotika Nasional Provinsi
(BNNP) Jawa Barat (Jabar) akan mendorong pengembangan kearifan lokal
Purwakarta untuk menjadikan gaya hidup Anti Narkoba, sebagai budaya di
Kabupaten Purwakarta.
Kepala BNNP Jabar, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjenpol)
Sufyan Syarif, menegaskan dengan program Desa Bersih Narkoba (Bersinar),
wilayah Kab. Purwakarta, diharapkan bisa terus-menerus melakukan upaya-upaya
pencegahan penyalahgunaan Narkoba.13 D1ES 2018
“Sehingga nantinya bisa menjadi sebuah budaya Anti Narkoba,”
katanya.
Pihaknya juga berterima kasih kepada Bupati Purwakarta dan
jajarannya yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan lengkap dan termasuk
Purwakarta telah membentuk satu sistem yang tengah berjalan sampai ke
tingkat Desa.
“Kami dari BNN Provinsi, akan mendukung untuk bisa dilakukan
di setiap Desa di Purwakarta dan terus menerus bergerak agar menjadi budaya
yang positif dari warga, yaitu budaya menolak Narkoba (peredaran dan
penggunaan),” ujar Sufyan.
Kedepan diharapkan di Purwakarta ada regulasi pengembangan
Desa Bersinar.
“Untuk pedoman jajarannya, bisa dibuatkan instruksi Bupati
atau Peraturan Daerah (Perda),” kata Sufyan.
Sementara itu, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika,
mengaku pihaknya turut prihatin perihal adanya 11 (sebelas) wilayah Kecamatan,
yang mendapat raport merah peredaran Narkoba.
“Acara yang digelar ini adalah langkah yang luar biasa,
sekaligus penegasan komitmen 3 (tiga) pilar untuk bersama memberantas Narkoba.
Diketahui juga tadi di wilayah Purwakarta ini harus betul-betul serius dan
waspada Narkoba, yang perlu dilakukan tadi sudah disampaikan mulai dari
pencegahan oleh seluruh elemen masyarakat hingga tingkat Desa melalui Desa
Bersinar, di Purwakarta baru ada 4 (empat) Desa bersinar dan di tahun 2019 akan
lebih ditingkatkan lagi,” papar Ambu Anne.
Selain itu, untuk rehabilitasi perlu juga ditingkatkan lagi.
Apalagi dari 20 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) saat ini baru ada satu
Puskesmas yang bisa menangani rehabilitasi Narkoba.
“Tahun depan harus mencangkup seluruh wilayah, minimal
Puskesmas bisa menjadi tempat rujukan tempat rehabilitasi, itu jadi target saya
tahun depan,” ucapnya.
Sementara, Kepala Polisi Resor (Kapolres) Purwakarta, Ajun
Komisaris Besar Polisi (AKBP) Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, 11 dari 17
Kecamatan yang ada di wilayah hukum (wilkum) Purwakarta, rawan peredaran
Narkoba.
“Saat ini, peredaran Narkoba sudah merambah ke berbagai
kalangan. Ini harus diantisipasi segera. Ini yang terus kami waspadai. Karena,
saat ini peredaran Narkoba sudah merambah ke pelosok pedesaan,” kata Twedi
disela kegiatan.
Bahkan, dari analisa jajarannya saat ini para pelaku
penyalahgunaan Narkoba sudah mulai terang-terangan. Selain itu, saat ini
kost-kostan dan rumah pribadi jadi lokasi transaksi barang haram ini.
Atas kondisi tersebut, dirinya menegaskan perlu kerja sama
lintas sektoral guna memerangi peredaran Narkoba ini. Terutama, peran dari
masyarakat. Jika ada hal yang mencurigakan di sekitar tempat tinggal, maka
segera laporkan ke pihak berwajib.
“Kami juga berharap, masyarakat pro aktif. Karena, jika
tidak ada dukungan dari masyarakat, pemberantasan narkoba ini sangat sulit,”
pungkasnya. (Asp parazi)