BPN PROVINSI MENDUKUNG DESA DI PURWAKARTA MEMBUDAYA MENOLAK NARKOBA.

/ 14 Desember 2018 / 12/14/2018 09:00:00 AM
Kepala BNNP Jabar, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjenpol) Sufyan Syarif, menegaskan dengan program Desa Bersih Narkoba


POLICEWATCH.NEWS,-PURWAKARTA ,-Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Barat (Jabar) akan mendorong  pengembangan kearifan lokal Purwakarta untuk menjadikan gaya hidup Anti Narkoba, sebagai budaya di Kabupaten Purwakarta.

Kepala BNNP Jabar, Brigadir Jenderal Polisi (Brigjenpol) Sufyan Syarif, menegaskan dengan program Desa Bersih Narkoba (Bersinar), wilayah Kab. Purwakarta, diharapkan bisa terus-menerus melakukan upaya-upaya pencegahan penyalahgunaan Narkoba.13 D1ES 2018

“Sehingga nantinya bisa menjadi sebuah budaya Anti Narkoba,” katanya.

Pihaknya juga berterima kasih kepada Bupati Purwakarta dan jajarannya yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan lengkap dan termasuk Purwakarta telah membentuk satu sistem yang tengah berjalan  sampai ke tingkat Desa.

“Kami dari BNN Provinsi, akan mendukung untuk bisa dilakukan di setiap Desa di Purwakarta dan terus menerus bergerak agar menjadi budaya yang positif dari warga, yaitu budaya menolak Narkoba (peredaran dan penggunaan),” ujar Sufyan.

Kedepan diharapkan di Purwakarta ada regulasi pengembangan Desa Bersinar.

“Untuk pedoman jajarannya, bisa dibuatkan instruksi Bupati atau Peraturan Daerah (Perda),” kata Sufyan.

Sementara itu, Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika, mengaku pihaknya turut prihatin perihal adanya 11 (sebelas) wilayah Kecamatan, yang mendapat raport merah peredaran Narkoba.

“Acara yang digelar ini adalah langkah yang luar biasa, sekaligus penegasan komitmen 3 (tiga) pilar untuk bersama memberantas Narkoba. Diketahui juga tadi di wilayah Purwakarta ini harus betul-betul serius dan waspada Narkoba, yang perlu dilakukan tadi sudah disampaikan mulai dari pencegahan oleh seluruh elemen masyarakat hingga tingkat Desa melalui Desa Bersinar, di Purwakarta baru ada 4 (empat) Desa bersinar dan di tahun 2019 akan lebih ditingkatkan lagi,” papar Ambu Anne.

Selain itu, untuk rehabilitasi perlu juga ditingkatkan lagi. Apalagi dari 20 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) saat ini baru ada satu Puskesmas yang bisa menangani rehabilitasi Narkoba.

“Tahun depan harus mencangkup seluruh wilayah, minimal Puskesmas bisa menjadi tempat rujukan tempat rehabilitasi, itu jadi target saya tahun depan,” ucapnya.

Sementara, Kepala Polisi Resor (Kapolres) Purwakarta, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Twedi Aditya Bennyahdi mengatakan, 11 dari 17 Kecamatan yang ada di wilayah hukum (wilkum) Purwakarta, rawan peredaran Narkoba.

“Saat ini, peredaran Narkoba sudah merambah ke berbagai kalangan. Ini harus diantisipasi segera. Ini yang terus kami waspadai. Karena, saat ini peredaran Narkoba sudah merambah ke pelosok pedesaan,” kata Twedi disela kegiatan.

Bahkan, dari analisa jajarannya saat ini para pelaku penyalahgunaan Narkoba sudah mulai terang-terangan. Selain itu, saat ini kost-kostan dan rumah pribadi jadi lokasi transaksi barang haram ini.

Atas kondisi tersebut, dirinya menegaskan perlu kerja sama lintas sektoral guna memerangi peredaran Narkoba ini. Terutama, peran dari masyarakat. Jika ada hal yang mencurigakan di sekitar tempat tinggal, maka segera laporkan ke pihak berwajib.

“Kami juga berharap, masyarakat pro aktif. Karena, jika tidak ada dukungan dari masyarakat, pemberantasan narkoba ini sangat sulit,” pungkasnya. (Asp parazi)


Komentar Anda

Berita Terkini