Reporter : Ali
Akai Demonstrasi Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang, di Puspemkot Tangerang |
Tangerang,Policewatch.news,-DPD Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Banten dan Persatuan
Nasional Aktivis (PENA) 98 Banten mengecam Satpol PP Kota Tangerang yang
melakukan kekerasan terhadap mahasiswa, saat menangani pengamanan demonstrasi
Forum Aksi Mahasiswa (FAM) Tangerang, di Puspemkot Tangerang, Rabu
(30/01/2019). Aksi mahasiswa tersebut mengkritisi lemahnya pelayanan kesehatan
masyarakat di Kota Tangerang, dan menuntut dibentuknya dewan kesehatan yang
mengawasi pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat di Kota Tangerang.
Aksi FAM Tangerang yang berujung bentrokan dengan Satpol PP
dan aparat keamanan tersebut, terjadi penangkapan dan penahanan 7 aktivis FAM
Tangerang oleh Polres Tangerang.
Menurut Akhmad Yuslijar, Ketua DPD Pospera Banten, aksi
kekerasan yanh dilakukan Satpol PP membuktikan bahwa ada ketidakbecusan Pemkot
Tangerang dalam melakukan pelayanan kesehatan. "Menghadapi sikap kritis
mahasiswa itu tidak boleh dengan kekerasan. Walikota Tangerang harusnya
mengajak mahasiswa diskusi dan menyerap aspirasi mahasiswa itu, lalu dicarikan
solusi atas semrawutnya pelayanan kesehatan di Kota Tangerang. Jadi jangan
pakai kekerasan, itu tidak baik," ujar Yuslijar.
Pospera Banten, kata Yuslijar, mendukung sikap kritis
mahasiswa yang memperjuangkan pelayanan kesehatan di Kota Tangerang agar lebih
baik lagi. "Kami dukung seribu persen aksi mahasiswa yang memperjuagkan
kehidupan rakyat agar lebih baik lagi," kata Yuslijar.
Terpisah, Presidium Persatuan Nasional Aktivis (PENA) 98
Banten Mohammad Sopiyan meminta agar aktivis FAM Tangerang yang ditahan segera
dibebaskan. "Mahasiswa itu bukan penjahat kriminal. Mereka pejuang rakyat
yang tidak punya ambisi berkuasa. Mereka membela rakyatnya yang tidak
mendapatkan keadilan pelayanan kesehatan," kata Sopiyan seraya menjelaskan
bahwa aktivis 98 Banten akan menggalang kekuatan untuk memantau proses
pelayanan kesehatan yang gak maksimal di Kota Tangerang.