Reporter: Fauzyiah
“Massa yang ‘mengepung’ gedung DPRD Jakarta hari ini hanya dihadiri ratusan
orang. Jumlah tersebut akan berlipat jika DPRD Jakarta tidak menyetujui
keinginan Anies tersebut. Kami akan melakukan demo besar-besaran seperti
penghinaan kitab suci Al Quran pada zaman Ahok,”
Jakarta – (policewatch.news):- Aksi unjuk rasa yang dilakukan Persaudaraan Alumni (PA) 212 pada Jumat (08/03/2019) dalam rangka mendukung pemprov menarik saham di PT Delta Djakarta Tbk. Hal tersebut lantas mendapat perhatian dari fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta
Peserta aksi demo Persaudaraan Alumni 212 mengancam akan
mengerahkan massa yang lebih banyak jika DPRD DKI Jakarta tak segera merestui
rencana Gubernur Jakarta Anies Baswedan jual saham PT Delta Djakarta Tbk.
Bahkan, mereka menyebut jumlah massa yang akan diturunkan akan sama seperti
aksi demo Ahok.
Ketua Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta Muchsin Alatas
dalam orasinya mengatakan massa yang ‘mengepung’ gedung DPRD Jakarta hari ini
hanya dihadiri ratusan orang. Jumlah tersebut akan berlipat jika DPRD Jakarta
tidak menyetujui keinginan Anies tersebut.
“Kami akan melakukan demo besar-besaran seperti penghinaan
kitab suci Al Quran pada zaman Ahok,” kata Muchsin di Gedung DPRD, Jalan Kebon
Sirih, Jakarta Pusat, Jumat, (08/03/2019).
Ancaman itu ditujukan khususnya kepada Ketua DPRD Jakarta
Prasetio Edi Marsudi dan anggota DPRD lainnya yang belum menyetujui rencana
Anies menjual saham perusahaan produsen Anker Bir sebesar 26,25 persen milik
Pemprov DKI itu.
“Ini belum seberapa, masih kami batasi, kalau tidak ditindak
lanjuti Ketua DPRD PrasetIo Edi, kami menyampaikan kepada beliau, kalau tidak
menyetujui program dari Pemda DKI, maka jangan salahkan kami, Jumat depan kami
ke sini lagi,” tegas Muchsin.
Sejumlah massa aksi demonstrasi di Gedung DPRD DKI mendukung
rencana Gubernur Anies melepas saham perusahaan bir PT Delta Djakarta Tbk,
Jumat (8/3/2019).
Persaudaraan Alumni 212 melakukan aksi unjuk rasa menuntut
DPRD DKI Jakarta untuk segera merestui rencana Pemprov DKI menjual saham PT
Delta Djakarta Tbk. Aksi tersebut digelar setelah salat Jumat.
Tuntutan mereka diterima oleh Wakil Ketua DPRD Jakarta
Mohamad Taufik. Mereka menilai rencana pelepasan saham bir ini harus segera
dilakukan untuk memenuhi janji kampanye gubernur Anies Baswedan.
Sebelumnya, anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Pantas
Nainggolan melihat bahwa ini adalah hasil aduan dari Gubernur DKI Jakarta Anies
Baswedan. Dia menganggap ada upaya mengadu domba rakyat dan legislatif.
“Ini nih Gubernur Anies jangan mengadu domba rakyat dengan DPRD. Jangan mengadu domba masyarakat atas dasar halal tidak halal, haram tidak haram,” jelas Pantas Nainggolan.
Apalagi dirinya melihat PT Delta sudah berdiri sejak 1932.
Seharusnya sebagai pemimpin, Anies dapat mempersatukan seluruh aspek baik
pemerintah, DPRD DKI dan warganya. Jika ada aksi, sama saja Anies menciptakan
konflik.
“Jangan menciptakan konflik di masyarakat dengan label halal
tidak halal. Ini kan seolah-olah Anies mengatakan bahwa PDIP atau DPRD tetap
menginginkan deviden dari bir, seolah-olah DPRD mendukung barang haram. Salah
itu,” tegasnya.
Selain itu, Pantas melihat tidak pernah ada beban APBD DKI
terhadap PT Delta, alias tidak ada modal penyertaan daerah. Sehingga dia
menyimpulkan PT Delta sudah mandiri dan malah memberikan deviden atau
kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Ya makanya pasti ada yang mendorong supaya ini demo, kan
gitu. Jangan membenturkan. Pemimpin itu harus mempersatukan, tolong diingatkan
gubernur itu,” kecamnya.
Pada kesempatan lain, Wakil Ketua DPR RI, M. Taufik
mengatakan usai mendengar keluhan massa aksi unjuk rasa. Politisi Partai
Gerindra ini bakal melakukan komunikasi kepada fraksi-fraksi yang ada di DPRD
DKI Jakarta.
“Masyarakat Jakarta ini minta supaya dewan menyetujui lah
supaya dewan jual saham tadi sy sampaikan sy akan komunikasikan ini dengan
seluruh fraksi. Saya meyakini dprd sepakat soal itu,” kata Taufik, Jumat
(08/03/2019).
Sementara itu, Taufik menegaskan Partai Gerindra sudah sejak
sepakat medukung Anies saham dari PT Delta Djakarta Tbk. Salah satu alasannya
lantatan PT Delta Djakarta ini memproduksi menuman beralkohol.
“Pak anies sudah bersurat ke kita saya baru tahu beberapa
waktu lalu. Ya enggak apa apa kalau rakyat mau datang lagi demo kita tunggu
lagi. Soal waktu kan susah nanti saya komunikasikan. Gerindra sepakat untuk
jual saham itu dari awal. Pertama karena haram,” tutupnya.