Tampilkan postingan dengan label Metropolitan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metropolitan. Tampilkan semua postingan

24 Oktober 2022

Dalam Aksi Damai, Kate Victoria Lim Putri Alvin Lim Minta Keadilan Di Mahkamah Agung Dan Kejagung RI

 



Red, police watch, -Senin 24 Oktober 2022, sekitar pukul 10 ratusan masyarakat yang terdiri Dari Advokat, wartawan,  lsm Dan Elemen masyarakat memenuhi jalanan gedung Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung RI untuk meminta Keadilan. 

Aksi Damai Kali ini sangat unik karena putri tunggal Pengacara vokal Alvin Lim yang dieksekusi sebelum putusan InCracth yang mana Diduga melanggar SEMA tahun 1985 karena Alvin Lim sebelumnya telah lepas demi hukum Di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sehingga seharusnya menunggu putusan MA.  

Kate Victoria Lim menunjukkan kedewasaan Dan keberanian diluar, sehingga mempesona pengunjung Dan masyarakat yang melihat aksi Damai. Kate di atas Mobil komando mengumandangkan "Bebaskan Alvin Lim! Dimana Keadilan bagi masyarakat? " ucap Kate dengan lantang. 

Kate Dalam keterangan pers mengungkapkan sulitnya mendapatkan keadilan bagi masyarakat, dimana Hukum hanya dimiliki oleh orang berduit dan berkuasa. 

"Saya minta agar Mahkamah Agung sebagai benteng terakhir pencari Keadilan dapat menegakkan Hukum dengan Rasa keadilan. Dua pelaku utama divonis 2.5 tahun, tapi papa saya yang Katanya ikut Serta malah Di vonis 4.5 tahun. Dimana keadilan? Hukum sangat tajam ke papa saya, tapi tumpul Ke oknum pejabat seperti Jaksa Pinangki hanya vonis 4 tahun. 

Sebelumnya Advokat Alvin Lim ditahan kejaksaan terkait dugaan ikut Serta pemalsuan ktp Karena memberikan Alamat kantor hukumnya Ke pelaku utama. Dimana alamat kantor digunakan untuk buat ktp palsu dan merugikan Allianz sejumlah 6 juta rupiah atas klaim rumah sakit. Kate menduga  bahwa hal tersebut adalah rekayasa oknum tertentu yang terganggu atas suara vokal ayahnya.**MRI

17 Januari 2021

Fadil Imran Kapolda Metro Ditantang Tersangkakan Ahok Hingga Raffi Ahmad

 

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran


Red, POLICEWATCH,-  Polda Metro Jaya menolak laporan Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Paket IB) terhadap Raffi Ahmad, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan beberapa pihak lainnya. Laporan ditolak lantaran kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan tersebut sedang ditangani oleh Polres Metro Jakarta Selatan.

Ketua Pekat IB, Lisman Hasibuan mengatakan, pihaknya sudah menyurati Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran setelah laporan ditolak.

 Isinya yakni mendesak agar pihak-pihak yang hadir dalam pesta tersebut ditetapkan sebagai tersangka.

“Kita minta Raffi Ahmad dan Ahok dan kawan-kawan ditersangkakan dan segera dipanggil. ini sudah ada tanda terimanya kepada Pak Kapolda Metro Jaya, isinya adalah meminta Rafii Ahmad dan kawan-kawan ditersangkakan,” kata Lisman, Sabtu (16/1).

Lisman menilai yang dilakukan Raffi bersama orang-orang lainnya telah meresehkan. Terlebih Raffi pada hari yang sama disunti vaksin Covid-19 bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

“Ini sifatnya sudah membuat kagaduhan publik, yang kedua ini dia publik figur,” imbuhnya.

Sebagai seorang publik figur, Raffi dan yang lainnya seharusnya memberikan contoh yang baik. Apalagi saat ini kondisi Covid-19 terus mengalami peningkatan.

“Kita tinggal tunggu besok, Kapolda Metro Jaya terkait dengan sikap beliau yang terus berperang sama Covid, kita harus tegas, sankai harus tegas,” jelas Lisman.

Sebelumnya, Raffi Ahmad akhirnya angkat bicara setelah menjadi sorotan netizen di media sosial akibat foto-fotonya sedang berpesta tersebar di media sosial usai menerima vaksin Covid-19 pada siang harinya. Raffi meminta maaf karena dinilai tidak memerhatikan protokol kesehatan seperti tidak menggunakan masker dan menjaga jarak aman. 

Permintaan maaf Raffi Ahmad ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, semua staf kepresidenan dan masyarakat luas.

“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Presiden Jokowi, kepada seluruh staf yang ada di Sekretariat Presiden. Minta maaf kepada masyarakat Indonesia atas peristiwa tadi malam,” kata Raffi Ahmad mengawali klarifikasinya dalam postingan video di akun Instagram-nya.

Dalam permintaan maafnya, Raffi meluruskan beberapa hal. Ayah satu anak itu menjelaskan, lokasi acara tadi malam bukan digelar di tempat umum, melainkan di rumah pribadi orang tua salah satu sahabatnya. Raffi kebetulan datang memenuhi undangan salah satu sahabatnya bersama sejumlah artis lain seperti Anya Geraldine, Gading Marten, komika Uus, dan yang lainnya.

Raffi Ahmad mengatakan pada saat hendak masuk ke lokasi acara, semuanya mengikuti standar protokol kesehatan. “Kondisi memang sebelum masuk mengikuti protokoler. Tapi pas sudah di dalam, kebetulan saya lagi makan tidak pakai masker, tiba-tiba ada yang foto. Tapi apapun itu saya juga minta maaf karena jadi heboh,” tutur Raffi Ahmad***

Pewarta: SUTOMO
Editor: MRI

15 Januari 2021

Ramal Presiden Jokowi Bakal Lengser Mbak You Dilaporkan Wanhat MIO Ke Polda Metro Jaya

 


Red, POLICEWATCH,-  Sehubungan dengan adanya dugaan Penyebaran Berita bohong atau kabar tidak pasti atau dugaan provokasi dan penghasutan tentang ramalan Pergantian Presiden dan penjarahan oleh beberapa akun youtube, maka terhadap hal tersebut, Andi Candra Nasution dari Masyarakat Pecinta Presiden Jokowi, akan membuat Laporan Polisi malam ini di Polda Metro Jaya dalam dugaan penghasutan, provokasi dan penyebaran kabar tidak pasti 

“Laporan Polisi (LP) akan dilakukan malam ini, Jumat (15/1/21) pukul 19.00 Wib”, jelas Pitra Romadoni selaku kuasa hukum Andi Candra. Menurut Pitra yang juga dewan penasehat (Wanhat) Media Independen Online (MIO) Indonesia itu.

Laporan dilakukan di SPKT Polda Metro Jaya. Selain Pitra, sejumlah pengacara ikut mendapingi, antara lain Yudha Adhi Oetomo, SH.MH.Cla,
Ratna Herlina Suryana, SH

Sebagaimana banyak dilansir, guna mencari sensasi agar tenar atau dijuluki dukun ampuh pengganti Mama Laurent. Inilah yang dilakukan seorang wanita asal Salatiga Jateng yang disebut Mbak You alias MY. Entah roh jahat mana yang merasuki di pikirannya tiba-tiba megeluarkan ramalan Jokowi bakal dilengserkan dan Indonesia banyak penjarahan dimana-mana.

Video berdurasi 1.05 menit itu beredar luas menyebutkan penjarahan akan terjadi 2021 dan akan ada pergantian prsiden. Karena rakyat susah. Apakah ucapan si dukun dapat dipertanggung jawabkan? itu pertanyaannya.

Pemilik nama asli Euis Juwariyah Johana. Setelah Mama Laurent tiada, kini sosok Mbak You menjadi lebih banyak dikenal netizen Indonesia. Mbak You merupakan salah satu paranormal Tanah Air asal Salatiga yang namanya terkenal karena sifatnya yang to the point***

Reporter: M Rodhi irfanto SH

6 Januari 2021

Warganet: Waduk Rio-Rio Lagi Dikerjain Biar Cantik, Jangan Taruh Tunawisma Dulu, Sindir Blusukannnya Mensos Risma di Jakarta

 

Dok : MPW

Red, POLICEWATCH,- Aksi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma yang getol blusukan di Jakarta mendapat sindiran dari netizen atau warganet. Pada Senin (4/1/2021) Risma menyisir kawasan Sudirman hingga MH Thamrin, Jakarta Pusat hingga Bu Risma menemui pemulung dan gelandangan.

Banyak netizen yang menyebut kegiatan Risma hanya pencitraan semata atau ada yang bilang Risma adalah Menteri Sosial RI bukan Menteri Sosial Jakarta

Akun @GeiszChalifah menuliskan dalam Twitternya bahwa saat ini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tengah membangun Waduk Rio-Rio supaya cantik. “Ini namanya waduk Rio-Rio adanya di Pulomas. Lagi dikerjakan oleh Anies biar jadi Cantieeeekkkkk. Jangan ditaruh Tuna Wisma dulu. Nanti aja kalau udh keren spt Sudirman Thamrin baru kirim gelandangan buat diwawancara,” ujar @GeiszChalifah Selasa (5/1/2021).

Warganet lainnya juga membingungkan kok Sudirman-Thamrin mendadak ada tunawisma. “Saya yang orang jakarta ampe bingung kenapa sudirman thamrin tiba-tiba nongol tuna wisma? Apa dikirim langsung dari sby?” kata

“Bu syantik sukanya gitu, pak @aniesbaswedan. menata kota dengan rapi, hingga dpt bejibun penghargaan, eh tiba2 bu syantik bawa gembel dan di wawancarain segala... Ampun Dijeee,” ujar @abdul_hair.

Pewarta: Sutomo



30 Desember 2020

Banyak Tentara dan Polisi, Petamburan Bak Afghanistan

  


Red, POLICEWATCH,- Sore ini, markas FPI di Petamburan bak Afghanistan. Banyak polisi dan tentara yang siaga dengan senjata laras panjang. Semuanya dalam posisi siaga. Berdasarkan pantauan genpi,co, pasukan polisi itu berjaga di Gang Petamburan III, tempat yang diketahui sebagai markas pusat FPI. Kawasan itu juga merupakan kediaman Imam Besar FPI Rizieq Shihab.

Aparat keamana terlihat mulai berdatangan sekitar pukul 16.00 WIB, Rabu (30/12). Kesan yang terasa sangat menyeramkan. Polisi meminta warga menurunkan baliho Rizieq yang terletak di depan Gang Petamburan III. 

Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih terlihat berada di tengah pasukan,Namun, belum ada keterangan terkait kedatangan pasukan polisi tersebut.

Di depan Gang Petamburan III, nuansanya nyaris sama. Ada pasukan TNI yang terlihat siaga. Belum jelas apa maksud dari kehadiran polisi dan TNI di Petamburan. Yang jelas, pasukan ini hadir setelah Menko Polhukam Mahfud MD mengumumkan pelarangan FPI di Indonesia

Pewarta : AJI SR

 

16 Desember 2020

Di Medsos Sebut Polisi Dajjal, Seorang Wanita Ditangkap

 


Jakarta, POLICEWATCH,-  Seorang perempuan berinisial RW (53) ditangkap oleh aparat kepolisian terkait ujaran kebencian. Dia ditangkap usai mengatakan 'polisi dajjal' dalam sebuah video dan tersebar di media sosial.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan RW ditangkap pada Senin (14/12) di Bogor, Jawa Barat. Penangkapan RW itu berawal dari patroli siber yang dilakukan Unit 2 Subdit Siber Polda Metro Jaya.

"Dan ditemukan sebuah video yang isinya seorang wanita menyatakan ujaran kebencian dan penghinaan di sosial media Tiktok dengan nama akun @yudinratu," kata Yusri dalam keterangannya, Rabu (16/12).

Kepolisian kemudian menyelidiki akun tersebut dan diketahui pemiliknya berinisial RW. Dalam kasus ini, kata Yusri, pelaku diduga melakukan tindak pidana ujaran kebencian dan menyebarkan berita bohong.

Dalam penangkapan itu, polisi turut menyita barang bukti berupa satu buah handphone yang digunakan untuk merekam dan menyebarkan video.

"Membawa pelaku ke Polda Metro Jaya untuk melakukan pemeriksaan," ucap Yusri.

Pelaku RW dapat disangkakan dengan Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45 A ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan atau Pasal 14 dan atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan atau Pasal 207 KUHP.

Video TikTok yang dibuat oleh RW itu beredar di media sosial. Salah satunya diunggah akun Twitter @agoez_76.

Pewarta: Aji SR


13 Desember 2020

Para Jawara Betawi 411 Se-Jabodetabek Siap Menyerahkan Diri dan Ikut Ditahan Bersama Rizieq Shihab



Jakata, POLICEWATCH,- Menyusul pengumuman resmi penahanan terhadap Rizieq Shihab oleh Polda Metro Jaya, Minggu dini hari, dukungan dari sejumlah elemen umat Islam pun mengalir kepada imam besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

Tak sekadar dukungan, mereka juga ada yang lebih dahulu menyatakan siap menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya dan siap bersama-sama Rizieq Shihab jika resmi ditahan. Salah satu dukungan itu datang dari keluarga besar Brigade Jawara Betawi 411 se-Jabodetabek.


Dalam sebuah video yang diunggah di akun resmi mereka di Instagram, segenap keluarga besar Brigade Jawara Betawi 411 se-Jabodetabek menyatakan sikap siap datang ke Polda Metro Jaya untuk menyerahkan diri

Sikap tersebut, menurut mereka, sebagai upaya pertanggungjawaban ikut dalam kerumunan saat menyambut kedatangan Rizieq Shihab di Petamburan, Jakpus, juga saat di Megamendung, Bogor beberapa waktu lalu. "Keluarga besar Brigade Jawara Betawi 411 se-Jabodetabek akan datang ke Mapolda untuk ditahan bersama Imam Besar Habib Rizieq Shihab," bunyi pernyataan Brigade Jawara Betawi 411 se-Jabodetabek, Sabtu,12/12

"Ini merupakan pertanggungjawaban kami yang telah ikut menjemput beliau (HRS), dan kami juga telah datang ke Petamburan untuk mengikuti acara Maulid. Demikian pernyataan sikap ini, kami Keluarga Besar Brigade Jawara Betawi 411 siap ditahan juga." Pernyataan sikap serupa juga datang dari elemen yang mengatasnamakan umat Islam Jawa Barat, dan beberapa daerah lain.

Rizieq Shihab datang ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait kasus kerumunan di Petamburan, pada Sabtu (12/12).

Setelah menjalani pemeriksaan selama 11 jam, Rizieq Shihab resmi dinyatakan statusnya sebagai tersangka kasus kekarantinaan kesehatan dan penghasutan. Polda Metro Jaya pun melakukan penahanan terhadap Rizieq Shihab pada Minggu (13/12) dini hari

Pewarta: Aji SR


7 Desember 2020

Rapat kepengurusan Jawara Indonesia Bersatu (JIB) Di Teluk Buyung Bekasi Utara.

 




BEKASI.POLICEWATCH.NEWS,- Rapat pengurus jawara Indonesia bersatu dihadiri Abi Kamaludin Ali Pembina JIB, ustadz Mamun/Ki Tabib Palugada Penasehat JIB Dan Guru Rusli/Mat Peci hitam, Para Panglima dan guru guru dari padepokan padepokan pencak silat.Minggu 06 Nopember 2020

Jawara Indonesia Bersatu harus bisa merangkul semua kalangan masyarakat, selain Jaga ulama, Jaga Saudara, Jaga Negara, ditambahkan juga Jaga Habaib dalam slogannya, krn Ulama Dan Habaib itu beda tidak sama, Jadi slogannya sekarang Jaga Habaib, Jaga Ulama,Jaga Saudara, Jaga Negara, ujar Abi Kamaludin Ali Pembina JIB,

Terimakasih buat jawara jawara yang hadir pada rapat Pengurus Jawara Indonesia Bersatu (JIB)Kita Jawara Indonesia Bersatu harus bisa menjalin silaturahmi dengan semua jawara jawara yang ada di Bekasi dan sejabotabek, bila perlu seindonesia agar satu tujuan ya itu Jaga Habaib,Jaga Ulama,Jaga Saudara,Jaga Negara.

Menyatukan semua jawara dari padepokan padepokan pencak silat dan kesenian budaya betawi dan lainnya, ujar Muharom ketua JIB dalam sambutannya didampingi Mandor Cileng wakil ketua JIB, kharisma(Rima) sekjen JIB.

Pewarta: Amun /Jefry Gobang
Redaksi: Policewatch.

29 November 2020

FPI Bersumpah Bela Mati-matian dengan Segala Cara Terkait Panggilan HRS Mau Diperiksa Polda Metro Jaya

 


Jakarta, Policewatch,- Front Pembela Islam (FPI) menyatakan bersumpah akan berusaha membela mati-matian Habib Rizieq Shihab (HRS) usai polisi melayangkan surat pemanggilan pemeriksaan yang diantarkan tadi malam.

“Mohon Do’a dari semuanya. Saat ini Polisi mendatangi Rumah Imam Besar Habib Rizieq Syihab, untuk memberikan surat panggilan pemeriksaan,” tulis akun resmi FPI di Twitter @kabar_fpi pada Jumat malam (27/11/2020).

“Semoga Allah menggagalkan semua niat buruk yang ditujukan kepada beliau. Aamiin,” sebutnya.

Menurut pernyataan tersebut FPI pun akan mendampingi HRS kemana beliau melangkah siapapun yang ingin menjebloskannya ke penjara.

“Kalian habiskan energi dan berusaha mati-matian menjebloskan Imam Besar kami ke Penjara dgn segala cara,” katanya.

“DEMI ALLAH..kami akan habis-habisan dan mati-matian pula membela Imam Besar kami dgn segala cara. Kami akan dampingi Imam Besar kemanapun beliau melangkah,” tulis akun FPI lagi.


Sebelumnya polisi menyebut akan memanggil HRS terkait dengan pelanggaran protokol kesehatan di acara pernikahan putrinya yang digelar di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

“Iya semua (dipanggil), siapa saja, kita tidak mengkhususkan satu, dua orang, siapa saja yang terkait dalam pemenuhan alat bukti tersebut akan kita panggil. Kita panggil dalam kapasitas, ada dua, ada kapasitas sebagai saksi dan ada tersangka,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat, di Polda Metro Jaya, Senayan, Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Kombes Tubagus juga belum mengetahui kapan akan melakukan pemanggilan beberapa saksi tersebut.

“Pemanggilan itu masih kita rencanakan, kan baru kita naikan ke penyidikan. Jadi proses penyidikan mencari alat bukti untuk menemukan tersangka itu lah proses penyidikan,” ungkap Tubagus.

Untuk diketahui, kasus dugaan kerumunan massa di acara pernikahan putri Rizieq Shihab itu naik ke tahap penyidikan. Yang mana, tahap itu sudah ada unsur pelanggaran atau pidana***

Pewarta : Rudy S

24 November 2020

Jika Ada Yang Ganggu Anies " Ratusan Ribu Anggota Karang Taruna se-DKI" Siap Pasang Badan

 

Jangan ganggu Gubernur DKI Jakarta dalam tunaikan tugas pimpin ibu kota

Red, POLICEWATCH,-  Karang Taruna se-DKI Jakarta menyatakan memberi dukungan penuh terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Basewedan terkait isu pelanggaran protokol kesehatan yang berkembang belakangan ini.

Seperti diketahui, Anies Baswedan sempat dipanggil ke Polda Metro Jaya terkait dengan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 yang terjadi di Jakarta.

Itu karena acara yang digelar oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta, Sabtu (14/11/2020).

Ketika itu, sepulangnya dari Arab Saudi ke Indonesia, Rizieq Shihab menggelar acara Maulid Nabi Muhammad SAW serta pernikahan putrinya, Najwa Shihab yang menimbulkan kerumunan massa.

Menanggapi polemik tersebut, Ketua Karang Taruna DKI Jakarta, Muhammad Mul, mengatakan dirinya siap mengawal serta menjaga Anies yang notabenenya adalah Pembina Umum Karang Taruna DKI Jakarta.

“Kami, Karang Taruna DKI Jakarta mengambil sikap untuk selalu menjaga serta mengawal pembina umum kami. Jangan ganggu Gubernur DKI Jakarta tunaikan tugas pimpin ibu kota,” kata Mul  (22/11/2020).

Mul mengatakan, bahwa dirinya dengan seluruh anggota Karang Taruna DKI Jakarta siap memberikan semangat dan dukungan kepada Anies untuk menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah atau Gubernur DKI.

Apalagi, kata dia, anggota Karang Taruna se-DKI Jakarta jumlahnya ada ratusan ribu orang.

Jumlah tersebut berasal dari tingkat RT hingga tingkat kota di lima wilayah DKI Jakarta. Belum lagi ditambah satu Kabupaten Kepulauan Seribu.

“Dan kami siap bila diperlukan untuk memberi semangat serta dukungan kepada Pak Gubernur Anies Baswedan,” kata Mul.

Menurut Mul, selama ini Anies telah menjalankan tugasnya sebagai seorang kepala daerah dengan baik dan benar. Namun yang terjadi selama ini dinilainya justru sebaliknya.

“Ada banyak tudingan miring yang menghampiri beliau,” ujar Mul yang menyesalkan hal itu terjadi.

Sekretaris Majelis Pertimbangan Karang Taruna (MPKT) Muhaimin juga mendukung apa yang menjadi sikap Karang Taruna se-DKI Jakarta yang mengawal Anies Baswedan memimpin ibu kota.

Muhaimin juga meminta agar segera dilakukan koordinasi tingkatan untuk pernyataan sikap moril yang tertuang dalam surat tertulis supaya bisa disampaikan langsung kepada Anies.

“Saya rasa wajar saja, karena Pak Gubernur sudah dianggap sebagai orang tua sendiri dan sekaligus menjadi pembina umum. Sikap itu adalah wujud bakti seorang anak kepada orang tuanya,” tutur Muhaimin

Pewarta : Sutomo

Arifin, Bantah Penurunan Baliho Habib Rizieq Dihalangi FPI

 

Dok; itsm

Red. POLICEWATCH,-  Ketua Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi DKI Jakarta, Arifin membantah, dalam penurunan baliho Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab, dihalangi oleh anggota Front Pembela Islam (FPI).

Arifin mengatakan, anggotanya telah menurunkan baliho dan spanduk Habib Rizieq Shihab di pinggiran jalanan Ibu Kota. Namun spanduk itu dipasang kembali oleh oknum tertentu. Jadi, dalam pencopotan spanduk itu bukan dihalangi.

“Bukan dihalangin, sudah diturunkan dipasang lagi,” kata Arifin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa, 24 November 2020.

Dia mengatakan, pola seperti itu terus terjadi. Pengawasan di lapangan pun terbatas, karena harus mengerjakan tugas lain.

“Bahasanya salah kalau dihalangin, menghalangin itu kalau mau nurunin dijagain terus enggak bisa, kan jadinya begitu. 

Kalau amannya udah diturunin, kemudian besok lusanya dipasang lagi, itu bukan dihalangin. Bahasanya bukan dihalangin,” ujarnya

Karena itu, ia meminta semua spanduk harus diturunkan tidak hanya baliho yang bergambar Habib Rizieq Shihab. Tapi spanduk lainnya harus diturunkan, yang melanggar peraturan daerah (Perda).

“Saya sudah minta turunkan semua spanduk, semua spanduk jangan cuma spanduk HRS (Habib Rizieq Shihab) doang, semua spanduk yang melanggar perda kita tertibkan,” katanya.  

Sebelum itu, jajaran anggota Satpol PP bersama aparat TNI dan Kepolisian melakukan pencopotan terhadap baliho dan spanduk yang bertuliskan atau bergambar Habib Rizieq Shihab di Jakarta.

Pewarta: Sutomo

Lagi- Lagi Agustinus Panjat Papan Reklame Sambil Kibarkan Merah Putih

 

Dok : istimewa

Jakarta, POLICEWATCH,-  Pria asal Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus Woro kembali berulah dan menjadi sorotan. Kali ini, dia memanjat baliho di Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, untuk menyuarakan aspirasinya.

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Sri Widodo membenarkan kejadian tersebut. Agustinus naik ke baliho berukuran besar pada pukul 07.30 WIB.

"Yang manjat itu Agustinus, pria yang suka manjat reklame di Jakarta," kata Widodo, Dalam aksinya, Agustinus memasang tiga spanduk yang diikatkan di tiang-tiang baliho yang memajang wajah Ketua Gerakan Pakai Masker.

Seperti dalam aksi-aksi sebelumnya, Agustinus juga membawa bendera Merah Putih yang diikat di kayu, lalu dikibar-kibarkan dari atas baliho yang dipanjatnya.

Motif Agustinus melakukan aksi panjat reklame sambil bawa-bawa spanduk untuk mencari sensasi, kata Widodo.

Petugas Lantas Polres Metro Jakarta Selatan mencoba membujuk Agustinus untuk turun dari atas reklame yang memiliki ukuran besar tersebut. Petugas menyampaikan imbauan menggunakan pengeras suara.

Agustinus diingatkan bahwa aksinya tersebut berbahaya dan dapat mengancam nyawanya apabila terjatuh dari atas reklame.

Sekitar pukul 09.10 WIB, Agustinus berhasil diturunkan menggunakan mobil derek (crane) milik Pemadam Kebakaran Kota Jakarta Selatan.

Evakuasi Agustinus Woro dari atas papan reklame tersebut dipimpin oleh Kabagbinops Lantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karo Sekali.

"Sekarang Agustinus dibawa ke Polsek Kebayoran Baru untuk kita mintai keterangan," kata Widodo.

Agustinus beberapa kali melakukan aksi panjat reklame dan baliho di Jakarta. Berdasarkan penelusuran jejak digital, aksi tersebut telah dilakukannya sejak 2016.

Aksi memanjat reklame Desember 2016, Agustinus menuntut keadilan terkait kematian keponakannya. Lalu September 2018 kembali melakukan aksinya meminta Komnas HAM mengusut kematian keponakannya.

Pada Februari 2017, Agustinus memanjat reklame di Simpang Empat Slipi, Jakarta Barat, lalu memasang sejumlah spanduk yang terkait dengan kematian keponakannya***

Peawarta: Sutomo

22 November 2020

Viral........! Anies Baswedan Sapa Publik via Twitter, Warganet Salfok: Sindir Jokowi?

 




 Red, POLICEWATCH,-  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru saja menyapa publik lewat jejaring Twitter miliknya, Minggu (22/11/2020) pagi.

Anies Baswedan menulis ucapan selamat menikmati Minggu pagi disertai dengan sebuah foto diri.

Dalam foto tersebut, tampak Anies Baswedan seolah-olah sedang membaca sebuah buku berbahasa Inggris.

Buku itu berjudul "How Democracies Dies" atau "Bagaimana Demokrasi Mati"

"Selamat pagi semua. Selamat menikmati Minggu pagi,tulis Anies Baswedan melengkapi narasi foto yang diunggahnya.

Alih-alih mendapat balasan 'selamat pagi juga', kolom balasan cuitan Anies Baswedan malah disesaki dengan komentar warganet yang salah fokus dengan buku yang dibawanya.


Warganet menduga, cuitan akun Twitter @AniesBaswedan tersebut adalah salah satu bentuk sindiran kepada Presiden Jokowi, Pasalnya, sebelum ini beredar foto Jokowi tengah asyik membaca komik "Si Juki".


"Mas Anies Baswedan nyindir yang suka baca komik hahaha," kata @kang*******.

"Keren banget sindirannya. Tajam euy. Kalau masih punya otak dan hati pasti malu," balas @rido******.

"Kirain lagi baca komik sinchan or doraemon Pak. Kok gak seperti Presiden Jokowi," ucap @does*****.

"Ini bukan komik Juki. Ini sindiran halus banget yang punya otak," timpal warganet lain.


Selain bentuk sindiran kepada Presiden Jokowi, ada pula yang menduga cuitan Anies Baswedan itu merupakan satire atas kejadian belum lama ini, saat dia dipanggil kepolisian untuk kasus pernikahan Putri Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.

"Buku yang bapak baca itu seperti ada satirenya," ujar @rahmat*******.

"Keras kodenya," balas @Fachri******.

Kekinian, cuitan Anies Baswedan telah disukai ratusan kali dan disukai ribuan pengguna Twitter.

"Kirain lagi baca komik sinchan or doraemon Pak. Kok gak seperti Presiden Jokowi," ucap @does*****.

"Ini bukan komik Juki. Ini sindiran halus banget yang punya otak," timpal warganet lain.


Selain bentuk sindiran kepada Presiden Jokowi, ada pula yang menduga cuitan Baswedan Anies  itu merupakan satire atas kejadian belum lama ini, saat dia dipanggil kepolisian untuk kasus pernikahan Putri Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.


"Buku yang bapak baca itu seperti ada satirenya," ujar @rahmat*******.

"Keras kodenya," balas @Fachri******.

Kekinian, cuitan Anies Baswedan telah disukai ratusan kali dan disukai ribuan pengguna Twitter.***

18 November 2020

Tagar #Anies4PresidenRI2024 Jadi Trending Usai Diperiksa Polisi

 

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan


Sebuah tagar #Anies4PresidenRI2024 menjadi trending topik di jagad media sosial Twitter pada hari ini, Rabu (18/11/2020).

Red, POLICEWATCH,- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memang tengah ramai menjadi perbincangan publik setelah pada Selasa (17/11/2020) memenuhi panggilan Polda Metro Jaya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dimintai klarifikasi terkait dugaan adanya pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 di Jakarta pada Sabtu (14/11/2020).

Pada hari itu, diketahui Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) melangsungkan acara pernikahan anaknya yakni Syarifah Najwa Shihab dengan Irfan Al Idrus di Petamburan, Jakarta Pusat.

Selain itu, acara pernikahan itu ternayata juga dibarengi dengan acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Akibatnya, jumlah tamu undangan gang hadir membludak. Diperkirakan, mencapai 10.000 orang.

Adalah akun FPI @DPPFPI_ID yang kali pertama menggaungkan tagar
#Anies4PresidenRI 2024. Tak hanya tagar, tapi juga ada sebuah caption dan foto Anies tengah shalat.

“Gasssss….. Guncang Istana!” tulis akun @DPPFPI_ID pada Rabu (18/11/2020).

Adapun foto yang diunggah oleh akun @DPPFPI_ID itu juga dibubuhi kutipan QS Surat Al-Insyirah lengkap dengan 8 ayat dan terjemahannya.

Menurut FPI, surat itu dibacakan Anies Baswedan saat menunaikan shalat Maghrib di Polda Metro Jaya pada Selasa (17/11/2020).

Tak butuh waktu lama agar tagar #Anies4PresidenRI 2024 menjadi trending topik di Indonesia.

Hingga sore ini, unggahan akun @DPPFPI_ID dengan tagar
#Anies4PresidenRI 2024 itu sudah dikomentari 111 kali, dibagikan 448 kali, dan disukai 1.406 orang.

Tak hanya itu banyak warganet juga yang memberi dukungan kepada Anies setelah diperiksa oleh Polda Metro Jaya. Salah satunya warganet dengan nama akun @Toperendusara1.

“Walaupun kedudukan lebih tinggi dan memiliki kewenangan, mas gub @aniesbaswedan menghormati proses pemanggilan polda yang cacat hukum,” tulis akun @Toperendusara1 dalam cuitannya.

“Keadilan akan hadir di tengah jika dipimpin orang baik yang cerdas, bukan baik tapi bodoh.”

Sebelumnya, berrdasarkan hasil survei Populi Center pada 21 hingga 30 Oktober 2020 di 100 kabupaten/kota, Anies menempati urutan ketiga dalam bursa calon presiden 2024.

Elektabilitas Anies berdasarkan hasil survei tersebut sebesar 9,5 persen. Ia masih berada di bawah Prabowo Subianto yang berada di urutan teratas dengan elektabilitas 18, 3 persen.

Kemudian di urutan kedua ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas mencapai 9,9 persen. Beda 0,4 persen dengan Anies.


Sumber : KOMPAS
Pewarta: Harry

Kombes Tubagus Ade Hidayat: Ada atau Tidak Ada Pidana, 2-3 Hari ke Depan Terkait Kerumunan Massa Habib Rizieq

 


JAKARTA, POLICEWATCH, – Penyidik Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan terhadap kerumunan massa saat acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.

Acara yang berlangsung di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi itu diduga terjadi pelanggaran protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Saat ini, penyidik Polda Metro Jaya tengah menyelidiki dugaan unsur pidana terkait acara tersebut.

“Tahapannya adalah saat ini penyelidikan, itu untuk menjawab satu hal ada atau tidak ada pidana saat ini dalam waktu 2-3 hari ke depan,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat di Polda Metro Jaya, Selasa (17/11).

Apabila ditemukan unsur pidana, Polda Metro Jaya akan melakukan gelar perkara dan menaikkan status kasus itu ke tingkat penyidikan. Ketika status naik ke penyidikan, penyidik bisa menetapkan tersangka dalam kasus tersebut.

“Kalau ada tindak pidana maka akan dilakukan gelar perkara untuk dinaikkan menjadi penyidikan. Proses penyidikannya masih berlangsung nanti baru menentukan siapa tersangkanya, itu tahapan dari pada penyidikan,” tambahnya.

Polda Metro Jaya telah melayangkan panggilan kepada 14 orang untuk dimintai klarifikasi terkait kerumunan massa di rumah Rizieq Shihab pada Sabtu malam.

Salah satu pihak yang diundang untuk memberikan klarifikasi adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab juga akan segera dipanggil oleh penyidik Polri, untuk memberikan klarifikasi karena telah membuat acara resepsi pernikahan anaknya yang dibarengi dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad sehingga menimbulkan kerumunan.

Selain itu, penyidik juga memanggil Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW), satpam atau linmas, lurah dan camat setempat serta Wali Kota Jakarta Pusat.

Pihak KUA juga akan dimintai klarifikasi termasuk Satgas COVID-19, Biro Hukum Pemerintah Provinsi DKI dan beberapa tamu yang hadir.

Acara tersebut dihadiri sekitar 7.000 orang. Selain itu, di markas besar FPI di Petamburan juga diadakan kegiatan yang menjadi tempat berkumpulnya massa dalam jumlah besar***

Pewarta : Harry

Melaluli Jejaring Sosial "Kasus protitusi yang melibatkan anak-anak sebagai korban makin meningkat" selama pandemi Corona (Covid-19)

ILUSTRASI


"Mereka menggunakan Media sosial seperti Facebook, MiChat, Wechat dan Whatsapp yang kemudian dihubungkan kepada pelanggan,

Red, POLICEWATCH,-  Kasus protitusi yang melibatkan anak-anak sebagai korban makin meningkat selama pandemi Corona (Covid-19). Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, ada 88 kasus anak korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dan eksploitasi anak.

Komisioner KPAI Bidang Trafficking dan Eksploitasi Ai Maryati Solihah memaparkan berdasarkan pantauan KPAI sejak Juli-September 2020, 88 kasus itu didominasi oleh anak korban eksploitasi pekerja anak sebanyak 18 kasus dan anak korban prostitusi 13 kasus.

"Selebihnya anak korban perdagangan, anak korban adopsi ilegal, anak korban eksploitasi seks, komersial anak dan anak (pelaku) rekrutmen ESKA dan Prostitusi," kata Ai Maryati, Rabu (18/11/2020).

Dia menjelaskan rata-rata ada lebih dari satu orang anak pada setiap kasusnya, dan kebanyakan anak perempuan usia 12-18 tahun yang menjadi korban.

"Mereka menggunakan beragam media sosial seperti Facebook, MiChat, Wechat dan Whatsapp yang kemudian dihubungkan kepada pelanggan," jelasnya.

Semua kasus melibatkan mucikari yang berjaringan, mucikari ini biasanya merangkap sebagai pacar dan terlibat hidup bersama untuk memperdaya korban bahkan mencabulinya terlebih dahulu sebelum dijual.

Ai Maryati menjamin saat ini korban sudah berada dalam perlindungan layanan Pemerintah Daerah setempat, baik P2TP2A atau Panti Sosial yang menangani perempuan dan anak untuk dilakukan pemulihan dan penanganan serta memastikan pemenuhan hak-hak anak, terutama kesehatan fisik dan psikologis.

Proses hukum anak juga sedang berjalan dan hampir seluruhnya menggunakan UU NO 35/20014 tentang Perlindungan Anak pasal 76D dan pasal 81 yang pidananya minimal 5 tahun dan maksimal 15 tahun plus denda.

"KPAI mengimbau pada Aparat baik Kepolisian dan Kejaksaan untuk senantiasa mencermati adanya cara proses dan tujuan anak dieksploitasi secara seksual yang ditunjukkan oleh UU No 21/2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang menjadi bagian penting penegakkan hukum serta pemenuhan Hak Restitusi," ucapnya.

Ai Maryati juga meminta pemerintah untuk waspada akan ledakan pekerja anak di era pandemik ini agar jaminan hak pendidikan anak-anak harus benar-benar dipenuhi, serta penguatan skill dan penempatan lapangan kerja baru harus menjadi pintu masuk agar dapat menekan anak dan remaja agar tidak terlibat dalam pekerjaan terburuk anak***

Pewarta : Harry

17 November 2020

Gisel Jalani Pemeriksaan, Polisi Sebut Kemungkinan Tersangka Baru

 


Jakarta, Policewatch,- Video asusila yang belakangan beredar mirip artis Artis Gisella Anastasia kini sedang memasuki tahap pemeriksaan di Polda Metro Jaya.Saat ini, Gisela secara intensif menjalani pemeriksaan terkait video syur mirip dirinya. Sudah tiga jam berlalu, pemeriksaan Gisel sapaannya belum juga selesai.
"Saat ini kita jadwalkan saudari GA untuk dilakukan pemeriksaan sejak jam 11 tadi yang bersangkutan sudah sementara atau masih melakukan pemeriksaan, masih berlangsung," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Yusri Yunus di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (17/11/2020).

Sementara Gisella Anastasia masih diperiksa, Yusri Yunus belum bisa berkomentar terkait statusnya, Kini, ibu satu anak itu diperiksa sebagai saksi.
"Nanti kita tunggu hasilnya seperti apa pemeriksaan tersebut. Apakah berkembang nanti kepada yang lain, apa kemungkinan masih ada penetapan tersangka yang lain," beber Yusri Yunus."Termasuk kemarin juga dari beberapa profiling lagi kita menentukan ada satu akun lagi yang memang masif melakukan penyebaran video asusila yang tersebar," sambungnya lagi
Lebih lanjut, dua pelaku penyebaran video syur mirip Gisella Anastasia sendiri sudah ditahan. Penyidik juga sudah dipanggil saksi ahli untuk membedah video tersebut.
"Dua tersangka sudah kita amankan sudah kita lakukan penahanan tersangkut masalah adanya penyebaran secara masif video asusila di media sosial. Kemudian kita sudah memanggil beberapa saksi ahli IT sama juga saksi-saksi tim maupun juga saksi Hukum," jelasnya.
Selain itu, polisi juga menyatakan ada kemungkinan jumlah tersangka bertambah. Namun, masih menunggu hasil pemeriksaan Gisel.
"Kemungkinan ada lagi yang lain (tersangka) nanti kita masih menunggu hasil dari pemeriksaan saudari GA ini untuk berkembang atau tidak tahap penyidikan oleh teman-teman dari subdit cyber Polda Metro Jaya," sambungnya.
Untuk diketahui, Gisella Anastasia memenuhi panggilan kepolisian terkait video syur mirip dirinya di Polda Metro Jaya  pada Selasa (17/11/2020). Sekitar pukul 10.30 WIB, Gisella Anastasia datang ditemani pengacaranya, Sandy Arifin.
Saat tiba di Mapolda Metro Jaya, Gisel langsung berlari kecil bergegas memasuki ruang pemeriksaan di Cyber Crime Polda Metro Jaya.
Pemanggilan Gisella Anastasia sendiri terkait kasus video asusila, di mana perempuan yang ada dalam video tersebut dianggap mirip dengannya.
Menurut Yusri Yunus, polisi memeriksa Gisella Anastasia untuk melakukan pengembangan dari informasi yang disampaikan oleh tersangka PP dan MN.
Dalam keterangannya, tersangka PP dan MN menyebut pelaku dalam video berdurasi 19 menit tersebut adalah Gisella Anastasia.**
Pewarta :Harry


 

Gubernur Jakarta Anies Baswedan Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya

 

Anies Baswedan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya

Red, Policewatch, – Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memenuhi panggilan Polda Metro Jaya untuk klarifikasi pelanggaran protokol kesehatan saat hajatan pernikahan anak dari Rizieq Shihab.

Memakai seragam coklat khas PNS, Anies tiba di Mapolda Metro Jaya sekitar pukul 09.40 WIB. Ia mengaku kalau surat undangan klarifikasi diterimanya pada 16 November kemarin.

“16 November sampai di kantor pukul 14.00 WIB siang mengundang saya untuk memberikan klarifikasi pada tanggal 17 (November) jam 10.00 WIB. Jadi hari ini saya datang sebagai warga negara untuk memenuhi undangan dari Polda. Itu aja,” ujarnya, Selasa (17/11/2020).

Sebelumnya Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Argo Yuwono mengungkapkan pihaknya akan meminta keterangan kepada Anies dan Rizieq Shihab.

“Mau kita klarifikasi. Tim dari Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya nanti yang akan menangani,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (16/11/2020).

Mereka akan dimintai klarifikasi terkait dugaan tindak pidana pelanggaran Pasal 93 UU Kekarantinaan Kesehatan. Akibat kasus ini Kapolri Jendral Idham Azis langsung mencopot Irjen Pol Nana Sudjana dari jabatan Kapolda Metro Jaya***

Pewarta : Asep P

7 November 2020

KPK dengan Pemrov. Sumsel bisa bertukar data Pengaduan

 
POLICEWATCH. NEWS - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi menyepakati kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan terkait dengan penanganan pengaduan dalam upaya pemberantasan korupsi.

Pemerintah Sumatera Selatan adalah provinsi pertama dalam pelaksanaan whistleblowing system Tindak Pidana Korupsi. Penandatanganan kerja sama ini, akan menjadi awal rangkaian penerapan sistem tersebut bersama kementerian, lembaga negara, BUMN, BUMD, dan pemerintah daerah.

Whistleblowing system Tindak Pidana Korupsi terintegrasi dengan KPK bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penanganan pengaduan. Koneksi data dengan KPK akan membuat penanganan pengaduan lebih efisien dan menghindari duplikasi penanganan. Selain itu, efektivitas juga akan meningkat dengan kemudahan koordinasi dan monitoring penanganan pengaduan antara lembaga/organisasi dan KPK.

”Selama ini sudah banyak yang telah memiliki whistleblowing system namun tidak berjalan efektif sehingga penggunaannya tidak optimal,” kata Ketua KPK Firli Bahuri saat membuka acara Penandatanganan Kerja Sama bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan di Gedung Merah Putih KPK, hari ini.

Firli mengatakan untuk meningkatkan efektivitas sistem ini, butuh komitmen kuat dari pimpinan lembaga, kebijakan, pembangunan budaya organisasi, serta monitoring dan evaluasi bersama KPK. Adanya whistleblowing system Tindak Pidana Korupsi ini, sebuah organisasi/lembaga akan mendapat manfaat besar, karena bisa mendeteksi Tindak Pidana Korupsi sejak dini  memperoleh informasi lebih awal adanya dugaan pelanggaran, sekaligus dapat melakukan pemetaan titik-titik rawannya.

Sehingga dapat melakukan perbaikan sistem yang rentan terhadap potensi tindak pidana korupsi. Selain itu, dengan mengimplementasikan sistem ini, akan menunjukkan upaya yang dilakukan lembaga/organisasi untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.

Perjanjian Kerja Sama antara KPK dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dilakukan oleh Deputi Pengawasan Internal dan Pengaduan Masyarakat Herry Muryanto dan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan Nasrun Umar. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Daru

pewarta : Bambang. MD

2 November 2020

Disela-sela Orasi Menantu HRS Sampaikan Surat Cekal Habib Rizieq Sudah Dicabut

unjuk rasa mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron,


POLICEWATCH, Jakarta,-  Disela orasi unjuk rasa mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, menantu Habib Rizieq, Habib Hanif Al-Attas menyampaikan bahwa surat cekal Habib Rizieq telah dicabut oleh pemerintah Arab Saudi.

Disamping surat cekal, Habib Hanif juga mengatakan, bahwa denda overstay Habib Rizieq telah dihapuskan. "Baru saja kita dikabarkan cekal beliau sudah dicabut, denda sudah dibebaskan, dan sekarang kabar gembira lagi surat izin keluarnya sudah terbit, insyaallah beliau umumkan tanggal kepulangannya. Siap sambut kemenangan?" teriak Hanif dari atas mobil komando di depan Kedubes Prancis, Jakarta, Senin (2/11)

Setelah menyampaikan kabar terbaru terkait kepulangan Habib Rizieq ini, massa pun perlahan berpencar membubarkan diri. Mereka ada yang pulang ke arah Tanah Abang dan ada yang ke arah Sabang. 

Bubarnya massa juga dibarengi perginya mobil komando dari lokasi. Sebelumnya, Dubes Indonesia untuk Saudi Arabia Agus Maftuh membantah klaim Rizieq Shihab terkait pernyataanya yang bakal segera kembali pulang ke Indonesia. Agus menekankan, hingga saat ini, berdasarkan komunikasinya dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi, nama Mohammad Rizieq Syihab (MRS) dalam sistem portal imigrasi Kerajaan Arab Saudi masih “blinking merah”

. Artinya, visa habis dan dalam kolom lain tertulis: mukhalif (pelanggar UU). Bentuk pelanggaran: mutakhallif ziyarah (overstay dengan visa kunjungan***

Pewarta : Rudy S/Begex