Reporter : Fauzyah
Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin |
Jakarta (policewatch.news) - Persaudaraan Alumni (PA) 212 membantah 'Gerakan salat Subuh
berjemaah jelang pencoblosan' sebagai upaya mengarahkan pemilih. Meski tidak
menampik ajakan itu sebagai gerakan politik, PA 212 menegaskan kegiatan itu
tidak akan jadi ajang kampanye untuk salah satu pasangan calon presiden dan
calon wakil presiden.
Dugaan gerakan salat Subuh berjemaah jelang pencoblosan
terkait dengan salah satu paslon muncul setelah calon wakil presiden nomor urut
02 Sandiaga Uno berkampanye di Jakarta Timur. Di sana, Sandi meminta agar semua
pendukungnya terus salat Subuh berjemaah hingga hari pencoblosan.
Sholat Subuh Berjamaah |
"Ini (salat Subuh berjemaah jelang pencoblosan) tidak
ada hubungannya dengan ajakan Bang Sandi. Ini sudah jauh-jauh hari kita
(rencanakan) melakukan salat Subuh berjemaah akbar," kata Juru Bicara PA
212 Novel Bamukmin, Senin (25/3).
Namun, Novel menegaskan penyampaian pesan politik akan
berlangsung dalam ceramah sesuai salat berjemaah itu. Penyampaian ayat-ayat
soal politik dianggapnya sebagai sebuah tindakan yang tidak boleh dilarang.
"Kewajiban umat Islam menyampaikan ayat-ayat Allah
tidak ada larangannya termasuk ayat-ayat politik dalam Al-Quran justru wajib
disampaikan. Hanya saja tidak boleh berkampanye menyebut nomor salah satu
paslon dan juga nama paslon juga nama partai partai pendukungnya,"
katanya.
"Tujuan kita politik itu ibadah, bukan tujuan kita
capres atau calegnya," dalih Novel.
Sebelumnya, dalam kampanye terbuka di GOR Ciracas, Jakarta
Timur, Sandi meminta kepada para pendukung yang hadir untuk menunaikan salat
Subuh berjemaah selama 20 hari ke depan.
“Saya titip 20 hari ke depan mari kita galakkan salat Subuh
di masjid, yang agama lain kita giatkan ibadah kita,” imbau Sandi kepada para
pendukung di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Senin (25/3).
“Untuk ibu-ibu majelis taklim mari kita khatamkan Al-Quran,
kita berikan yang terbaik kita berdoa dengan spanduk, rakyat kita hadirkan
perubahan,” seru Sandi.
Pernyataan Sandi ini kemudian dikaitkan dengan gerakan salat
Subuh berjemaah jelang pencoblosan yang digagas PA 212.
"Setelah dari situ (salat Subuh berjemaah), menuju TPS
masing-masing, sebelum TPS dibuka sudah ada di sana. Kita sarankan pakai
putih-putih, kita kawal TPS sampai tutup, baru dikawal laskar setiap TPS.
Sampai juga, dikawal ke kecamatan,” kata Juru Bicara PA 212 Novel Bamukmin