Reporter : irfan
“Orasi anda sungguh menyakiti hati kami yg teramat dalam, betapa bapak
menganggap bahwa ABRI tidak berguna, makan dan naik kereta tidak bayar.”
![]() |
| akun fb Nisma |
Jakarta(policewatch.news)- Robertus Robet berhasil menarik
perhatian masyarakat setelah video aksinya yang tengah menyanyikan lagu
penghinaan terhadap Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) viral akhir-akhir ini.
Dalam
video itu, Robertus menyanyikan lagu yang kerap dinyanyikan oleh aktivis
gerakan di zaman reformasi sebelum ABRI kemudian dikembalikan kepada kitah awal
yakni TNI.
Robertus sempat ditangkap, namun belakangan dia dibebaskan
oleh Polda Metro Jaya. Bahkan dikabarkan, polisi tengah mencari si penyebar
video aksi Robertus tersebut.
![]() |
| Penghina ABRI, Robertus Robet |
Viralnya kasus Robertus ini, memantik kemarahan publik pada
Robertus. salah satunya datang dari salah satu istri prajurit TNI Angkatan
Laut, yakni Nisma Abdullah. Meski Robertus telah meminta maaf kepada TNI, namun
kegeraman Nisma tak pupus begitu saja.
Dalam surat pendek yang dibagikan secara terbuka di
Facebook, 3 jam lalu Nisma mengungkapkan bagaimana kekesalannya kepada Robertus. Nisma
merasakan sakit atas penghinaan ini.
Berikut surat terbuka Nisma yang ditujukan untuk Robertus
seperti dikutip redaksi policewatch.news dari Facebook.
Surat pendek untuk Dr. Robertus Robet …
Kepada,
Yth. Bapak Dosen Dr. Robertus Robet.
di tempat.
Yth. Bapak Dosen Dr. Robertus Robet.
di tempat.
Dengan segala Hormat.
Bapak Dr. Robertus Robet yang genius. Perkenalkan saya Nisma
Abdullah istri Prajurit Marinir AL Almh. Lexie Hengki Pandeiroot. Saya tinggal
di Komplek Seroja Jln. Sawo No. 10A Harapan Jaya Bekasi Utara.
Dengan hati yang tulus ingin mengundang anda berkunjung ke
kompleks Seroja khususnya kerumah saya pribadi agar anda dapat mengenal
kehidupan ABRI dan anggota keluarganya yang juga tentu punya Hak Asasi sebagai
Manusia.
Orasi anda sungguh menyakiti hati kami yg teramat dalam,
betapa bapak menganggap bahwa ABRI tidak berguna, makan dan naik kereta tidak
bayar.
Bapak Robertus Robet yg Doktor sungguh nyanyian yel-yel anda
saya anggap melampaui batas dan tidak menunjukkan pribadi manusia yg
berpendidikan sehingga mampu bijak dalam bertutur walau tutur itu anda
sampaikan diarena kebebasan berpendapat.
Jika sistim Negeri ini yang anda anggap salah sampaikanlah
dengan lugas tidak membabi buta.
Saya sangat tahu aksi kamisan krn sekali dua kali saya
pernah terlibat. Aksi kamisan menuntut hak asasi korban kekerasan rezim.
Dengan membela hak asasi korban ’65, 98, dan Munir, anda
mengenyampingkan bahwa anggota ABRI dan keluarganya juga memiliki Hak Asasi yg
sama yg tidak boleh diabaikan oleh siapapun apalagi melecehkan apa yg sudah
dilakukan ABRI terhadap Negeri ini. Pengabdian Prajurit ABRI mengemban tugas
Negara yg dibebankan kepundak para prajurit yang harus siap digaris depan jadi korban
atau mengorbankan.
Jujur Pak Robertus Robet sakit hati ini mendengar pelecehan
yang anda sampaikan.
Darah ini bagai mendidih ingin rasanya mencari anda untuk
bisa merobek mulut anda. Tapi saya berusaha sekuat hati meredam amarah didada
ini. Karena saya anggap Bapak Robertus tidak mengenal ABRI dan keluarganya
dengan baik akan tugas2 yg diemban.
Jujur saya menerima petisi pembebasan anda tapi saya tidak
menandatangani petisi itu krn saya anggap anda bersalah apapun argumen anda
untuk lepas dari jeratan hukum.
Saya justru berharap ada petisi yang dibuat agar anda
diadili sesuai dengan apa yg sudah anda lakukan.
Ingat ABRI dan Keluarganya juga punya Hak Asasi sebagai
Manusia.
Demikian surat terbuka ini saya sampaikan untuk dipahami.
Demikian surat terbuka ini saya sampaikan untuk dipahami.
Hormat Saya,
Nisma Abdullah Sakulati
Nisma Abdullah Sakulati


Tidak ada komentar:
Posting Komentar