Reporter. : Bambang MD
Bahan pokok |
LAHAT, (policewatch.news) -Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Lahat Raya meminta pemerintah segera
mencegah terjadinya lonjakan harga kebutuhan pokok selama Ramadhan dan Satgas
Pangan menindaklanjutinya pelaku usaha yang nakal.
Ketua YLKI Lahat Raya Sanderson Syafe'i, ST. SH mengatakan,
hal ini penting karena selama bulan puasa dan juga Hari Raya Idul Fitri,
permintaan bahan pangan akan melonjak.
"Dinas Perdagangan dan Satgas Pangan harus mampu
mengendalikan pelaku pasar besar, agar tidak menjadikan momen bulan puasa untuk
mengeksploitasi konsumen dengan kenaikan harga yang ugal-ugalan," ujarnya
dalam siaran pers usai mengecek langsung harga pasar di PTM Square Lahat,
Minggu (5/5/2019).
"Oleh karenanya, kontrol pasar secara ketat termasuk
menjaga kelancaran arus distribusi barang berlontribusi signifikan terhadap
harga," sambung dia. Adapun pantau harga pagi ini di Pasar PTM Lahat :
Bawang Putih Rp. 100.000, Bawang Merah Rp. 50.000, Cabai Rawit Rp.
80.000, Daging Rp. 140.000 , Tulang Rp. 120.000,-, Telur Rp. 27rb/Kg.
Sanderson mengatakan, jika pemerintah daerah melakukan
operasi pasar untuk menurunkan harga, maka sasarannya harus jelas dan terukur.
Ukurannya bukan seberapa banyak komoditas yang dilepas ke pasar.
Tetapi kata Sanderson, seberapa banyak masyarakat rentan
yang akan terdampak dari operasi pasar tersebut.
"Operasi pasar jangan hanya menjadi proyek saja dan untuk laporan pada pimpinan," kata dia.
Selain itu, YLKI juga meminta Badan POM dan juga Dinkes
untuk meningkatkan pengawasan dan memberikan jaminan bahwa selama bulan puasa
komoditas bahan pangan dan jajan buka puasa yang beredar adalah bahan pangan
yang aman.
Misalnya tidak terkontaminasi bahan-bahan berbahaya, dan
bukan komoditas yang kadaluwarsa, atau bahkan mendekati kadaluwarsa.