Reporter : Asep
Ka Korlantas & M Rodhi Irfanto dalam acara Pelantikan dan Pengesahan P3MP 2013 lalu |
Red-POLICEWATCH,- Ganjil genap diperluas ke sejumlah ruas jalan.
Hal tersebut mendapat protes dari sejumlah warga, khususnya mereka yang sehari-hari
membawa kendaraan pribadi di ibu kota.
Salah
satunya pengemudi taksi online Ditya Saputro yang mengaku tak setuju dengan
kebijakan itu. Sebab menurut dia, rute wilayah mencari penumpang akan semakin
sempit. "Loh iya, merugi lah. Coba bayangin biasa setiap hari dapat
menarik lewat Gajah Mada, Senen. Eh sekarang enggak bisa, semuanya aja gak
bisa.
Terus jalur mana lagi yang bisa kami
pakai," ujar pengemudi di kawasan Senen Raya, Jakarta Pusat, Rabu
(7/8/2019).
Namun, ia mengakui bahwa kebijakan pemerintah
memang baik untuk mengurangi angka polusi udara, Mau Enggak Mau Patuh, Walau
Berat Ditya yang memiliki mobil dengan pelat nomor ganjil mengatakan, apabila
sedang genap di Jakarta, maka dirinya akan mencari penumpang di kawasan
Cikarang atau Depok. "Yah saya mental-mental yang jauh aja paling supaya
enggak kena ganjil genap, biasanya juga gitu sih saya," katanya.
Sementara, Menurut M Rodhi irfanto , Kabag OPS
P3MP (Paguyuban Pengusaha Pengemudi Mitra Polri ) di temui di kantor redaksi Media POLICEWATCH di maruya selatan, Beliau Berpendapat bahwa, pengurangan pengemudi mobil dengan perluasan
ganjil genap tidak efektif untuk mengurangi polusi. Sebab, pembelian mobil dan
motor saat ini begitu mudah. Karena itu ia berpendapat agar pemerintah menekan
angka produksi kendaraan.paparnya.
"Harusnya sekarang yang perlu
diatur oleh pemerintah pembatasan tiap kepala keluarga untuk beli kendaraan, dan
kalau masih murah beli kendaraan hanya DP Rp 500.000 saja bisa beli motor, akan
banyak orang yang beli," dan menjamurnya pengguna kendaraan di ruas jalan.
kebijakan perluasan ganjil genap ini membuat para pengemudi yang biasa naik transportasi online ke kantor kesulitan. Sebab, menurut saya, transportasi umum jumlahnya di Jakarta belum banyak. "Bayangin aja tiap hari naik kereta atau naik transjakarta pasti penuh kan kalau pagi. Coba ya mau pergi kerja terus penuh gitu, kan mendingan naik kendaraan pribadi atau naik online," katanya.
Tidak hanya itu saja para pengemudi yang hanya memiliki satu kendaraan tidak menutup kemungkinan akan menggandakan Plat Nomor Kendaraanya, berarti akan menimbulkan permasalahan baru yang mengarah ke prilaku yang menyimpang dan melanggar undang-undang lalulintas,pungkasnya