M Rodhi irfanto : Perluasan Ganjil Genap di Jakarta " Bukan jaminan mengurangi Polusi " Pastinya Menuai Protes Warga

/ 8 Agustus 2019 / 8/08/2019 01:46:00 PM
Reporter : Asep 
Ka Korlantas & M Rodhi Irfanto dalam acara Pelantikan dan Pengesahan P3MP 2013 lalu

Red-POLICEWATCH,- Ganjil genap diperluas ke sejumlah ruas jalan. Hal tersebut mendapat protes dari sejumlah warga, khususnya mereka yang sehari-hari membawa kendaraan pribadi di ibu kota.

 Salah satunya pengemudi taksi online Ditya Saputro yang mengaku tak setuju dengan kebijakan itu. Sebab menurut dia, rute wilayah mencari penumpang akan semakin sempit. "Loh iya, merugi lah. Coba bayangin biasa setiap hari dapat menarik lewat Gajah Mada, Senen. Eh sekarang enggak bisa, semuanya aja gak bisa.

Terus jalur mana lagi yang bisa kami pakai," ujar pengemudi di kawasan Senen Raya, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019).

Namun, ia mengakui bahwa kebijakan pemerintah memang baik untuk mengurangi angka polusi udara, Mau Enggak Mau Patuh, Walau Berat Ditya yang memiliki mobil dengan pelat nomor ganjil mengatakan, apabila sedang genap di Jakarta, maka dirinya akan mencari penumpang di kawasan Cikarang atau Depok. "Yah saya mental-mental yang jauh aja paling supaya enggak kena ganjil genap, biasanya juga gitu sih saya," katanya.

Sementara, Menurut M Rodhi irfanto , Kabag OPS P3MP (Paguyuban Pengusaha Pengemudi Mitra Polri ) di temui di kantor redaksi  Media POLICEWATCH di  maruya selatan, Beliau Berpendapat bahwa,  pengurangan pengemudi mobil dengan perluasan ganjil genap tidak efektif untuk mengurangi polusi. Sebab, pembelian mobil dan motor saat ini begitu mudah. Karena itu ia berpendapat agar pemerintah menekan angka produksi kendaraan.paparnya.

  "Harusnya sekarang yang perlu diatur oleh pemerintah pembatasan tiap kepala keluarga untuk beli kendaraan, dan kalau masih murah beli kendaraan hanya DP Rp 500.000 saja bisa beli motor, akan banyak orang yang beli," dan menjamurnya pengguna kendaraan di  ruas jalan. 

kebijakan perluasan ganjil genap ini membuat para pengemudi yang biasa naik transportasi online ke kantor kesulitan. Sebab, menurut saya, transportasi umum jumlahnya di Jakarta belum banyak. "Bayangin aja tiap hari naik kereta atau naik transjakarta pasti penuh kan kalau pagi. Coba ya mau pergi kerja terus penuh gitu, kan mendingan naik kendaraan pribadi atau naik online," katanya.

Tidak hanya itu saja para pengemudi  yang hanya memiliki satu  kendaraan tidak menutup  kemungkinan akan menggandakan Plat Nomor  Kendaraanya, berarti  akan menimbulkan permasalahan baru yang mengarah  ke prilaku  yang menyimpang dan melanggar  undang-undang lalulintas,pungkasnya 

Sebelumnya, sebanyak 25 ruas jalan akan diberlakukan perluasan sistem ganjil genap, dari sebelumnya hanya 9 ruas jalan. Sosialisasi ganjil genap dimulai dari 7 Agustus hingga 8 September 2019. Kemudian, uji coba di ruas jalan tambahan dimulai dari 12 Agustus sampai 6 September 2019. Sementara pemberlakuan ganjil genap dengan tilang dimulai 9 September 2019.


Komentar Anda

Berita Terkini