ILUSTRASI MIE INSTAN |
Red, POLICEWATCH,- Sepiring mi instan dengan potongan cabe rawit dikombinasikan
dengan telur dan sayur kerap kali menggoda kita. Bahkan, tak jarang makanan
instan ini dijadikan menu sarapan yang cepat.
Ya, mi instan merupakan jenis
makanan praktis yang digemari oleh banyak orang, baik orang dewasa maupun
anak-anak. Cara penyajiannya yang mudah serta harganya yang murah, membuat mi
instan dicari banyak orang untuk dijadikan menu makanan selain nasi.
Bahkan,
tak sedikit orang menjadikan mi instan sebagai makanan wajib mereka setiap
hari. Dilansir Hello Sehat, walaupun dianggap murah dan praktis, ternyata
mengonsumsi mi instan setiap hari tidak baik untuk kesehatan.
Kandungan gizi Tak banyak yang tahu apa sebenarnya kandungan
dalam satu bungkus mi instan.
Mi instan padat akan karbohidrat, namun kandungan
serat, protein, vitamin, dan mineral tergolong sangat minim. Selain itu, dalam
satu bungkus mie instan terdapat bumbu yang mengandung banyak monosodium
glutamate (MSG) atau micin dan garam sodium.
Perlu diketahui, sekitar 1.700
miligram sodium akan masuk ke tubuh setelah selesai menghabiskan satu porsi mie
instan.
Jumlah tersebut telah mencukupi sekitar 85 persen kebutuhan garam per hari dari
batasan yang telah direkomendasikan. Bahaya makan mi instan setiap hari Setelah
mengetahui kandungan gizinya maka bisa dibilang mi instan adalah makanan dengan
gizi yang minim, bahkan tidak ada sama sekali.
Mi instan sendiri mengandung
banyak karbohidrat tepung serta kandungan garam sodium yang tinggi.
Hal
tersebut akan memberikan dampak buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang,
misal peningkatan berat badan, hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung.
Tak
hanya penyakit itu saja, penelitian yang dilakukan oleh Dr Hyun Joon Shin di
Amerika menunjukkan risiko yang lebih besar perempuan. Hasil studi yang
dipublikasikan dalam Journal of Nutrition itu menyebutkan, wanita yang mengonsumsi
mi instan dalam dua kali atau lebih dalam seminggu akan berisiko lebih tinggi
terkena sindrom metabolik dibandingkan dengan yang tidak makan mie instan sama
sekali.
Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi yang terjadi secara
bersamaan seperti peningkatan tekanan darah, kadar gula darah yang tinggi,
kelebihan lemak di sekitar pinggang, serta kenaikan kadar kolesterol yang tidak
biasa.
Dilansir dari healthline.com, beberpa peneitian juga mengatan bahwa
kandungan MSG dapat berdampak negatif bagi kesehatan otak. Satu studi menemukan
bahwa MSG dapat menyebabkan pembengkakan dan kematian sel-sel otak dewasa.
Meskipun MSG kemungkinan aman dalam jumlah sedang, beberapa orang mungkin
memiliki sensitivitas terhadap MSG dan harus membatasi asupannya.
Kondisi ini dikenal sebagai kompleks gejala MSG. Penderita mungkin mengalami
gejala-gejala seperti sakit kepala, otot tegang, mati rasa dan kesemutan.
Cara
mengatasi bahaya mie instan
Seorang ahli gizi di New York University, Lisa Young mengatakan, sebenarnya mi instan boleh dikonsumsi asalkan tidak setiap hari.
Seorang ahli gizi di New York University, Lisa Young mengatakan, sebenarnya mi instan boleh dikonsumsi asalkan tidak setiap hari.
Ia juga menyarankan, sebaiknya mi instan sebaiknya dikonsumsi dengan cara
mengkombinasikan dengan makanan yang bukan makanan pemrosesan dan lebih sehat,
seperti sayur dan telur. Bila Anda terbiasa mengonsumsi mie instan setiap hari,
maka mulailah dengan mengurangi porsinya secara perlahan namun pasti. Ada
baiknya diimbangi dengan memperbanyak makan makanan sehat dan bergizi variatif,
seperti buah dan sayur, untuk menjaga kesehatan tubuh.***