WARGA DESA ULAK PANDAN MINTA PT.BAU STOP AKTIVITAS JANGAN GUNAKAN BLASTING

/ 15 Januari 2020 / 1/15/2020 10:11:00 AM

Breaking News

dok : Policewatch

LAHAT, POLICEWWATCH. – Perusahaan Batu Bara PT. Bara Alam Utama (BAU) akan melakukan exploitasi dengan melakukan Blasting (Peledakan) di tanah adat milik warga Desa Ulak Pandan, Kecamtan Merapi Barat. Namun hal itu batal di laksanakan, karena puluhan warga datang untuk menyetop kegiatan tersebut. Selasa (14/1/20).

Tidak hanya warga, Pemerintah Desa, BPD, Lembaga Adat, LPM, Karang Taruna dan Unsur masyarakat Desa Ulak Pandan juga turut hadir beramai-ramai mengecek lokasi tanah adat himbe kemulau yang diduga sudah di rusak perusahaan PT. BAU.

“Itu adalah tanah kami, maka kami ingin memastikan bahwa tanah adat peninggalan leluhur kami itu jangan sampai di rusak,”Ujar Amat Tarmizi selaku BPD.

Setelah di cek ternyata benar, sangat miris melihat lokasi pemakaman Puyang Selake Rejang dan Pemakaman keluarganya di Ulu Tulung Ayiek Timbean, yang selama ini disakralkan masyarakat setempat sudah rata dengan tanah. Puyang Selake itu sendiri adalah leluhur yang menjaga dan mewariskan Himbe adat Itu ke pada masyarakat Desa Ulak Pandan dan sekitarnya.

“Jadi wajar kalau itu harus dijaga dan dilestarikan, belum lagi hutannya sudah gundul dan rata saat ini akibat penambangan yang di lakukan PT. BAU,” Terangnya.

Lembaga Adat Desa Ulak Pandan Lukman, berharap agar jangan ada lagi aktifitas perusahaan karena lahan tersebut masih sengketa. Jika pihak PT. BAU masih ber operasi artinya PT. BAU merampas tanah leluhur masyarakat Desa Ulak Pandan.

“Mereka itu merampok (PT. BAU) mereka harus tanggung jawab atas penghilangan makam leluhur kami yang mereka rusak, mereka timbun dan entah di mana makam itu sekarang kami pun tidak di ketaui keberadaannya,”Sesal Lukman.

Hal senada juga di lontarkan, Toko Masyarakat Desa Ulak Pandan, Evan Yusuf, dirinya mengingatkan agar pihak PT. BAU supaya berhenti nelakukan aktifitas apapun di lahan tersebut, mengingat saat ini mereka akan melakukan Blasting sedangkan lahan masih dalam sengketa.

“Ini sangat merugikan masyarakat kami, apalagi Blanting tidak perna ada sosialisasi kepada kami. Dan jangan sampai masyarakat bertindak atas sikap yang semenah-menah yang di tunjukan PT. BAU,” Pinta Evan.

Pihak PT. BAU saat di minta konfirmasi terkait masalah ini melalui pesan Whatapp tidak di gubris. Sementara warga akan bermalam di lokasi sampai ada titik temu antara kedua belah pihak.

Reporter : Bambang.MD
Komentar Anda

Berita Terkini