Disangka Meninggal Karena Corona, Ratusan Warga Pamengpeuk Garut Gerudug Kantor Kecamatan, dr. Ema : Mohon Maaf Almarhum Negatif Covid-19??

/ 1 Mei 2020 / 5/01/2020 03:36:00 PM
DOK : MPW

GARUT, POLICEWATCH.NEWS – Pasca meninggalnya salah satu pegawai PT. Cilegon Fabricators yang berinisial JN bagian Painting Section pada Senin, 27 April 2020 di RS. Sari Asih-Serang dan merupakan warga Kecamatan Pamengpeuk Kabupaten Garut, menambah catatan merah pada pemerintah atas dugaan ketidak terbukaan dan kurang profesionalnya petugas medis daerah yang ada di Kecamatan Pamengpeuk dalam melaksanakan tugas medis menurut keilmuannya membuat keluarga korban dan warga menggeruduk Kantor Kecamatan Pamengpeuk malam tadi, Kamis (30/4/2015).

Sebelumnya, muncul pemberitaan di beberapa media yang menyebutkan almarhum JN meninggal karena terjangkit Covid-19 serta keluarga korban disebutkan nekat membawa pulang almarhum dengan alasan sakit jantung.

“Keluarga korban dari pasien positif corona yang meninggal dunia di Tangerang, nekat membawa jenazah pulang ke rumah untuk dimakamkan. Peristiwa ini terjadi saat pihak keluarga asal Kecamatan Pamengpeuk membawa pulang jenazah dengan alasan sakit jantung dari rumah sakit. Bahkan pihak rumah sakit Tangerang membawa pulang jenazah tidak dengan prosedural kesehatan, bahkan wakil Bupati Garut pun menyampaikan penyesalannya,” dikutip dari pemberitaan salah satu media.

Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman mengatakan Informasi yang didapat, Satgas Posko Covid-19 Pameungpeuk awalnya tidak tahu. Namun pas mau apel, ada kabar dari salah satu dokter Puskesmas Pamengpeuk, bahwa ada jenazah dari Kota Tangerang menuju Pamengpeuk Garut.

 Setelah di telusuri dan berkoordinasi dengan pihak RS di Tangerang ternyata jenazah ini positif Covid-19, ujar Wakil Bupati Garut, Senin (27/04) malam, dikutid dari salah satu media.

Sementara Kamis (30/4/2020) malam, ratusan warga Kecamatan Pamengpeuk menggeruduk kantor Kecamatan Pamengpeuk meminta penjelasan dan pertanggungjawaban atas tersebarnya kabar yang dianggap menyesatkan atau Hoax. Dalam beberapa rekaman video, Nampak Camat Kecamatan Pamengpeuk Jeje Zaenal Abidin S, S.TP M.Si didampingi muspika memberikan penjelasan kepada keluarga dan warga.

“Saya Camat Pamengpeuk mengucapkan terima kasih kepada semua warga yang telah berkumpul dengan tertib, mudah-mudahan sampai selesai. Kemudian tadi setelah magrib kami bermusyawarah, berdiskusi dengan tim medis atau perwakilan Kabupaten Garut dengan perwakilan keluarga terkait dengan musibah meninggalnya almarhum, diharapkan pihak keluarga mendapatkan informasi yang  tentunya lengkap dan sesuai dengan fakta,” kata Camat Pamengpeuk Zaenal Abidin dihadapan ratusan warga, Kamis malam.

Lanjut Zaenal Abidin, Mungkin untuk hasilnya sebagaimana kemarin kami (Camat Pamengpeuk)) informasi itu diterima dari tim medis, dari dokter yang ahlinya, sekarangpun pernyatan pun akan disampaikan oleh tenaga medis oleh dr. Ema.

Ditempat yang sama, dr. Ema selaku Kepala Puskesmas menyampaikan melalui pengeras suara beribu-ribu maaf kepada warga pamengpeuk.

“Saya melakukan keputusan pernyatan bahwa almarhun bapak JN melihat dari hasil  tes torak terindikasi covid-19, sebagai bahan pertimbangan kehati-hatian saya penanggung jawab medis di Puskesmas Pamengpeuk saya bersama tim Covid-19 membuat keputusan untuk melakukan pemulasaraan berdasarkan prosedur covid-19, demi kemaslahatan semua masyarakat Pamengpeuk,” kata dr. Ema.

Lanjutnya, setelah berkomunikasi dengan dokter di Krakatau stell, beliau menyatakan bahwa almarhum, sesuai hasil pemeriksaan dari rumah sakit Sari Asih tidak terindikasi Covid-19. Untuk itu, kata dr. Ema melanjutkan, kepada seluruh masyarakat Pamengpeuk bila mana ada yang dirugikan oleh keputusan yang telah saya buat, saya menghaturkan mohon maaf dan kepada warga yang merasa dirugikan saya memohon maaf, ucapnya.

Hingga berita ini diturunkan, tim.masih melakukan konfirmasi dan meminta penjelasan dari piha-pihakn yang terkait. (Dera taopik)
Komentar Anda

Berita Terkini