(Oleh Brigjen Pol Pur, Dr. Parasian Simanungkalit/Ketua Umum
DPN GEPENTA)
JAKARTA| POLICEWATCH,- Serangan yang bertubi tubi dari virus corona yang melanda
dunia menembak siapa saja baik itu pejabat, orang kaya, miskin, pekerja,
pengangguran, laki atau perempuan, orangtua atau anak anak, yang gagah atau
yang sakit, dia tembak tanpa dirasakan sakitnya pada saat kena. Tunggu beberapa
hari barulah lukanya dirasakan tetapi telah sekarat dan menunggu saatnya
menghadap Illahi.
Demikianlah juga di Indonesia, kita Bangsa Indonesia adalah
semua putra dan cucu pejuang pahlawan merebut kemerdekaan 17 Augustus 1945 dan
pejuang mempertahankan dan memelihara Kemerdekaan.
Semua anak bangsa telah tertanam dalam dirinya sebagai dasar
negara Pancasila. Yang juga telah mempunyai suatu sikap dan sistem menghadapi
musuh bila ada Invasi militer asing menyerang dan menduduki Indonesia atau
bilamana ada pemberontakan dalam negeri maka dihadapi dengan Sistim Pertahankan
NKRI dengan Perlawanan Rakyat Semesta. Untuk dapat segera mengusir militer
asing yang menduduki Indonesia atau memadamkan pemberontakan.
Pada masa perang seperti ini, rakyat tidak meminta kepada
Negara untuk di biayai hidupnya. Semua rakyat berusaha bersembunyi mengungsi
bilamana ada serangan musuh. Rakyat mencari makan sendiri, tidak meminta
pekerjaan tidak ada pembagian sembako, dan tidak ada pejabat korupsi
menghitung
untung karena membeli sembako. Semuanya sama menderita,
sekolah pun harus sembunyi2. Tidak ada yang minta pekerjaan untuk hidup, semua
usaha sendiri menanami tanah yang luas untuk dapat makan.
Tentara, Polisi, Rakyat jadi sukarelawan, dan dibantu oleh
semua rakyat bersatu menghadapi musuh negara itu sampai titik darah
penghabisan.
Tidak takut mati berjuang merebut dan mempertahankan
Kemerdekaan.
Tetapi perang terhadap musuh bangsa yaitu VIRUS CORONA
COVID-19 malah membuat pejabat negeri ini gamang membuat dan melaksanakan
perlawanan.
Demikian juga rakyat malah berulah tidak merasa memiliki
jiwa semangat dan nilai juang mempertahankan NKRI dari serangan musuh VIRUS
CORONA COVID-19.
Bahkan melawan aturan yang telah ditentukan Panglima Perang
Tertinggi Presiden R.I. Joko Widodo..
Kita rakyat menjadi manja, untuk hidup dibiayai Pemerintah,
memohon untuk dibagikan sembako, Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Negara berupaya untuk membantu yang tidak mampu memberikan
sembako dan ada juga BLT, namun masih ada yang serakah dimana ada pembagian
sembako maka orang yang sama banyak yang datang untuk menerima. Demikian juga
hampir semua Instansi pemerintah berlomba lomba membagikan sembako supaya
dinilai rakyat orang pengasih tetapi sasarannya tidak jelas bahkan orang yang
menerima banyak yang sudah menerima dari instansi yang lain.
Musuh penjajah VIRUS CORONA COVID-19 yang kecil itupun
diabaikan dengan berkumpulnya untuk menerima sembako dan uang tunai senang
melihatnya dan menembak menjadi ODP tetapi belum tau langsung kena tembak
karena bukan peluru tetapi virus.
Sekarang perlu merobah Pola dan pelaksanaan Perlawanan
Rakyat Semesta melawan VIRUS CORONA COVID-19.
1. Hentikan pembagian sembako dan BLT, ganti dengan sistem
pemberian bantuan melalui transfer ATM bank yg ada disemua kecamatan atau desa.
Bank ini hanya BRI.
2. Ketua RT dan RW serta kepala lorong dan desa lurah yang
tau siapa warganya yang wajar mendapat bantuan. Diusulkan kepada dinas sosial
kecamatan dan kabupaten kota serta Provinsi dan Mensos. Jadi pembagian satu pintu saja.
Kemudian rakyat sebagai putra pejuang jangan lemah jangan
menjadi pelaku kejahatan. Melakukan perbuatan melawan hukum atau Mengganggu
keamanan.
Pemerintah Daerah diharapkan untuk tidak ingin dipuji
memberlakukan PSBB bahkan memasukkan yang meninggal karena sakit lama atau
jantung, lever, diabetes, darah tinggi, kurang gizi masuk daftat meninggal
karena Virus Corona Covid-19. Supaya dapat menggunakan dana uang negara melalui
PERPU Nomor 1 tahun 2020.
Oleh karena itu mari kita tingkatkan semangat Pancasila
serta jiwa semangat dan nilai juang 1945 untuk melawan Covid-19.
Supaya kita semua rakyat dan Bangsa Indonesia mampu menang
mencegah melawan dan membunuh virus Corona Covid 19.
Pelindung Dan Penasehat Media POLICEWATCH
Brigjenpol Pur Dr
Parasian Simanungkalit SH.MH