 |
| Dok :MPW |
SUMSEL,POLICEWATCH.NEWS, Masih inggat sempat heboh di sejumlah media cetak regional,lokal dan nasional, meng udpate berita dugaan korupsi di sekretariat DPRD Lahat, anggaran tahun 2014/2015, diduga uang rakyat ini menjadi Bancakan sebesar 5,6 M, namun mendap alias tidak ada cerita hilang ditelan bumi, dalam penanganan oleh pihak Kejati Sumsel dan Kejagung RI,
NCW Kabupaten Lahat Dodo Arman selaku ketua, Sudah beberapa kali menggelar aksi demo di Kejati Sumsel, bahkan di gedung bundar Kejagung RI dan di KPK, Dugaan penyelewengan uang negara yang terjadi pada dana sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) Sekretariat DPRD Lahat tahun 2014 sebesar Rp.5,6 Milyar sampai saat ini belum terungkap. Walau telah beberapa kali didorong oleh aksi unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat, dugaan penyelewengan ini tetap kokoh berdiri, tanpa ada satu kata kepastian dari Kejati Sumsel dan Kejagung RI,
Berikut aksi unjuk rasa yang terdata oleh tim beritalahat.com
Rabu, 30 Oktober 2019 Nasional Corruption Watch (NCW) melakukan aksi demonstrasi di Kejati Sumsel
Rabu, 5 September 2018, Nasional Corruption Watch (NCW) melakukan aksi demonstrasi di Kejagung RI
Saat itu, Dodo Arman Memimpin NCW Lahat berujuk rasa di Kejati bahkan di Kejagung RI, Dodo menjelaskan bahwa dugaan korupsi dana anggaran dari sekwan DPRD Lahat tahun 2014 senilai 5,6 miliar dalam pencairannya pada waktu itu sudah tutup buku per tanggal 25 Desember. Adapun bukti pencairan uang negara yang diduga di korupsi berjamaah sebagai berikut.
1. 12/12/14 000763487/…. 2000 224159737 Rp. 1.200.000.000
2. 29/11/14 000763490/…. 2000 225567791 Rp. 1.850.000.000
3. 30/12/14 000749121/…. 2000 22567791 Rp. 1.350.000.000
Kini Dugaan Penyelewengan itu akan ‘digoyang’ lagi, Rabu 19 Agustus 2020, sekelompok masyarakat Lahat rencananya akan melakukan unjuk rasa di Kejati Sumsel.
Bambang MD membenarkan bahwa memang akan ada aksi di Kejati Sumsel Rabu (19/8)
“ hari ini saya berangkat ke Palembang,” kata Bambang MD Untuk liputan aksi demo di Kejati Sumsel
Laporan:Deni
