Akhirnya...! Kades Mekar Mulya Di panggil Penyidik Polres Majalengka

/ 13 Oktober 2020 / 10/13/2020 08:33:00 PM

                                                                    

Kades mekar mulya dan Pengacara

Majalengka, Policewatch.newsKasus dugaan intimidasi verbal terhadap 4 (empat) wartawan online daerah kabupaten Majalengka masuk ke ranah pemeriksaan keterangan oleh penyidik TIPIDTER polres Majalengka, pada selasa.(13/10/2020) kades mekarmulya di jadwalkan penyidik Polres Majalengka unit TIPIDTER untuk di mintai keterangan terkait persoalan yang di laporkan (Ato) seorang wartawan media online

Sejumlah wartawan berkisar antar 15 sampai 20 orang berkumpul menunggu kedatangan kades mekar mulya, Oom tarkam yang di jadwalkan hadir pada pukul 13:00 WIB

BACA JUGA : Togel di sinyalir masih marak di Majalengka, masyarakatharap APH berangus sampai akar nya


selain sebagai bentuk solidaritas profesi jurnalis, awak media yang hadir juga menunggu informasi kelanjutan kasus tersebut untuk naik di pemberitaan

Pada pukul 13:00 WIB, Kepala desa mekar mulya hadir bersama rombongan APDESI (asosiasi perangkat desa seluruh indonesia) kabupaten Majalengka dan juga sejumlah kepala desa yang tergabung ke dalam wadah  FKDK (forum kepala desa kawasan)

BACA JUGA : Dugaan Korupsi Bansos BST tani di Desa pancaksuji

Di Dampingi pengacara, Oom terlihat lebih banyak diam ketika pihak media berupaya mewawancarai selepas proses verbal kepala desa tersebut oleh penyidik, menurut pengacara nya pihak nya belum bisa memberikan komentar karena proses verbal belum selesai

Terpisah, Duki, Ketua APDESI kabupaten Majalengka mengatakan kepada awak media, bahwa diri nya dan rombongan APDESI datang mendampingi adalah sebagai bentuk solidaritas profesi, terkait salah dan benar itu di serahkan kepada Aparat hukum

BACA JUGA :Pemdes kawunghilir Di Duga" manfaatkan" Petani Penerima BST

“ saya selaku ketua APDESI dan rombongan mendampingi sebagai bentuk solidaritas profesi, masalah salah dan benar kita serahkan ke penyidik (aparat hukum, RED) “ tutur nya

Sebelumnya, dalam pemberitaan dengan judul (Ato : " intimidasi wartawan oleh kades mekar mulya bukan HOAX!, kami punya bukti rekaman video") di ceritakan oleh  Ato dirinya dan rekan yang lain belum sempat mengkonfirmasi apa yang hendak di tanyakan namun oom langsung mengeluarkan kata kata yang terkesan mengintimidasi

" kami itu ketika datang belum sempat menanyakan hal yang hendak di konfirmasi, namun kuwu sudah langsung saja mengeluarkan kata kata mengancam, sepertinya kedatangan kami sudah di ketahui kepala desa hendak menanyakan perihal dugaan potongan bansos " tambah nya

BACA JUGA : Luar biasa! begini Cara Pemdes cipinang, Di duga CariKeuntungan Dari proyek Desa

Saat awak media mendatangi kantor desa Mekarmulya dan bertemu langsung dengan bapak Oom Tarkam selaku kepala desa Mekarmulya. 

Ironis dengan lantang Oom didampingi salah satu perangkat desanya melontarkan kata kata yang tidak pantas diungkapkan oleh seorang kepala desa yang menjadi pengayom masyarakat. Namun rupanya perkataan ini layaknya diungkapkan oleh orang yang tidak beradab dan tidak pernah makan bangku sekolahan.

“Mohon maaf saya tidak ada niatan untuk melecehkan profesi wartawan, cuma mereka pada kenal sama saya dan sayapun dulunya pernah aktif jadi wartawan jadi saya tau semuanya tentang sepak terjang awak media. 

BACA JUGA : Keterangan domisili jadi Modus kecurangan untuk Pengambilandana BST tani

Makanya kalau wartawan yang pernah berkunjung kesini tidak ada yang macam macam semuanya baik baik untuk silaturahmi bukannya membawa masalah”.

Lanjut Oom dengan nada mengancam, 

“Tapi sikap saya tergantung sikap tamu yang datang, kalau tamu datang secara baik saya balas dengan kebaikan tapi kalau datang membawa masalah dan mau bikin ricuh disini, saya tiak akan tinggal diam dan pantang untuk menghindar 

BACA JUGA : Proyek Rehab Dan Pembangunan Perpustakaan di SDN V LemahPutih di duga Jadi Ajang Mencari Keuntungan

“Maehan nyawa hiji moal matak hanyir” (red “Membunuh satu orang tidak akan ketahuan”) mau pakai cara halus dengan santet atau mau bunuh langsung dengan tangan, bagi saya hal itu sangatlah gampang karena dulu sebelum jadi kades saya sudah biasa, coba tanya banyak rekan saya anggota organisasi ataupun preman, mereka semuanya tau sifat saya.

Saya menjadi kepala desa menjalankannya dengan wajar dan mengenai pembagian BLT Covid itu hal yang wajar kalau ada masyarakat yang ngasih uang karena mereka bermaksud balas budi pada pihak desanya dengan cara ngasih uang lewat RTnya dan perlu dimaklumi kalau ada RT yang sampai berani meminta karena SDMnya perlu pemakluman” tambah Oom dengan nada angkuh.

Laporan

Tim Policewatch Majalengka

 

 

 




 

Komentar Anda

Berita Terkini