Kericuhan Demo Tolak Omnibus Law Jalanan Dibandung Sempat Lumpuh

/ 6 Oktober 2020 / 10/06/2020 10:18:00 PM

 


Massa aksi yang berkumpul berupaya mendobrak pintu DPRD Jabar. Karena ada lemparan ke arah aparat, akhirnya pihak Kepolisian menembakan gas air mata sekitar pukul 18.00 WIB, Selasa (6/10/2020)

Bandung , POLICEWATCH,- Aksi demo tolak pengesahan RUU Omnibus Law Cipta Kerja di Bandung sempat berujung ricuh. Massa merangsek masuk ke dalam Gedung DPRD Jabar hingga merusak mobil polisi.

Namun, polisi berhasil membubarkan massa. Awalnya pendemo mengepung Gedung DPRD Jabar yang berada di Jalan Diponegoro pada Selasa (6/10/2020) sekitar pukul 17.30 WIB. Massa sempat menduduki fly over Pasopati hingga membuat arus lalu lintas lumpuh.

 Sejak sore, massa aksi yang didominasi mahasiswa ini berunjuk rasa di depan gedung DPRD Jabar.

Massa sempat mendorong-dorong pagar DPRD Jabar. Massa sempat melempar sejumlah benda ke arah polisi yang berjaga. Bahkan terlihat seperti bom molotov yang mengeluarkan api ke arah polisi.

Massa kemudian berhamburan saat gas air mata dikeluarkan. Massa berhamburan ke sejumlah arah.

Bahkan mobil polisi yang terparkir jauh dari Gedung DPRD Jabar pun menjadi korban perusakan. Kaca depan kanan dan kiri hancur. Bahkan berdasarkan pantauan, beberapa massa naik sampai ke kap dan atap mobil.

Mobil pengurai massa sempat dikerahkan dengan menembakan water canon dan gas air mata ke arah kerumunan massa. Sebagian massa sempat melakukan perlawanan dengan melempar batu ke arah petugas.

Massa akhirnya mulai membubarkan diri sekitar pukul 18.45 WIB usai satu jam ketegangan terjadi.

"Kawan-kawan segera bubar, jangan berbuat anarkis," ucap kepolisian menggunakan pengeras suara sambil membubarkan massa.

Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI Kahar S. Cahyono, saat dikonfirmasi masih memantau perkembangan situasi dari mogok kerja hari ini, termasuk di Bandung. "Saya belum dapat infonya. Coba saya tanyakan ke kawan-kawan di sana," katanya.

Pewarta : M Rodhi irfanto


Komentar Anda

Berita Terkini