dok.mpw |
Majalengka, policewatch.news- Rehabilitasi bangunan rehab dari sumber dana D.A.K tahun 2020 di SDN simpeureum 1 di duga menuai masalah, ini terkait perihal adanya perbedaan gambar teknis dengan keterangan informasi di papan proyek dimana sesuai keterangan papan informasi proyek pengerjaan rehabilitasi bangunan SDN simpeureum 1 dengan anggaran Rp 225.000.000 hanya untuk 3 lokal, namun keterangan dokumen gambar teknis ada 4 lokal, ini tentu menjad rancu kenapa berbeda, jika alasan nya adalah pengembangan seharusnya nanti ketika ada efesiensi anggaran dari rehab yang 3 lokal.
Seperti yang di beritakan sebelum nya : Wah...........! Ko bisa...? informasi papan proyek dengangambar teknis rehab Sd Simpeureum 1 beda
Bahwa ada yang janggal ketika policewatch.news mendatangi SD negeri simpeureum 1 kelurahan simpeureum pada senin,(9/10/2020), ketika melihat gambar teknis bangunan yang jadi panduan pekerja, di samping ada beberapa bagian yang tidak di laksanakan sesuai gambar terlihat denah gambar rehab untuk 4 lokal, sedangkan dalam papan informasi di sebutkan anggaran Rp 225.000.000 (dua ratus duapuluh lima juta rupiah) tersebut hanya untuk 3 lokal saja
Policewatch.news menemui kepala sekolah SD negeri simpeureum 1, Hj Emin susmini pada hari itu juga, ketika di tanyakan peihal perbedaan gambar dengan keterangan papan informasi emin terlihat kebingungan dan menjelaskan secara normatif bahwa pengerjaan sudah sesuai dengan perencanaan
“ pengerjaan 4 lokal pak sesuai gambar (teknis), kalo soal perbedaan dengan papan informasi kan yang 1 ruang lokal lagi itu masuk nya pengembangan “ ujarnya
dok.mpw |
Pengawas pekerjaan dari SMKN 1 majalengka untuk Sd negeri 1 simpeureum, Agus yang kebetulan juga hadir di sekolah tersebut ketika di tanya juga terkesan kebingungan juga dan mengatakan bahwa dokumen gambar tersebut ada kesalahan, apalagi ketika di tanya soal genteng palentong yang harus di pasang dalam petunjuk gambar namun dalam pelaksanaan nya awak media melihat yang terpasang adalah multiroof
“ bisa jadi ada kesalahan gambar pak, seperti di daerah jatiwanng yang masih memegang kearifan lokal, harus pakai genteng padahal dalam dokumen pake multiroof “ dalih agus
Emih susmini juga menimpali dengan mengatakan bahwa dalam RAB memang yang di pasang multiroof bukan genteng palentong seperti petunjuk gambar
“ dalam RAB pake nya multiroof ko pak “ timpal Emih Kepsek
SDN simpeureum 1
Agus juga akui bahwa dirinya lalai baru melihat gambar
teknis
“ saya baru lihat gambar pak, baru tahu dari bapak dan ibu, iya saya akui lalai
“ tambah agus
sungguh riskan, dokumen petunjuk gambar teknis bisa berbeda dengan keterangan papan informasi proyek, tentu bisa jadi terindikasi kuat adanya faktor kesengajaan untuk efesiensi anggaran karena ada beban 1 lokal pengembangan.
Pada Rabu,(9/10/2020) policewatch.news coba meminta komentar
Kasi SAPRAS dinas pendidikan, Usman dan juga KABID SD dinas pendidikan, nana
melalui pesan singkat whatsapp, namun sama sekali tidak ada tanggapan apapun,
padahal fungsi dinas tentu sebagai pengawasan atas jalan nya pembangunan rehab
di sekolah dasar.
pada hari itu juga, untuk kelengkapan pemberitaan ini, policewatch.news meminta
komentar K3S (kelompok kerja kepala sekolah) kecamatan cigasong, Uus Sumarsa,
di temui di sela-sela kegiatan nya bermain tenis meja Uus terkesan pasang badan
dan mengatakan bahwa adanya temuan awak media soal perbedaan gambar teknis dan
papan informasi itu bagus, di duga Uus tidak paham soal substansi permasalahan
“ masalah papan nama (papan proyek) itu salah tulis percetakan, salah tulis lah,
terus bangunan dari tiga jadi 4 sangat bagus kan “ bantah nya
ketika di terangkan bahwa pengawas pelaksanaan, agus akui adanya kelalaian soal
gambar, Uus tetap mengatakan soal gambar teknis berbeda dengan keterangan papan
infomasi itu baik dan bagus,
Laporan
Biro policewatch majalengka