Proyek Rehab jaringan irigasi tersier PT Haura Karya Nusantara dan CV Mulan perkasa Tidak Pikirkan kualitas

/ 29 Oktober 2020 / 10/29/2020 03:31:00 PM

                                                             

Doc. Policewatch.news

Majalengka,policewatch.news,- Proyek tersier irigasi dinas PUTR  bidang sumber daya air dari dana APBD provinsi tahun 2020 sudah mulai turun, Proyek anggaran di bawah 200 juta itu sudah mulai di kerjakan oleh rekanan.

pada Rabu, (28/10/2020), awak media policewatch.news menemui 2 titik proyek tersier irigasi dari anggaran APBD provinsi tersebut. Lokasi pengerjaan cukup berdekatan hanya beda beberapa blok di wilayah desa cibentar.

proyek tersebut di kerjakan oleh PT Haura Karya nusantara dengan nilai anggaran Rp 197.308.000 (seratus sembilan puluh juta tiga ratus delapan rupiah) dengan nomor paket 697 dan nomor SPK 610/PL.679/02/SPK/PPK-BID.SDA/DPUTR/2020.

Kemudian untuk titik yang lain, di kerjakan oleh CV. Mulan Perkasa dengan nilai anggaran Rp 197.176.000 (seratus sembilan puluh juta rupiah seratus tujuh puluh enam rupiah)  dengan nomor paket 683 dan nomor SPK 610/PL.683/02/SPK/PPK-BID.SDA/DPUTR/2020.

                                                                    

doc.policewatch.news


Miris nya fakta yang di temukan di lapangan oleh wartawan policewatch.news di lokasi pengerjaan  Di duga kuat pengerjaan bangunan tersier irigasi kedua nya asal jadi saja. Hal ini di buktikan dengan adanya struktur bangunan tersier yang baru menumpang di bangunan lama, ini bisa di tandai karena ada batu bangunan lama yang sudah berlumut dan belum di tutup dengan semen.

 
ketika di tanya kepada para pekerja, mereka hanya menjawab tidak tahu,

“ saya tidak tahu pak, baru beberapa hari kerja “ jawab salah seorang pekerja

ketika di tanya lebih lanjut proyek siapa pengerjaan ini, pekerja menjawab bahwa pekerjaan dengan nama rekanan PT Haura karya Nusantara itu milik H. Budi tiga dara

“ punya H,budi Tiga dara pak “ jawab nya lagi

                                                            

doc.policewatch.news



adanya bangunan yang menumpang di bangunan lama yang sudah ada, tentu saja di pertanyakan bagi awak media, apakah kesengajaan atau memang demikian yang sudah tertuang dalam RAB, jika kesengajaan tentu patut di duga pihak rekanan berupaya untuk curang dengan mengurangi volume karena sudah ada struktur bangunan lama sehingga tidak perlu lagi membuat pondasi. 

pada hari itu juga, rabu (28/10/2020) policewatch.news menghubungi H. Budi (tiga dara) terkait temuan di lapangan melalui pesan singkat whatsapp, lucu nya H. Budi menanggapi polos apa yang di tanyakan oleh awak media policewatch.news

“ ya nanti di betulin “ tulis nya singkat

pada titik kedua, yang tidak jauh dari lokasi pertama, policewatch.news menemukan kembali pengerjaan tersier irigasi, pengerjaan yang tercantum dalam papan informasi d kerjakan oleh CV Mulan perkasa itu ternyata juga di duga kuat di kerjakan asal jadi, fakta-fakta yang di temukan di lokasi pengerjaan adalah,  terlihat oleh awak media struktur bangunan ada yang tidak memakai pondasi, kemudian yang paling riskan adalah adukan semen untuk merekatkan pasangan seperti menyatu dengan tanah warna nya dengan kata lain indikasi adanya pengurangan kualitas adukan sehingga adukan terkesan seperti tanah biasa.

                                                            

doc.policewatch.news


yang membuat awak media tersenyum heran adalah bahwa proyek atas nama CV mulan Perkasa tersebut juga  adalah milik H budi (tiga dara), pengakuan pekerja ada 5 titik proyek tersier irigasi dari APBD provinsi yang di kerjakan oleh H budi (tiga dara)

di konfirmasi lanjutan, H budi akui bahwa dirinya memang mengerjakan 5 titik pekerjaan, namun hanya terdiam ketika di pertanyakan kualitas adukan semen.

menurut pengakuan  pekerja juga pengawas dari dinas PUTR kabupaten majalengka  untuk pekerjaan atas nama PT haura karya nusantara itu di awasi oleh Tommy.

                                                                

doc.policewatch.news

Di temui sore hari.(28/10/2020) di rumah nya Tommy membantah bahwa dirinya tidak mengawasi pekerjaan, menurut nya semua sudah di intruksikan agar pekerjaan di kerjakan sebaik mungkin

“ saya sudah mengintruksikan agar di kerjakan sebaik mungkin “ bantah Tommy

Meski undang-undang nomor 2 tahun 2017 tentang jasa kontruksi hanya mengatur perihal kegagalan kontruksi saja, namun sudah sepatut nya pihak rekanan penyedia jasa kontruksi lebih memikirkan kualitas fisik pekerjaan karena keadaan Kahar atau (force majeur) akibat alam bisa kapan saja terjadi sehingga uang rakyat yang di gunakan untuk pembangunan tidak terbuang sia-sia hanya untuk kepentingan keuntungan bisnis semata namun kualitas bangunan tidak layak guna manfaat untuk lebih dari satu tahun

laporan

policewatch majalengka

Komentar Anda

Berita Terkini