Bikin Gatal Dan Batuk, Warga Bersama LSM GMBI Protes Polusi Udara dari Pabrik Pengolahan Kayu

/ 3 November 2020 / 11/03/2020 04:46:00 PM

 

Dok :MPW


POLICEWATCH,NEWS, PASURUAN -Warga Dusun Wagir, Desa Wonokoyo Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan bersama LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) mereka mendatangi pabrik pengolahan kayu PT DUTA MAS 1 yang beralamatkan jalan Randupitu-Gunung Gangsir, Desa Wonokoyo dituding warga sebagai pemicu polusi udara di sekitar lokasi tersebut, Selasa (03-11- 2020).

Mereka mengaku terganggu dengan adanya polusi udara yang ditimbulkan oleh limbah serbuk kayu yang beterbangan, Semula warga bermaksud ramai-ramai medatangi pabrik. Akan tetapi keingian tersebut berhasil dicegah. Setelah dilakukan musyawarah bersama, akhirnya disepakati hanya perwakilan warga dan Kasun yang datang ke pabrik bersama anggota LSM GMBI.

"Kami datang ke sini (pabrik) karena terkait polusi udara butiran debu serbuk kayu yang beterbangan hingga rumah kami banyak debu serbuk kayu, Kami datang untuk mencari solusi terbaik. Minimal pabrik berupaya meminimalisasi polusi. Ini hanya audiensi dan klarifikasi soal sumber polusi," kata Ketua LSM GMBI Ghofur di dampingi Kasun Wagir beserta sejumlah perwakilan warga, ia menyampaikan ke humas pabrik di dalam satu ruangan. Dia mengungkapkan sudah dua minggu ini pabrik PT DUTA MAS mengeluarkan debunya ke pemukiman, warga merasakan terjadi polusi udara akibat banyak debu limbah pengolahan kayu yang beterbangan. Akibat menghirup udara, warga merasa kulitnya gatal-gatal dan menimbulkan batuk-batuk pada anak-anaknya,


Sementara itu menanggapi keluhan warga Humas Pabrik PT DUTA MAS 1 Gandhi dalam satu ruangan, mengatakan memang dalam dua minggu ini tempat penampungan serbuk kami mengalami kerusakan di kipas penyedot.

"Saya tidak memungkiri penampungan serbuk mengalami troble, sehingga serbuk kayu gk bisa turun ke penampungan dan ia menyatakan segera melakukan konsultasi dengan teknisi serta menejemen perusahaan untuk mengatasi kebocoran penampungan serbuk kayu tersebut dengan membeli mesin baru dan berjanji akan mengganti biaya perawatan rumah sakit bagi warga yang memang benar-benar terkena debu dari perusahaan kami, "tutupnya. (Dor)

Komentar Anda

Berita Terkini