Desa Sri Karang Rejo Kirim 25 Kadernya Mengikuti Pelatihan Stunting

/ 16 Desember 2020 / 12/16/2020 07:57:00 AM
MUBA -POLICEWATCH NEWS- Sebanyak 25 kader Desa  Sri Karang Rejo Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin mengikuti pelatihan Stunting, bertempat di  ruang kelas SD Negeri Karang Mukti Kamis ( 3/12/20)

Kades  Sri Karang Rejo Moch Zakya Hamdan Fitendra mengatakan" pada awak media suatu kebanggaan bagi kami masyarakat Desa Sri Karang Rejo , terutama para peserta kader  yang mengikuti Pelatihan Stunting untuk mendalami makna dari Stunting dan yang menjadi nara sumber Tim dari Dinas PMD yang di komandoi langsung Pak Kadis Richard Chahyadi. 

Zakya menyebutkan" sebelum acara inti di mulai terlebih dahulu Kadis PMD menyampaikan salam dari Pak Alex Noerdin Mantan Bupati Muba  dan Guburnur Sumsel dua priode serta menyampaikan Salam dari Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin," jelas   kades
Lebih lanjut Kades berharap pada peserta yang mengikuti pelatihan Stunting dapat menimbah ilmu dan pengalaman yang  nantinya dapat terserapkan  pada masyarat tentang Stunting.

Menurut  kades Zakya peserta yang mengikuti pelatihan Stunting ini sebanyak 25 orang  terdiri dari kader pos yandu 8 orang, KPM 4 orang, ibu PKK dan Kader PKK 6 orang, Guru Paud 4 orang, Bidan desa 1 orang  dan Ibu Balita 2 orang," jelasnya

Sala - satu peserta dari kader ini,  yang mengikuti pelatihan Stunting  mengatakan dengan mengikuti program stunting ini ,kami dapat mengetahui makna dari apa stunting itu, bagai mana ciri- ciri  anak kami megalami gizi buruk dan bagai mana cara kami menangani dan membantu anak - anak lain yang kekurangan gizi,  dan  kami dapat menerapkannya pada orang tua balita yang lain, dan dengan adanya program stunting ini kami lebih mengerti serta memahami apa itu stunting," ungkapnya.

Kami yang mengikuti stunting ini dapat pembekalan ilmu dari  stunting ini , nantinya kami juga akan menerapkan program ini pada orang tua balita dan anak-anak ," sebutnya.

Menurut Richard, materi Stunting yang perlu disampaikan meliputi, materi kesehatan serta materi pola hidup sehat materi pola bersih dan sebagainya.

Pemerintah desa memiliki sumber dana Stunting ini terjadi dari ada tiga yang bersumber dari APBN yaitu dari pusat yaitu dana desa ( DD) dan ada dari dana yang bersumber dari kabupaten ( ADDK) serta dana bersumber dari pendapatan yang lainnya dan semuanya  itu sah menurut UU, yang akurat yaitu dana yang diterimah oleh pusat dan yang kita bahas sumber dana yang bersumber daei pusat yaitu dana desa.

Lanjut Richard, masa kehamilan sampai dengan 1000 hari masa pertumbuhan akibat kurang gizi, kurang ASI dan asupan makanan. Adanya kasus tersebut pemerintah berharap Dana Desa-lah solusinya karena kita ketahui stunting menjadi persoalan Nasional bukan hanya peroalan di daerah kita saja, ucapnya.

Dijelaskan Richard, Tahun 2019 angka pertumbuhan stunting di Indonesia ini 37% ditahun 2020 ini menjadi 26 sampai dengan 27 % berarti angkanya menurun. Harapan Presiden kita  kedepannya Stunting ini Zero % akibat Stunting ini negara dirugikan 300 triliun pertahun. ( ADV Mitra desa)
Komentar Anda

Berita Terkini