Lettu Imam Adi Kru KRI Nanggala Yang Ikut Gugur, Ia Tercatat Sebagai Warga Desa Semare Pasuruan

/ 27 April 2021 / 4/27/2021 08:37:00 PM





POLICEWATCH.NEWS, PASURUAN,  -Lettu Imam Adi di kenal keluarganya serta tetangganya baik hati dan tidak sombong, ialah salah satu kru KRI Nanggala 402 yang hilang kontak pada beberapa hari yang lalu dan dinyatakan gugur bersama 53 kru lainya, ia tercatat sebagai salah satu warga Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Edy Sujiyanto, 52, ayah Lettu Imam Adi 29, saat mengatakan kepada awak media, ia merasa shock saat mengetahui KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan Bali. Dia langsung menggelar doa bersama untuk keselamatan putranya.

Edy berharap KRI Nanggala 402 segera ditemukan. Sebab, oksigen di kapal hanya bertahan sampai Sabtu sore (24/4). Namun Kehendak Allah berkata lain.

Pada Minggu (25/4) KRI Nanggala di nyatakan pemerintah Indonesia mengalami pecah pada bagian peluncur terpedo dan dinyatakan tenggelam beserta seluruh kru yang berjumlah 53 orang gugur. 

Edy sendiri mengatakan, berita tentang KRI Nanggala 402 yang hilang kontak dan dinyatakan tenggelam. Keluarga tidak menyangka hal itu bakal terjadi. Sebab, sebelum keberangkatan, tidak ada tanda atau firasat bahwa musibah bakal menimpa Imam.

“Jujur kami tidak memiliki firasat apapun jika hal ini akan terjadi. Soalnya anak saya memang sudah biasa bepergian ke luar pulau dalam jangka waktu lama,” ungkap Edy.

Edy bercerita, di hari Senin (19/4), anak sulungnya itu sempat menelepon dirinya untuk pamit akan latihan di Bali selama satu pekan. Jika tidak ada musibah hilang kontak, ia seharusnya pulang pada Sabtu (24/4).

Tiba-tiba pada Rabu (21/4), Astri, 28, istri dari Imam menghubunginya dari Surabaya. Astri mengabarkan bahwa KRI Nanggala yang membawa Imam hilang kontak.

Edy pun langsung mengecek kebenaran itu dengan melihat berita di televisi. Dan ternyata informasi itu benar. Keluarga pun langsung shock. Terutama Umi Azizah, 48, ibu dari Imam. Bahkan selama seharian, ia tidak enak badan karena memikirkan keselamatan putranya itu.

“Anak saya ini baik. Perhatian sama orang tuanya. Dia selalu pamit kalau mau keluar rumah. Bahkan walau cuma pergi ke Pandaan, Pasuruan, dia selalu pamit orang tuanya dahulu,” jelasnya.

Diketahui Lettu Imam Adi adalah lulusan Akmil. Dia menempuh pendidikan Akmil pada 2011 dan dilantik sebagai perwira dengan jabatan letnan dua (letda).

Setelah itu, Imam langsung ditempatkan di armada I di Jakarta. Selanjutnya menempuh pendidikan selama sembilan bulan pada 2016 dan dipindahkan ke kapal selam. Lalu sekitar 2017, putranya dipindahkan ke Surabaya.

“Sewaktu pindah ke Surabaya ini, putra saya menikah dengan Astri dan dikarunia satu orang anak. Namanya Kafil Aska Rafasya berusia 2,5 tahun," terang edi Edy. (dor)

Komentar Anda

Berita Terkini