Gara Gara Soal Lahan Milik Warga Banjasari 45 ha, belum dibayar Dua Desa Nyaris Bentrok di IUP PT.BGG

/ 10 November 2022 / 11/10/2022 08:07:00 AM

 




POLICEWATCH.NEWS - SUMSEL- LAHAT Soal lahan yang bersengketa antara Desa Muara Lawai dan Desa Banjarsari yang sama sama mengklaim bahwa lahan warga Desa Banjasari lebih kurang 45 ha, diduga belum dibayar oleh pihak perusahaan PT.BGG yang saat ini warga desa banjarsari  menduduki dan l0bermalam minta untuk diselesaikan yang belum dibayar, duduga adanya mafia tanah yang ikut berkoloborasi, memicu kedua warga antara desa muara lawai dan banjarsari nyaris " bentrok 

"Kelompok warga dari dua desa, Muara Lawai dengan Banjar Sari, Kabupaten Lahat nyaris bentrok. Diduga terkait lahan perusahaan tambang batu bara yang bermasalah. 45 ha milik lahan warga banjasari, terus bermalam dipimpin langsung kades banjarsari.

Informasinya, perselisihan lahan terjadi Rabu (9/11) pukul 09.00 WIB. Awalnya, anggota TNI Babinsa (Bintara Pembina Desa) mendengar informasi ada sekelompok warga Desa Muara Lawai menuju lahan sengketa yang dikuasai warga Desa Banjarsari. Lahan tersebut informasinya sudah digarap perusahaan tambang batu bara PT BGG.( BUMI GEMA GEMPITA ) Milik Bos Widarto, bumi waras sejak tahun 2010/2011.

Selanjutnya anggota Koramil 405-02/Merapi, Kapolres Lahat AKBP Eko Sumaryanto SIk, Kabag Ops Kompol Aan Sumardi, Kapolsek Merapi AKP Herman Akhiri dan Camat Merapi Timur langsung menemui warga. Setelah dilakukan komunikasi, ketegangan massa kedua belah pihak dapat diredam. Dengan catatan manajemen PT BGG bersedia menghentikan aktivitas pertambangan selama 6 hari sampai 14 November 2022. Kedepan.

Sebelumnya PT.BGG milik Widarto warga Lampung sempat diberitakan beberapa kali dimedia policewatch.news terkait masalah lahan antara kedua desa warga muaralawai dan desa banjasari, kecamatan Merapi Tinur, terus berkecamuk saling klim lahan antara 2 desa, namun pihak perusahaan tutup mata, sehingga kedua desa saling klim dan mempertahankan hak mereka.


puluhan Warga Desa Banjarsari, terdiri bapak, emak emak bermalam sambil memasang tenda di lokasi IUP PT.BGG, kecamatan Merapi Timur kabupaten lahat, Aksi ini dipimpin langsung kades bamjasari Aldi untuk menuntut haknya lahan mereka diduga digusur oleh pihak perusahaan hingga kini belum ada penyelesaian sehingga pak kades bersama warga menduduki tambang PT.Bumi Gema Gempita ( BGG) di Desa Muaralawai, kecamatan Merapi Timur rabu (9/11/2022)

Mereka sudah 2 hari memasang tenda untuk bermalam di lokasi IUP PT.BGG bersama warga kata " Salah satu warga saat dihubungi wartawan, ia menjelaskan lahan milik warga desa banjarsari ada sekitar 45 ha, diduga diserobot pihak perusahaan dan hingga kini belum ada titik temu untuk dilselesaikan kata ," ucap salah satu warga desa banjasari. Yang ikut bermalam

Sementara Kades Banjarsari Aldi meminta warga jangan terpancing emosi dan tetap kondusif, dan jangan keluar dari tenda, saya tidak bertanggung jawab, "ucapnya

Walaupun cuaca panas kita tetap disini dan dengari kudai " kata pak kades kesini gale, kita disini bukan nak bentrok tegas " Kades kito diam, tahan dan sabar.

" Masih sambung kades memberikan arahan kepada warga yang bertahan dan bermalam  untuk menuntut haknya lahan mereka sudah digusur dan dirampas oleh pihak perusahaan ,Jadi " pengalaman kite la udem, bawe kita duduk disini kite " tidak anarkis.jangan kita ulangi lagi, jadi kalu anarkis kades tidak bertanggung jawab.

Pantau wartawan dilokasi Kapolres Lahat, AKBP Eko Sumaryanto didampingi Kapolsek Merapi, turun kelokadi , Kodim, koramil, Camat Merapi Timur, bersama warga banjasari yang bermalam.dan pihak keamanan dari polres lahat diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengamanan, dibantu dari koramil merapi.

Jurnalis : Bambang./AWDI

Komentar Anda

Berita Terkini