Tampilkan postingan dengan label SULTRA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SULTRA. Tampilkan semua postingan

Alumni Akpol' 89 DL Gelar Solidaritas Sosial Peduli Masyarakat Terdampak Covid- 19



SULTRA,POLICEWATCH,- Akibat Pandemi virus corona yang melanda wilayah Indonesia, berbagai pihak ikut berpartisipasi membantu masyarakat yang terdampak Covid 19, salah satunya adalah Alumni Akpol ‘89 "Dharana Lastarya" (DL) dengan menggelar kegiatan Solidaritas Sosial berupa pemberian paket pangan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat 22/5/2020 dari pukul : 13.30 s/d 17.30 Wita dengan membagikan 460 paket sembako di Desa Lamendora, Kecamatan Kopoiala dan Desa Lalonggaluku, Kecamatan Bondoala, Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara.

Giat dipimpin langsung Wakapolda Sultra Brigjen Pol. Drs. Yan Sultra I, SH yang merupakan alumni Akpol 89 DL di Sultra menggandeng komunitas IOF _Indonesia Off-Road Federation_ Sultra, serta melibatkan Babinsa, Babinkamtibmas dan anggota Polsek setempat.

"Solidaritas sosial ini sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat Sulawesi Tenggara yang berada di desa-desa terpencil yang sulit di jangkau dan belum tersentuh bantuan" ujar Brigjen Yan Sultra.

Kabaharkam Polri Komjen Pol Drs Agus Andrianto yang merupakan Dewan Penasehat keluarga alumni 89 DL menjelaskan bahwa Polri beserta segenap komponennya termasuk alumni Akpol 89 DL di berbagai kewilayahan selalu sigap melakukan solidaritas sosial terhadap masyarakat terdampak Covid-19 terutama menjelang hari raya Idul Fitri.

Komjen Pol. Agus menyampaikan bahwa masyarakat harus paham bahaya dari Covid-19, maka masyarakat wajib untuk jaga jarak, rajin mencuci tangan, pakai masker dan menghindari kerumunan.

"Masyarakat dilarang untuk mudik, tidak melaksanakan takbir keliling, melaksanakan sholat Idul Fitri bersama keluarga di rumah dan silaturahim atau halal bil halal dengan video call saja" pungkas Dewan Penasehat keluarga Alumni Akpol 89 DL ini.

Sumber   : Baharkam Polri
Pewarta  : Bagus

DPRD Sultra: Aneh, Warga Negara Sendiri Dirumahkan Tapi 500 TKA China Mau Didatangkan




Kendari -  DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra) sepakat menolak rencana kedatangan 500 TKA asal China yang akan bekerja di perusahaan PT VDNI, Kabupaten Konawe. Apalagi saat ini Indonesia tengah menghadapi wabah Corona yang berasal dari Wuhan, China.

Penolakan tersebut disampaikan dalam rapat paripurna di gedung DPRD Sultra, Rabu (29/4/2020). Ketua DPRD Sultra Abdurahman Saleh mengatakan kebijakan tersebut diambil bukan karena anti-China.

"Jadi bukan karena anti-Tiongkok, tapi saat ini ada pandemi dan kita tahu asalnya itu dari Wuhan jadi kita antisipasi," kata Abdurrahman Saleh.

Abdurrahman Saleh menegaskan akan memimpin aksi penolakan jika 500 TKA dipaksakan tetap datang ke Sultra. "Saya pimpin langsung aksi jika dipaksa datang," tuturnya.

Hal senada juga dikatakan Herry Asiku, unsur pimpinan dari Partai Golkar. Dia menilai jika kedatangan 500 TKA dipaksakan maka akan membawa kerusuhan.

"49 saja yang masuk waktu lalu gemparnya bagaimana, apalagi kalau 500 TKA yang masuk," katanya.

Pimpinan dan juga mewakili Fraksi Demokrat, Endang SA menegaskan tidak ada alasan mendatan di tengah pandemi saat ini. "Kami dari Fraksi Demokrat secara tegas menolak rencana kedatangan 500 TKA ke Sultra," ujar Endang.

Dia memaparkan, sebelumnya menhub telah mengeluarkan pelarangan sejak 2 Februari lalu. Semua orang yang pernah transit di Tiongkok tidak dibolehkan masuk ke Indonesia. Maka, katanya, aneh jika saat ini dipaksakan kedatangan 500 TKA ke Sultra.

Sementara, Sudirman dari Fraksi PKS menilai rencana kedatangan 500 TKA China itu aneh. Sebab, tenaga kerja lokal dirumahkan karena wabah Corona

"Ini menjadi aneh, tenaga kerja lokal kita rumahkan lalu TKA didatangkan dari luar, ini tentunya sedih sekali," tuturnya.
Reporter : AAM