LAHAT – SUMSEL - POLICEWATCH NEWS - Oknum Camat Lahat Selatan RS bermain proyek pengadaan mebeler diduga fiktif kini jadi sorotan media online. Seperti dilansir salah satu media online buserelo.com
Dalam pengadaan mebeler oknum camat berangkat ke Pulau Bali Kabupaten Tabanan. Bersama kades mengikuti bimtek saat kepala BPMDES Fauzan Denin dihubungi wartawan policewatch.news belum lama ini.
Bahwa pengadaan mobiler dan perjalanan dinas tahun 2018 untuk Kantor Kecamatan Lahat Sekatan diduga fiktif penggunaannya. Rincian dari Bulan Januari sampai Juli 2018 sudah tujuh kali pencairan hingga totalnya mencapai Rp. 200.000.000, 00; (dua ratus juta rupiah ) patut diduga dalam pengadaan mebeler menggunakan dana APBD Tahun 2018, dan ada indikasi dugaan penyelewengan hingga negara dirugikan
Seperti pengadaan mebeler diperuntukkan untuk fasilitas Kantor Camat untuk penunjang kinerja staf dan pegawai sejak adanya Kantor Kecamatan Lahat Selatan yang dipimpin Camat RS kondisinya tidak layak disetiap ruangan hanya memiliki meja dan kursi tanpa fasilitas terlihat penyekat dinding ruangan terbuat dari bahan triplek
” Kita tidak tahu digunakan untuk apa seluruh dana yang telah dicairkan itu. Padahal sepengetahuan kami sudah 7 kali anggaran mobiler sudah dicairkan. Tapi lihatlah sendiri fasilitas kantor masih memprihatinkan.” Ungkap Sul yang merupakan Kasubag Keuangan dan Program Kantor Kecamatan Lahat Selatan, kepada wartawan, Jum’at (03/08) diruang kerjanya.
Bahkan lanjut Sul, pencairan anggaran mobiler itu sendiri tanpa melalui dirinya selaku Kasubag Keuangan dan Program, yang seharusnya kata Sul proses pencairan harus melalui dirinya.
” Mekanisme proses pencairan saya juga ikut menandatanganinya. Tapi ini tidak ada tanda tangan saya namun anggaran itu bisa cair. Dan kemana uangnya karena tidak pembelian mobiler sejak pencairan Bulan Januari 2018.” Ungkapnya.
Senada disampaikan Ad Sekretaris Camat ( Sekcam) Lahat Selatan, menyebutkan, total pencairan anggaran mobiler pada tahun 2018 sudah mencapai lebih kurang Rp.200 juta. Itu pun kata Ad tidak ada koordinasi Camat dengan dirinya soal telah dicairkannya anggaran mobiler itu.
” Tidak hanya itu, biaya perjalanan dinas pun yang seharusnya ada beberapa nama yang ikut tapi tidak diikut sertakan dalam kegiatan itu.” Ujar
Terkait persoalan itu Camat Lahat Tengah Ridy Septerson belum dapat memberikan klarifikasinya terhadap dugaan penggunaan anggaran fiktif yang dilakukannya itu. Ketika hendak ditemui wartawam Ridi tidak berada ditempat karena sedang dinas luar kota
Dia membenarkan sudah 7 kali pencairan anggaran dari Bulan Januari hingga Juli 2018 yang totalnya mencapai Rp 200 juta. masing – masing 5 kali anggaran GU sebesar Rp. 25.998.000,- Anggaran LS Rp. 25.000.000,- dan anggaran TUP Rp. 25.998.000,-
Sementara Redi Camat Kota Lahat Selatan ditemui wartawan dia mengatakan ini urusan wong " pucuk" dan dia enggan memberikan hak jawabnya dan bungkam ditanya soal pemberitaan disalah satu media online lokal lahat.
Terpisah Pengamat Anti Korupsi Lahat Surya Kencana.SH meminta kepada penegak hukum untuk diusut dugaan " pengadaan mebiler fiktif " siapun pelakunya diproses hukum ini uang negara tegas " Surya
Reporter : tim investigasi policewatch.news