Reporter : irfan/ M R I
Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan“Akan melakukan pengecekan terhadap video tersebut. Termasuk akun yang menyebarkan video maupun foto akan didalami. Ini kan dicek dahulu tempatnya di mana atau lokasinya di mana, tanggal berapa, kegiatan itu tentang apa. Jadi belum tentu narasi yang dibuat oleh akun yang memviralkan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Belum tentu,”
https://youtu.be/xjUABUYXsC4 |
Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan“Akan melakukan pengecekan terhadap video tersebut. Termasuk akun yang menyebarkan video maupun foto akan didalami. Ini kan dicek dahulu tempatnya di mana atau lokasinya di mana, tanggal berapa, kegiatan itu tentang apa. Jadi belum tentu narasi yang dibuat oleh akun yang memviralkan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Belum tentu,”
Jakarta (policewatch.news)- Video diduga Oknum polisi mengajak masyarakat
meneriakkan “Jokowi yes, yes, yes” viral di media sosial (medsos). Konten video
itu disebut sebagai bentuk dukungan atau deklarasi yang dilakukan aparat
mendukung salah satu calon presiden yakni Joko Widodo (Jokowi).
Menanggapi hal tersebut, Kepala Biro Penerangan Masyarakat
(Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo menyatakan, pihaknya
akan mendalami kebenaran isi dari video tersebut.
“Akan melakukan pengecekan terhadap video tersebut. Termasuk
akun yang menyebarkan video maupun foto akan didalami,” kata Dedi di Mabes
Polri, Jakarta Selatan, pada Selasa (19/3/2019).
Dalam hal ini, Dedi menekankan kepada masyarakat, Polri
netral pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Tugas utama Polri dalam pesta
demokrasi ini adalah menciptakan kondisi yang aman dan damai.
“Ini kan dicek dahulu tempatnya di mana atau lokasinya di
mana, tanggal berapa, kegiatan itu tentang apa. Jadi belum tentu narasi yang
dibuat oleh akun yang memviralkan sesuai dengan kegiatan yang dilakukan. Belum
tentu,” ujar Dedi.
Ia menjelaskan, tidak semua yang di-share di medsos dapat
dipercaya 100 persen kebenarannya. Pasalnya, banyak pihak tak bertanggung jawab
terkadang memenggal atau mengedit video atau gambar.
“Jadi, semuanya kalau di medsos harus betul-betul didalami
scara komprehensif karena sangat banyak by rekayasa,” tutur Dedi.
Video viral itu diunggah oleh akun Twitter dari Garis Kenyal
atau @JackVardan. Tayangan itu diunggah pada 18 Maret 2019. Hingga Selasa, 19
Maret 2019 siang sekira pukul 15.00 WIB, posting-an video itu di-retweet hingga
2.576 kali, disukai 3.427 warganet serta ada sekira 457 komentar.
Dalam video berdurasi 28 detik tersebut, ada seorang yang
diduga polisi membacakan ucapan terima kasih kepada Jokowi atas bantuan sosial
yang diterima oleh masyarakat. Oknum polisi itu pun menuntun warga untuk
mengucapkan terima kasih kepada Jokowi. Pada akhir kalimat polisi dan
masyarakat meneriakkan “Jokowi yes, yes, yes”. (*)
Sumber : lapan6online.com