Majalengka, (policewatch.news) - Hujan deras disertai angin
puting beliung melanda 3 desa di kecamatan Jatitujuh Kabupaten
Majalengka, Jawa Barat, sekitar pukul 16.30WIB, Sabtu(23/3).
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, enam warga mengalami luka akibat tertimpa
reruntuhan dari bangunan akibat angin puting beliung. Selain itu, sejumlah
rumah warga, dan fasilitas serta sarana publik rusak akibat tiupan angin
puting beliung tersebut. Bahkan, diperkirakan kerusakan akibat bencana alam ini
mencapari Rp 2 miliar
1. Angin puting beliung terjang 3 desa
Peristiwa angin puting beliung disertai hujan deras yang
menerjang tiga desa di Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
ini terjadi pada Sabtu(23/3), sekitar pukul 16.30WIB.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun,
sejumlah warga dikabarkan mengalami luka ringan dan puluhan rumah warga rusak
akibat tiupan angin kencang itu.
2. Fasilitas pendidikan dan peribadatan rusak
Menurut tim Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Majalengka, angin puting beliung tidak hanya menumbangkan
pohon dan merusak rumah warga. Kencangnya tiupan angin puting beliung itu juga
merusak sejumlah fasilitas umum lainnya seperti, sekolah, pasar, pabrik bahkan
hingga sebuah tower pemancar sinyal seluler dan papan reklame.
Supervisor Pusdalops Penanggulangan Bencana BPBD
Majalengka Rezza Permana mengatakan, dari kejadian tersebut enam warga
terluka dan langsung dilarikan ke puskesmas serta rumah sakit untuk mendapatkan
perawatan medis.
"Peristiwa ini merusak rumah warga, sekolah, masjid,
toko, dan merobohkan 4 tiang listrik serta tower komunikasi. Kerugian
diprediksi mencapari Rp2 milar," kata Rezza, Minggu(24/3).
3. Lalu lintas Majalengka-Indramayu sempat tersendat
Peristiwa angin puting beliung yang terjadi sekitar pukul
16.30 WIB, Sabtu(23/3) ini mengakibatkan puluhan pohon dan papan reklame roboh.
Akibatnya, lalu lintas jalur Majalengka-Indramayu sempat tersendat dan
mengalami kemacetan panjang.
Kapolres Majalengka, AKBP Mariyono, melalui Kapolsek
Jatitujuh, AKP Asep Supriadi mengatakan, insiden itu terjadi sekitar pukul
16.30 WIB. Menurut Asep, karena banyak pohon tumbang yang melintang dan menutup
jalan, membuat arus lalu lintas dari Majalengka menuju Indramayu dan sebaliknya
sempat terhambat.
Namun, kata dia, kesiapsiagaan BPBD dan Muspika yang terjun
langsung dengan dibantu warga, bisa segera memotong ratusan pohon yang
menghalangi tersebut.
4. Selama 30 menit angin puting beliung porak-porandakan 3
desa
Peristiwa angin puting beling yang memporak-porandakan tiga
desa di Kecamatan Jatitujuh masih menimbulkan trauma bagi sebagian warga.
Berdasarkan kesaksiaan warga, tiupan angin puting beliung itu terjadi selama 30
menit.
Warga Desa Jatitengah, Acha mengaku, pada Sabtu(23/3),
sekitar pukul 16.30WIB memang sempat terjadi hujan cukup deras. Kondisi semakin
mencekam saat hujan disertai angin terjadi.
"Hujan angin itu terjadi sekitar 25-30 menit. Tiupan
anginnya menumbangkan pohon dan merusak beberapa rumah warga di desa ini,"
kata Acha.
5. BMKG prediksi ada fenomena Awan Cummulonimbus
Sementara itu, Prakirawan BMKG Jatiwangi, Sitty Winesari
mengatakan, berdasarkan citra satelit perkiraan cuaca di wilayah Kabupaten
Majalengka memang terlihat potensi terjadinya badai angin. Kondisi itu dilihat
dari analisa kondisi cuaca dengan adanya pola angin yang berbelok di wilayah
Kabupaten Majalengka yang dapat mendukung untuk pembentukan awan – awan
konvektif yang dapat menghasilkan hujan di daerah tersebut.
“Berdasarkan citra satelit awan Himawari,
terlihat adanya pertumbuhan awan konvektif atau Cumulonimbus
(CB) pada pukul 08.30 UTC dan semakin meluas ke seluruh
wilayah Majalengka,” tandasnya.
“Kesimpulannya, berdasarkan beberapa parameter cuaca diatas
menunjukan bahwa kondisi atmosfer di wilayah Kecamatan Jatitujuh mendukung
terjadinya pertumbuhan
awan konvektif (Cumulonimbus) yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sangat lebat disertai angin kencang,” tambah dia.